#51 My Angel My Wife

3.4K 142 0
                                    

Beberapa hari kemudian..

"Daddy..." Teriak Ellie, Claudya yang tengah memberikan sarapan bubur pada baby Ken pun terhenti dan langsung menoleh. Bibirnya terangkat melihat sosok pria yang dirindukan nya beberapa hari ini. Ellie memeluk Alex dan beralih menarik tangan Alex mendekati Claudya.

"Lihat, dad. Baby Ken lahap makan bubur sampai pipinya semakin gendut." Kata Ellie sambil menunjuk pipi baby Ken. Alex tersenyum dan mengangguk, "Kau tak merindukanku Claudya?" Tanya Alex.

Perlahan Claudya bangkit dari tempat duduknya dan memeluk Alex. "Apa yang selama ini kamu lakukan diluar, kenap lama sekali?" Tanyanya. Alex mengusap puncak kepala Claudya lembut.

"Aku sibuk mencari orang yang telah menyakitimu, tapi maaf aku belum bisa mendapatkannya. Tapi aku yakin dalam waktu dekat, aku akan menangkapnya." Jawab Alex.

Nick yang baru saja keluar dari kamar sembari memasang jam tangannya pun terhenti melihat kakaknya sudah kembali dan itu berarti ia akan diusir dari rumah mereka.

"Dan kau, tugasmu selesai. Pergilah dari sini." Kata Alex, Nick menghela napas panjang. Baru saja ia memiliki niat untuk sedikit akur dengan kakak nya ternyata hilang begitu saja dalam hitungan detik. Dalam hati ia ingin kembali seperti dulu dengan Alex.

Karna perasaannya terhadap Claudya lah yang membuat hubungan mereka hancur. "Seperti itukah mengucapkan terima kasih untuk beberapa hari ini yang menjaga mereka?" Tanya Nick.

"Sarapan mu sudah dimeja, Nick."

Nick berjalan dan mengangguk. "Bunda membuat sarapan kita sangat enak pagi ini, paman. Kamu harus mencobanya." Seru Ellie.

"Benarkah? Paman harus mencoba nya sekarang." Nick berjalan menuju ruang makan dan diikuti Ellie yang berlari setelah mengatakan ingin sarapan lagi pada Claudya. "Apa kamu sudah sarapan? Kebetulan sekali aku membuat sarapan yang kamu sukai."

"Apa itu? Egg and tomato toast?" Ia pun mengangguk. "Aku sudah lama tak merasakannya. Aku juga ingin sarapan." Claudya hanya bisa terdiam melihat Alex juga berjalan menuju ruang makan meninggalkannya bersama baby Ken dan pelayan.

"mereka sangat menyukai masakan anda, nyonya. Kami pun juga begitu. Apa anda pernah mengikuti kursus memasak?"

Claudya menggeleng pelan. "Benarkah seenak itu? Aku sama sekali tidak pernah mengikuti kursus memasak dan semuanya aku belajar dari ibuku, dia memang jago memasak."

"Tolong bawa baby Ken ke halaman belakang, biarkan dia berjalan di sana menggunakan stroller nya." Kata Claudya, pelayan itu mengangguk dan mendorong baby Ken pelan setelah memberikan alas agar kakinya tidak sakit. "Apakah makanannya cukup untuk mereka?" Tanya Claudya.

Claudya berjalan keruang makan dan menggeleng melihat mereka makan sangat lahap. "Aku juga ada membuat jus jeruk." Katanya sambil berjalan menuju kulkas. Ia mengeluarkan jus jeruk dan membaginya sama rata ke dalam gelas. "Jangan terlalu cepat makannya, nanti sakit perut."

Ia mengusap kepala Ellie lembut dan berjalan menyusul baby Ken di taman belakang. Senyumnya begitu lebar melihat baby Ken tertawa keras dan mengejar pelayan dengan stroller nya. "Kalian sedang bermain apa?" Tanya Claudya. Melihat ibunya berjalan, baby Ken memutar haluan menuju Claudya sangat cepat.

"Aduh.. kaki bunda sakit kamu tabrak nak. Kamu bahagia sekali ya, bisa main diluar." Claudya mencubit pipi gembul itu geram. Baru saja ia ingin berdiri sesuatu melesat cepat kearah nya dan mengenai lengan hingga terluka. Claudya menutup lukanya yang mengeluarkan darah sembari melihat benda itu.

Sebuah anak panah.

Suara teriakkan terdengar sangat kuat ketika Claudya mengalami kejang. "Nyonya, anda baik-baik saja?" Tanya pelayan, Claudya pun memberi isyarat untuk membawa baby Ken masuk secepat mungkin.

Napasnya mulai tidak beraturan dan memendek. Matanya menatap tajam kearah pelayan itu yang tak kunjung bergerak membawa baby Ken hingga suara derap langkah kaki terdengar. "Claudya!!" Seru dua pria itu yang bersamaan berlari kearahnya.

"Kau bawa baby Ken masuk sekarang" Kata Nick, pelayan itu mengangguk dan membawa baby Ken masuk dengan mendekapnya erat "Claudya.."
Alex melihat luka itu dan mendekap nya dengan tangan, sekujur tubuh Claudya memerah dan membengkak dengan matanya yang sangat sayup.

"Ayo cepat, bawa dia ke rumah sakit."

*****

Seorang pria keluar dari ruangan dan mengendurkan dasi, matanya melihat kedua pria yang sudah berdiri tepat di depan menanti kabar darinya. "Kenapa kau lama sekali mengatakan nya! Apa yang terjadi pada istriku?!" Kesal Alex sambil mendorong dan menarik kerah kemeja Liam.

"Bagaimana aku bisa mengatakannya kalau kau seperti ini!" Nick langsung menarik tangan Alex dan meninjunya tepat di rahang. "Bersabarlah!" Geram Nick, "Sekarang katakan apa yang terjadi pada Claudya." Kata Nick.

"Claudya terkena racun arsenik dan untungnya racun itu tidak terlalu menyebar ke seluruh tubuhnya, baru memenuhi lengannya."

"Beruntunglah hanya sampai lengan nya saja, jika tidak aku tidak bisa memastikan dia selamat. Sekarang dia sedang dalam pengaruh obat bius, jangan masuk sebelum aku memberi izin." Sambung Liam.

"Kau sudah membuang semua racun itukan?" Tanya Nick, Liam hanya bisa mengangguk dan menepuk bahu Alex yang tengah terduduk setelah mendapat pukulan Nick tadi. "Cepat kau tangkap dia sebelum semuanya menjadi parah." Kata Liam.

*****

Keesokan harinya, perasaan Alex sangat tidak tenang setiap menitnya mengingat Claudya tengah berbaring di rumah sakit. Ia sama sekali tidak tau apakah Claudya sudah sadar, sudah makan dan sedang apa saat ini. Keadaannya benar-benar menyiksa batin dan pikirannya.

"Dad.. Apakah bunda lama tinggal di rumah temannya?" Tanya Ellie sambil duduk. Alex berbalik menatap gadis kecil itu, "malam ini menginap lah di rumah paman Nick bersama baby Ken." Ellie hanya mengangguk tanpa banyak kata seperti biasanya.

Baru saja Alex ingin meraih sepatu berukuran kecil itu, Ellie lebih dulu dan memasang kaus kaki serta sepatu nya dengan telaten membuat hati Alex sedikit menghangat. "Siapa yang mengajarimu memakai kaus kaki dan sepatu?" Tanyanya.

"Bunda, bunda menyuruh Ellie untuk bersikap mandiri dan Ellie juga yang menyiapkan buku-buku setiap pagi nya jika tidak bunda marah karena Ellie tidak mandiri." Jelas Ellie

Alex tersenyum kecil dan berdiri. Di dalam hati ia begitu bangga memiliki wanita seperti Claudya yang sangat baik mendidik anaknya. "Apakah kau sudah selesai? Ayo, dad antar." Ellie melompat kegirangan mengetahui dirinya akan diantar Alex ke sekolah.

Ellie berjalan lebih dulu menuju teras dan seketika berlari masuk kedalam. "Ada apa Ellie?!" Kata Alex, gadis kecil itu muncul lagi setelah keluar dari ruang makan dengan membawa botol minuman tergantung di lehernya. "Ellie lupa bawa minum daddy, ayo berangkat."

Sepanjang perjalanan, Ellie terus bernyanyi dengan tangan dan kepala digerakkan nya mengikuti lagu hingga tanpa terasa mereka sudah sampai di depan sekolah Ellie. Alex keluar lebih dulu dan membukakan pintu untuk Ellie.

"Belajarlah yang rajin, dengar kata guru dan jangan lupa makan siang. Daddy akan menjemputmu pulang, tunggu saja dikelas jangan di luar mengerti?" Ellie mengangguk dan tersenyum. Tangan mungil itu melingkar di pinggang Alex lalu terlepas. "Sampai nanti daddy."

My Angel, My Wife (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang