Hari dimana kencan mereka pun tiba, Nick melihat semua barang yang sudah diletakkannya dibelakang mobil. Sesekali ia melirik kertas yang berisikan barang yang harus ia bawa agar tidak ada satupun tertinggal saat mereka disana.
"Apa sudah semua?" Tanya Claudya sambil membawa tempat berisikan makanan mereka. Nick langsung mengambil tempat itu dan meletakkannya didalam mobil. "Sepertinya semua sudah ada. Apa kamu sudah selesai?" Claudya mengangguk.
"Ayo kita pergi sekarang." Claudya pun berjalan menuju kursi samping pengemudi dan tersenyum melihat pria itu baru saja masuk. "Kemana kita akan berpiknik?" Tanyanya Claudya. "Cukup jauh tapi kita akan melewati pemandangan yang sangat indah sepanjang perjalanan."
Claudya tersenyum dan seketika senyumnya menghilang melihat botol susu yang terletak ditengah-tengah antara kursi mereka. "Nick!! Kembali kerumah, baby Ken tertinggal!" Nick pun langsung melihat Claudya terkejut dan memutar haluan membuat mobil lain marah padanya.
Claudya keluar dengan cepat setelah mobil itu berhenti. Dilihatnya pengasuh baby Ken masih berdiri didepan sambil menggendong anaknya dan menatapnya tidak percaya. "Oh astaga, maaf aku melupakannya. Ah, kenapa bunda bisa melupakanmu, nak?"
Ia mengambil Ken dan memeluknya sambil mencium puncak kepala anaknya itu. "Saya pikir anda tidak jadi membawanya bersama anda." Jawab pengasuhnya. Claudya tertawa lalu berpamitan pada wanita itu.
Nick yang melihat Ken sudah berada dimobilnya pun tertawa. "Kenapa kita bisa melupakan malaikat kecil seperti dirinya. Maafkan kami, baby Ken." Kata Nick sembari memainkan pipi baby Ken, anak itu tertawa kegirangan dengan matanya yang bulat.
"Tidak ada yang tertinggal lagi kan?" Claudya menghela napas panjang dan menggelengkan kepalanya.
*****
Nick menghentikan mobilnya dan membangunkan Claudya. "Apa kita sudah sampai?" Tanyanya sambil mengucek mata. Ia melihat sebentar ke belakang dimana baby Ken masih tertidur di tempat tidurnya.
"Wah.. dimana ini?" Tanyanya. Mulutnya ternganga melihat pemandangan didepannya yang seperti gambaran dicerita dongeng. Perumahan yang masih dibangun dengan kayu, halaman yang begitu asri dan tidak lupa air terjun ditepi tebing membuat pemandangannya terlihat sangat indah.
"Aku baru pertama kali ketempat seperti ini. Ini sangat indah, Nick." Katanya senang. Nick pun tersenyum dan kembali menjalankan mobilnya. Claudya terus melihat kesana kemari membuat Nick membuka jendela wanita itu.
"Aah.. udaranya sangat segar!" Katanya. Claudya sedikit menundukkan kepalanya orang-orang disana menyapanya, "Disini orang-orangnya juga sangat ramah, sepertinya aku akan betah berlama-lama disini."
"Sayangnya, kita sampai sore saja disini." Mendengar jawaban Nick, senyumnya menghilang membuat pria itu tertawa pelan. "Baiklah, kita bermalam disini. Kebetulan aku mengenal pemilik sewa rumah untuk kita, dia pasti akan memberi kita waktu sampai besok."
"Terima kasih, Nick."
Mobil pun berhenti dan Nick mengajak Claudya keluar. "Disini rumahnya seperti ini semua, tidak masalahkan?" Tanya Nick sambil melihat rumah yang sudah ia sewa dengan salah satu temannya. Claudya mengangguk senang.
Ia membuka pintu belakang dan terkejut melihat baby Ken sudah membuka matanya sambil tersenyum menatapnya. "Waah.. apa kamu juga senang melihat pemandangan indah ini dengan udaranya yang begitu segar, baby Ken?"
Claudya menggendong anaknya dengan sesekali menunjukkan sesuatu yang menarik baginya agar anaknya bisa ikut bahagia seperti dirinya. Ia tahu anaknya tidak akan mengerti apa yang ia tunjuk dan ia katakan.
Tapi melihat setiap kali ia menunjuk sesuatu baby Ken berteriak kegirangan dengan senyum lebarnya seakan-akan ia mengerti yang dikatakan Claudya. "Kita istirahat dulu dan sorenya kita akan berpiknik dihalaman belakang rumah ini."
Nick mengeluarkan barang-barang mereka dan membawanya masuk kerumah. Baru saja ia meletakkan dua tas, Nick menghela napas melihat Claudya sedang mengeluarkan alas tempat tidur untuk baby Ken dengan satu tangan.
"Panggil aku jika kamu membutuhkan sesuatu." Nick membantu mengeluarkan alas tempat tidur baby Ken dan merapikannya diatas tempat tidur besar itu. "Terima kasih daddy Nick." Kata Claudya sambil meletakkan baby Ken.
"Kamu sangat pintar, nak. Cepatlah tumbuh dan bantu daddy Nick untuk menjaga bunda-mu yang manja ini ya.." Baby Ken menyahut kecil dengan matanya yang semakin membulat membuat siapapun geram melihat ekspresinya.
"Kamu bicara apa, sayang?" Tanya Nick dan lagi-lagi baby Ken menyahut lalu disusul tawa keras membuat Nick dan Claudya tertawa. Kedua tangan dan kaki baby Ken tidak berhenti bergerak membuat Nick muali jahil dengan menahannya.
"Ayo, tidak bisa bergerak lagi kan? Ayo lawan daddy." Baby Ken berusaha melepaskan tangan dan kakinya hingga ia mengeluarkan suara geraman membuat Nick terkejut. "Eh, kamu marah dengan daddy uh? Berani sekali kamu yaa.."
Nick langsung mencium kedua pipi baby Ken dan leher anak itu membuatnya tertawa karena geli. "Berani lagi melawan daddy.." Baby Ken menyahut membuat Nick mengusap puncak kepala baby Ken penuh kasih sayang.
Sebersit harapan besar muncul dalam hatinya, berharap ia tidak ingin jauh dari anak itu dan ibunya. Ia sudah begitu dengan baby Ken, hingga anak itu begitu aktif berada didekatnya membuatnya seperti menjadi ayah sungguhan.
"Jika aku mendapatkan kesempatan, aku akan membesarkannya penuh kasih sayang. Aku akan mendidiknya dengan benar agar ia menjadi pria yang sangat berguna untuk masa depan." Nick menatap Claudya membuat wanita itu hanya diam.
Diam menerima tatapan sendu sekaligus memancarkan penuh cinta kearahnya. Claudya pun mengalihkan pandangannya, "Kamu sudah mendidiknya saat ini hingga ia begitu aktif dan tidak takut dengan orang-orang asing yang mendekatinya."
"... Oh, apa kamu sudah selesai memasukkan barang-barang kerumah?" Nick mengerjapkan matanya dan beranjak dari tempat tidur. "Astaga, aku melupakan pekerjaan. Istirahatlah, aku yang akan mengemaskan semuanya."
Disatu sisi seorang pria membawa sebuket mawar merah yang dipadu mawar putih membuat siapapun melihatnya akan iri apalagi wajah pria yang membawanya. Ia menekan bel itu dan menunggu seseorang membukakan pintu.
"Tuan Alex, ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang wanita yang dikenalinya adalah penjaga anaknya. "Aku ingin bertemu Claudya dan anakku." Jawabnya. Wanita membuka pintu perlahan dengan pandangan nya menatap buket bunga itu.
"Tidak ada siapa-siapa disini selain saya, tuan. Mereka pergi sejak pagi tadi." Perlahan Alex menurunkan tangannya dengan perasaan kecewa. "Kau tau mereka pergi kemana?"
Wanita itu menggeleng, "Yang saya tau hanyalah mereka pergi untuk berpiknik tapi saya tidak tau dimana letaknya. Apa ada pesan? Saya akan menyampaikannya pada nyonya Claudya."
Liam memberikan bunga nya yang langsung disambut wanits itu dengan senyum lebar. "Ambillah ini untukmu. Sampaikan padanya, aku mencarinya dan angkat telponku." Wanita itu mengangguk sambil sesekali menghirup aroma bunga mawar itu.
Alex berjalan meninggalkan tempat itu dengan perasaan hatinya yang bercampur aduk, kesal, sedih dan kecewa mengetahui Claudya dan anaknya tengah menghabiskan waktu bersama Nick "Aku harus merebutnya secepat mungkin sebelum Nick mengambil lebih dulu!"Pengasuh baby Ken masih berdiri di depan pintu dengan menatap pria itu walau sudah menghilang karena didalam lift. Sekali lagi ia menghirup aroma bunga mawar itu sebelum masuk membuat beberapa wanita yang sedari tadi mengikuti Alex melihatnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angel, My Wife (Completed)
RomanceSeorang pria membesarkan anaknya sendiri sambil mencari ibunya yang tak menginginkan anak itu ada didunia nya. Hingga seorang wanita datang, Claudya Wilona dan langsung dipanggil anak itu. "Bunda.!!" Wanita itu bingung mengetahui anak itu adalah an...