Seorang pria tengah duduk sendiri memandangi pemandangan diatas awan. Sesekali sinar matahari menampakkan sinarnya yang terang tepat dimata pria itu, tapi itu tidaklah membuat pria itu memejamkan matanya barang sejenak.
Hatinya berdetak kencang sekaligus hangat saat ini mengingat ia sedang bersama siapa didalam pesawat jet pribadinya. "Mr. Morgan, apa ada yang bisa saya bantu?" Ia mengalihkan pandangannya menatap pramugari cantik itu.
"Bawakan makanan dan minuman diruang peristirahatanku." Pramugari itu menunduk sebelum meninggalkan Alex. Langkah wanita itu terhenti dan kembali membalikkan tubuhnya, "Apa anda sungguh tidak ingin sesuatu?"
Alex memejamkan matanya sambil menghela napas panjang. "Pergilah, aku tidak membutuhkan apapun." Jawab Alex tegas yang langsung membuat wanita itu pergi meninggalkannya dengan cepat. Ia kembali berdiam diri memandangi langit hingga..
Ia berdiri dan berjalan cepat menuju ruang peristirahatan sekedar melihat apakah wanita itu sudah bangun. Penglihatannya pertama kali setelah membuka pintu yaitu melihat punggung seorang wanita tengah membelakanginya dan menggendong bayi.
"Kenapa dengannya?" Tanya Alex membuat wanita itu terkejut. "Kamu mengejutkanku, Alex. Dia baik-baik saja." Jawab Claudya. Alex mengangguk dan perlahan berjalan menghampiri mereka dengan ribuan pertimbangan didalam benaknya.
"Apa dia rewel?" Claudya sedikit menggeserkan tubuhnya agar Alex dapat melihat anaknya dengan jelas. "Tidak karena dia anak yang sangat pintar. Ya kan, baby Ken? Kamu anak yang pintar kan?" Tanya Claudya sembari mencium pipi gembul baby Ken.
Bayi itu tertawa dan mengangkat tanganya sambil membuka dan menutup seakan-akan ia tengah berusaha mengambil sesuatu. Alex yang melihat tangan mungil itu diraihnya.
*****
Beberapa jam kemudian, akhirnya perawat pribadi mereka tiba dibandara John F. Kennedy. Claudya mulai sedikit panik melihat orang-orang mulai mendekati pesawat mereka setelah berhasil landas dengan sempurna.
"Ke-kenapa, kita tidak berhenti di bandara pribadimu saja?" Tanya Claudya. Alex berdiri dan merapikan jasnya. "Jika seperti itu mereka tidak akan mengetahui keberadaan kita dan itu bisa saja menjadi berita bohong kepulangan kita dari Zurich."
"Disana akan banyak wartawan dan aku gugup untuk.."
Ucapan Claudya terhenti ketika jari telunjuk Alex menyentuh permukaan bibirnya. "Hanya itu yang bisa membuat berita kita hilang. Bukankah dulu kamu sering berada didepan kamera? Kamu seorang model, kenapa harus gugup."
"Itu dulu, Alex. Sekarang aku sudah tidak lagi terjun ke dunia hiburan semenjak kita menikah. Mentalku didepan kamera sudah tidak ada lagi, aku sangat gugup bertemu kamera sekarang." Alex menghela napas dan mengusap lembut kepala Claudya.
"Hanya perasaanmu saja karena sudah lama tidak didepan kamera. Ayo kita keluar sekarang." Alex membantu Claudya untuk berdiri dengan senyumnya yang tak hilang. "Aku tak ingin mereka mengambil foto baby Ken."
"Tenang saja, aku membawa topi fedora untuknya." Alex memandang ke belakang memberi isyarat pada salah satu pramugarinya. "Apa itu mampu menutupi wajah baby Ken?" Alex mengangguk, tak lama pramugari itu datang membawa topi fedora-nya
Alex memasang topi di kepala baby Ken dan tersenyum melihat betapa menggemaskan nya anak itu saat ini. "Kamu sangat tampan dan sebentar lagi kamu akan bertemu dengan kakakmu dirumah kita baby Ken.. Dia gadis yang sangat cantik juga."
Claudya hanya diam tersenyum melihat percakapan ayah dan anak di depannya. Hatinya menghangat merasakan kasih sayang yang diberi kan Alex pada baby Ken.
Bahkan Alex tidak pernah sedikitpun menunjukkan rasa ketidaksukaannya terhadap baby Ken seperti sikapnya terhadap Ellie disaat mereka pertama kali bertemu, penuh kebencian dan selalu bersikap kasar pada gadis kecil nya. Apakah Alex sudah berubah?
Claudya pun terkejut ketika sebuah tangan melingkar di pinggangnya. "Ayo, kita sudah cukup lama disini." Claudya mengangguk pelan dan mengikuti langkah Alex keluar dari pesawat mereka.
Angin sore menerpa lembut sekujur tubuh mereka, membuat Claudya semakin mendekap baby Ken erat dalam pelukannya. Seseorang memberikannya mantel hangat yang langsung disampirkan dibahu Claudya tak hanya dia, Alex pun juga.
"Selamat datang mr. dan mrs. Morgan senang bisa bertemu kalian." Kata pria itu. Claudya hanya mengangguk dan mendengarkan pembicaraan Alex dengan pria itu hingga tak lama mereka kembali berjalan menuju gedung bandara internasional itu.
Claudya menutup mulutnya rapat-rapat melihat ada tali pembatas yang memberikan jarak dari ramainya wartawan, para pengunjung bandara serta pekerja bandara berdiri untuk sekedar melihat atau mengabadikan mereka.
Baby Ken mengulurkan tangannya seakan-akan tengah melambai pada orang-orang disana membuat mereka menjerit geram karena tingkah baby Ken. "Anak anda sangat pintar dan tampan." Kata pria itu.
Alex melirik kearah baby Ken dan Claudya sambil tersenyum. "Ya, dia mewarisi kelebihan kami." Baby Ken bertepuk tangan dengan jeritan kecil membuat suasana disana semakin heboh karena tingkah anak itu.
Claudya tersenyum dan merapikan topi baby Ken ketika tubuhnya kembali didorong lembut oleh Alex. Banyak pertanyaan mereka lontarkan disetiap langkah kaki mereka tapi tidak satu pun pertanyaan mereka dijawab.
"Mrs. Morgan, apakah benar anda menjalin hubungan serius dengan Mr. Nickholas Morgan? Tolong beri kami pernyataan.."
"Apakah anda ingin bercerai karena hadirnya Mr. Nickholas Morgan diantara kalian?"
Claudya menghentikan langkah kakinya dan melihat reporter itu dengan kesal. Baru saja ia ingin menjawab Alex berjalan selangkah lebih maju darinya. "Akan ada konferensi pres dalam waktu dekat, persiapkan pertanyaan kalian sebanyak mungkin."
Alex kembali membawa Claudya berjalan hingga mereka sampai didepan mobil hitam berjejer rapi. seorang pria membukakan pintu mobil untuk mereka. "Masuklah." Kata Alex. Claudya hanya mengangguk dan masuk kedalam mobil dengan hati-hati.
Alex memutari mobil itu dan masuk ke sisi kanan mobil itu. "Aku sama sekali tidak menyukai mereka membawa Nickholas dalam masalah ini." Kata Claudya yang diikut geraman dari baby Ken. "Iya, kan sayang Daddy Nick tidak ada salah sama sekali."
Baby Ken mengoceh tidak jelas membuat Claudya tersenyum kecil. "Anak kecil saja tau, Nick tak ada sangkut pautnya." Kata Claudya.
*****
Disatu sisi, Nick berdiri didepan televisi melihat siaran yang tengah memberitakan kedatangan Alex dan Claudya di bandara Jhon F. Kennedy. Bibirnya melengkung keatas melihat tingkah baby Ken yang tertangkap kamera.
Adanya topi fedora dikepala mungil itu membuatnya semakin terlihat lucu dan menggemaskan. Kamera terus berusaha menyoroti wajah baby Ken tapi itu sangatlah sulit hingga mereka hanya menangkap tingkah sang bayi itu.
Banyak pertanyaan yang mereka lontarkan tidak satupun dijawab oleh pasangan itu hingga beberapa pertanyaan membuat amarah Nick sedikit naik.
"Mrs. Morgan, apakah benar anda menjalin hubungan serius dengan Mr. Nickholas Morgan? Tolong beri kami pernyataan.."
"Apakah anda ingin bercerai karena hadirnya Mr. Nickholas Morgan diantara kalian?"
Nick melihat langkah kaki Claudya berhenti dan wanita itu menatap kamera. Ia tahu Claudya ingin menjawab dan membela dirinya tapi niat Claudya terhenti ketika Alex berdiri didepannya. "Akan ada konferensi pres dalam waktu dekat, persiapkan pertanyaan kalian sebanyak mungkin.
"Bukankah itu akan semakin mempersulit keadaan mereka?" Tanya Nick.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angel, My Wife (Completed)
RomanceSeorang pria membesarkan anaknya sendiri sambil mencari ibunya yang tak menginginkan anak itu ada didunia nya. Hingga seorang wanita datang, Claudya Wilona dan langsung dipanggil anak itu. "Bunda.!!" Wanita itu bingung mengetahui anak itu adalah an...