Seorang pria membesarkan anaknya sendiri sambil mencari ibunya yang tak menginginkan anak itu ada didunia nya. Hingga seorang wanita datang, Claudya Wilona dan langsung dipanggil anak itu.
"Bunda.!!"
Wanita itu bingung mengetahui anak itu adalah an...
Claudya keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang kembali segar. Ia melirik jam sudah menunjukkan sebelas malam tapi entah kenapa ia ingin sekali segelas cokelat panas apakagi diluar tiba-tiba hujan deras.
Dengan langkah cepat menuruni tangga ia menuju dapur dengan menggunkan bathrobe. Langkahnya terhenti melihat segelas cokelat panas sudah diatas meja dan sepertinya baru dibikin. Matanya melihat sekeliling mencari kebeadaan Luna.
"Kenapa dia belum tidur jam segini?" Akhirnya duduk setelah orang yang dicarinya tidak ia temui. Claudya menikmati cokelat panasnya dengan tenang. "Apa itu enak?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tentu enak. Kenapa kamu belum tidur, Luna? Bukankah.." ucapannya terhenti karena sadar itu bukanlah suara Luna. Cangkirnya ia letakkan di meja dan sebelum berbalik, kedua tangan sudah mendarat dibahunya.
"Kenapa tegang begitu? Kau pikir di sini akan ada orang lain masuk? Rumahku dijaga sangat ketat dengan cctv dimana-mana jadi tidak mungkin ada orang luar bisa lolos masuk. Dan satu lagi, aku sama sekali tidak keberatan lampu disini hidup sepanjang hari karena aku bisa membayar lebih dari tagihan."
Alexander Morgan..
Alex duduk disamping Claudya menatap wanita itu yang menunduk kan kepalanya. "Kenapa? Hem.. Ini enak sekali" Alex nenjulurkan jarinya mengelap sudut bibir Claudya yang terdapat cokelat lalu menghisapnya membuat Claudya semakin gugup.
Alex tertawa kecil melihat wanita itu tidak memandanginya. Ia tau Claudya takut padanya tapi ia tak menyangka bisa setakut ini. "Apa kau sudah selesai meminumnya? Kalau sudah ayo kita tidur bersama."
"Apa?" Cladya menatap Alex dan tak lama ia kembali menundukkan kepala karena ia menatap bibir Alex bukan matanya.
Aishh.. Kenapa aku menatap bibirnya?kenapa juga dia ada disini.. Gerutu Claudya dalam hati.
"Ya, aku sudah selesai. Mari tuan saya antar ke mansion anda."Claudya beranjak dari kursinya. "Aku tidur di sini." Langkah Claudya terhenti.
"Ba-baik lah, saya akan menunjukkan kamar anda." Baru saja Claudya ingin melangkah tangannya sudah di genggam Akex erat dan berjalan ke lantai dua mengarah kamarnya. "Kau mengubah semuanya ya?"
"Ya, sekarang lebih enak menurut saya. Terima kasih sudah mengan.."
"Aku tidak mengantarmu, Claudya. Kita akan tidur bersama, dikamarmu ini." Alex membuka pintu dan masuk meninggalkan Claudya yang masih diam diambang pintu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
