#32.1 Hurt

5.3K 196 3
                                    

Claudya pov

Aku membuka mataku perlahan merasakan cahaya matahari sudah masuk ke kamar. "Pagi, Claudya. Apa tidurmu nyenyak?" Sapa seseorang. Ia kembali menutup matanya sebentar lalu membukanya lagi.

Aku melihat Alex sedang menopang kepalanya dengan satu lengan sambil menatapku dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melihat Alex sedang menopang kepalanya dengan satu lengan sambil menatapku dalam. "Kamu tidak kerja? Aku akan menyiapkan air dan pakaianmu."

Dengan gesit aku menghindar ketika Alex ingin meraih tanganku hendak menahanku diatas tempat tidur. "Hari ini kamu pakai dasi biru gelap saja ya biar tidak kelihatan ada lipstick seperti dasimu kemarin."

"Claudy, aku ingin bicara denganmu tentang hal itu." aku memandangnya melalui cermin sambil mengikat rambutku asal. "Nanti saja, kamu akan telat nanti." Aku masuk ke kamar mandi dan menghidupkan keran air panas.

"Aku tau kau sedang menghindar kontak mata denganku." Suara pintu terkunci terdengar membuatku menoleh dan melihatnya berjalan kearahku dengan bertelanjang dada.

Hatiku sakit melihat ada kissmark di bahu serta dadanya sebelah kiri yang sudah memerah. "Kau harusnya marah padaku bukan berpura-pura bahagia seolah-olah tidak terjadi apa-apa." Katanya.

"Untuk apa aku harus marah padamu, Al? Ini bukan salahmu." Jawabku sambil tersenyum. Alex mengusap pipiku lembut, menatapku tajam tapi tersirat ia sedang sedih. "Lalu salah siapa kalau bukan aku?"

"Salahku, ini salahku karna aku telah berani mencintaimu. Harusnya aku tak memiliki perasaan itu sampai sekarang. Jangan hiraukan aku, Alex."

Alex menangkup wajahku, mencium dahiku sebelum memelukku. "Aku tidak masalah kau mencintaiku, Claudy." Aku memejamkan mataku menahan air mata yang sudah memenuhi mata.

Aku menarik napas panjang sebelum melepaskan pelukannya. "Sekarang mandilah." Kataku.

*****

"Kau masak apa?" Aku menoleh ke belakang melihat Alex bersandar di dinding dengan kedua tangan masuk kedalam saku celana. "Aku ingin makan nasi goreng telur mata sapi."

"Kau bisa menyuruh koki memasak kan untukmu." Aku meletakkan nasi goreng dalam dua piring, membawa nya menuju meja meninggalkan Alex yang masih setia berdiri diambang pintu. "Ayo makan, kamu harus pergi bekerja." Kataku.

Alex masih diam memandangiku dan membuatku berjalan kearahnya. "Ayo kita makan bersama." Aku menarik tangannya lembut ke meja makan. "aku membuatkannya khusus jadi habiskan ya."

"Claudya.."

Aku menoleh dan menunggunya melanjutkan ucapannya. "Kau sangat baik." Aku langsung tersenyum kecil, kuusap rahangnya lembut dan menghela napas. "Semua wanita di dunia ini baik apalagi jika mereka bersama orang yang dicintainya."

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Semua wanita di dunia ini baik apalagi jika mereka bersama orang yang dicintainya.

My Angel, My Wife (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang