Suara tawa anak kecil terdengar begitu jelas diruang keluarga membuat siapapun senang dan gemas melihat tawanya. Lyn yang terus bergerak kesana kemari dengan wajah lucunya juga menjadi pusat perhatian disana.
"Aahh.. lihat dia sangat lucu! Aku saja yang menjadi ibunya, Claudya. Aku janji akan merawatnya dengan setulus hati dan menjaganya dengan nyawaku" Kata Lyn, Claudya mengerutkan dahinya dengan menatap kearah Lyn kesal.
"Enak saja, bikin saja anak sendiri. Toh, anakmu juga tidak kalah lucu dengan Baby Ken." Jawab Claudya cepat membuat semua orang tertawa disana. "Sebentar lagi kamu akan menikah dan kamu akan mendapatkannya, baby." Sahut Liam.
Lyn cemberut dan mencium geram pipi gembul baby Ken. "Aku ada urusan sebentar dengan Nick, tetaplah disini dan sore aku akan menjemputmu." Kata Liam yang sudah berdiri disamping Lyn. Pria itu mengusap puncak kepala Lyn lembut setelah wanita itu mengangguk.
Tidak lama, Alex datang dengan menggunakan pakaian casual seakan-akan dia akan berpegian saat ini. "Kemana kamu akan pergi?" Tanya Lyn, Alex menggulung lengan bajunya dan melirik kearah Claudya yang langsung menunduk malu.
"Sampai nanti semuanya, Lyn tolong jaga baby Ken ya." Kata Nick. Liam dan Nick pun pergi sambil membicarakan bisnis yang tidak dimengerti Lyn. Wanita itu melihat sekitarnya dan berhenti pada Claudya yang memainkan tangan baby Ken dalam diam.
"Kenapa suasananya jadi seperti ini? Atau aku saja yang merasakan hal aneh disini?" Tanya Lyn bingung. Alex berjalan menghampiri mereka dan mengulur tangannya pada Claudya. Lyn yang melihatnya hanya diam dengan dahinya yang semakin mengerut kedalam.
Seketika mulutnya menganga lebar melihat Claudya membalas uluran tangan Alex hingga ia berdiri disamping pria itu. "Jaga dia selagi kami tidak ada. Jangan sampai ada luka sedikitpun ditubuh anakku, kalau ada kamu akan mendapatkan hukuman Lyn."
"Kalian juga ingin pergi? Kenapa jadi pergi semua? Apa karena aku yang ingin merawat baby Ken sendiri hingga kalian meninggalkanku berdua saja dengannya disini?" Kata Lyn khawatir. Ia memiringkan sedikit kepalanya sembari melihat Alex dan Claudya bergantian.
"Astaga, jangan bilang kalian.." Claudya langsung mendorong tubuh Alex cepat membuat pria itu hampir terjatuh jika tidak ada kursi sofa disampingnya. "Tidak.. kami, kami hanya ingin jalan-jalan sebentar saja. Jangan berpikiran yang tidak-tidak, Lyn!" Jawab Claudya cepat.
"Aissh... bilang saja kalian ingin berkencan. Baik, pergilah. Aku akan menjaga anak kalian dan selamat bersenang-senang. Ah ya, satu lagi pulang nanti bawakan aku makanan ya sebagai upahku menjaganya." Kata Lyn.
"Jangan mati karena malu dengan Alex ya, Claudya."
Wajah Claudya memerah membuatnya langsung berbalik dan menutup wajahnya dengan kedua tangan karena malu. "Ayolah, Claudya. Jangan malu begitu, terlihat jelas sekali kamu bahagia saat ini." Goda Lyn.
"Lyn, cukup kamu membuatku malu. Ayo kita pergi sekarang, jaga dia baik-baik ya." Kata Claudya kesal dan berjalan lebih dulu agar dia terhindar dari godaan Lyn. Lyn yang melihat tingkah Claudya hanya tertawa dan berhenti melihat Xavier sedang menuruni tangga.
Alex mengikuti arah pandang Lyn dan menahan senyumnya. "Sekarang kita lihat siapa yang mati lebih dulu karena menahan malu." Kata Alex balas dendam atas perbuatan Lyn terhadap Claudya tadi.
Lyn menoleh kearah Alex dengan pelan sembari berdiri. "Hem, kenapa kalian meninggalkannya bersamaku? Dia masih menyusui, biarkan dia ikut dan aku akan menjaganya disaat kalian berdua." Kata Lyn panik.
Alex menggelengkan kepalanya dan berbalik. "Aku tidak punya ASI bagaimana jika dia menangis dan apa yang aku kasih padanya? Aku ikut kalian ya.."
"Selamat bersenang-senang menjadi ibu sementara, Callyn Zweeta." Alex langsung berjalan meninggalkannya. Lyn ingin mengejar Alex dan memohon pada pria itu agar ia bisa ikut dengannya dan Claudya tapi dengan mengejar pria itu, baby Ken akan sendirian disana.
"Ad-aduh, kenapa jadi aku yang kena?" Gerutunya pelan.
*****
Lyn terus berdiam diri dengan matanya yang terus menatap baby Ken yang sudah tertidur. Rasa sebal di kedua kakinya membuatnya ingin sekali beranjak dari tempat itu tapi ia sama sekali tidak ada nyali untuk melakukannya.
Kehadiran Xavier disaat ia sendiri membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan sejak tadi ia terus berharap pria itu akan meninggalkannya sebentar sekedar makan atau mengambil minum tapi yang diharapkannya tidak kunjung terjadi.
Lyn berdesis sembari meluruskan kakinya. Ia memukul-mukul pelan kedua kakinya secara bergantian hingga perawat Ken datang dengan membawa box untuk Ken tidur. "Apa anda baik-baik saja, nona?" Tanyanya.
Ia tersenyum dan mengangguk. "Saya sudah menyiapkan makan siang untuk anda, nona." Lagi-lagi Lyn hanya mengangguk. Tidak lama, seseorang menepuk bahunya membuatnya menoleh dengan terkejut. "Ayo kita makan."
Lyn terdiam melihat Xavier dan setelah sekian menit ia baru sadar telah menatap pria itu cukup lama. Dengan cepat ia berdiri tanpa membalas uluran tangan Xavier. Lyn berjalan lebih dulu menuju ruang makan dan disusul Xavier.
Xavier terus melihat kearah Lyn dalam diam, baru saja ia ingin meraih tubuh Lyn tiba-tiba wanita itu berbelok membuatnya hanya meraih angin. "Banyak sekali makanannya." Kata Lyn, ia pun duduk dan melirik sedikit kebelakang.
"Ayo..ayo makan bersama." Katanya gugup.
Xavier pun duduk tepat didepan Lyn membuatnya bertambah gugup. Lyn membalikkan piring nya dan mulai sibuk mengambil beberapa lauk untuk mengalihkan matanya yang tidak berhenti menatap Xavier.
Jantungnya berdetak cepat dengan pikirannya yang terus mempengaruhi dirinya untuk kembali menatap pria itu. "Apa kabar? Sudah lama tidak bertemu." Seketika Lyn menjatuhkan sendok nasinya dan menatap Xavier.
"Tentu, kabarku sangat baik dan kamu?" Tanya Lyn gugup. Ia menurunkan kedua tangannya dan meremasnya pelan. Xavier tersenyum sembari mengalihkan pandangannya. "Sebaliknya. Aku merindukanmu, Lyn."
Lyn menundukkan kepala dan memejamkan matanya dengan menarik napas panjang berharap dengan cara itu ia bisa tenang sedikit dihadapan Xavier. Aku juga sangat merindukanmu, Xavier.
Seseorang menarik bahunya membuatnya membuka mata dengan bersamaan Xavier menciumnya tepat dibibir. Lyn terkejut dengan apa yang dilakukan Xavier saat ini. Ingin sekali ia melepaskan ciuman itu tapi tubuhnya berkata lain.
Ia melingkarkan tangannya punggung Xavier dan mulai membalas ciuman yang sudah lama ia rindukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angel, My Wife (Completed)
RomansaSeorang pria membesarkan anaknya sendiri sambil mencari ibunya yang tak menginginkan anak itu ada didunia nya. Hingga seorang wanita datang, Claudya Wilona dan langsung dipanggil anak itu. "Bunda.!!" Wanita itu bingung mengetahui anak itu adalah an...