#29.4 With you, baby

4.7K 176 0
                                    

Dahinya mengerut mendengar suara orang muntah yang tak juah darinya. Ia melirik, melihat tidak ada Claudya disampingnya. Apa dia muntah lagi? "Claudya, kau masuk angin lagi?" Tanyanya sambil beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.

"Ya, aku akan mengganti baju tebal dan membuat teh hangat dulu. Tidur lah lagi." Claudya mencuci mulutnya.

"Aku akan membuatkanmu teh hangat tunggulah disini." Claudya berbalik hendak menghentikan pria iti tapi Alex sudah lebih dulu keluar menuju dapur dilantai bawah. "Oh, bagaimana aku memberitahukanya? Aku tidak ingin dia marah dan ingin membuang anak ini."

Claudya duduk dipinggir tempat tidur setelah berganti baju tebal menunggu Alex kembali membawa teh hangat. "Nanti siang aku akan memanggil James untuk mengecek kondisimu." Alex menyodorkan teh hangat itu.

"Ya, kurasa aku juga butuh obat dari dok-.. Tunggu, tidak perlu. Ini hanya masuk angin saja, kenapa harus panggil James." Alex berjongkok di depan Claudya menaruh kedua tangannya dilutut mulus itu. "Aku tak ingin kau sakit terus-terusan."

"Kau sudah meminumnya kan? Ayo kembali tidur." Alex menaruh cangkir dan membaringkan Claudya setelah ia mencari posisi enak untuk memeluk tubuh mungil itu.

Baru saja memejamkan matanya, Claudya kembali berulah. Bukannya ia mual dan ingin muntah melainkan wanita itu mengendus dada bidang nya. "Ada apa?" Geramnya. Claudya tertawa kecil, "tidak, aku suka baumu yang menenangkan." Jawabnya.

*****

Siang pun tiba, James datang dengan membawa tas berwarna cokelat yang selalu ia bawa. "kau terlihat tidak sakit sama sekali." Katanya, Alex mendengus melihat anak dari adik ayahnya yang sok tahu.

"Bukan aku, melainkan dia. Dia setiap pagi mual dan mudah masuk angin akhir-akhir ini." James melirik Claudya membuat wanita itu gugup. "Itu karena dia, James. Dia selalu membiarkan tubuhku terlalu terkena ac." Belanya.

"Tubuhmu saja yang lemah. James, periksa dia. Ada sesuatu yang kuurus sebentar." Alex berjalan setelah cepat setelah mendapatkan telpon. Claudya masih gugup mendapatkan tatapan James seperti ingin menelannya.

"Kau memang cantik, Claudya. Ah, untung aku tak datang ke acara pernikahan kalian waktu itu, kalau aku datang sudah kuculik kau dari sana. Dikamarmu? Kamar Alex eh?"

Claudya berjalan dulu, tangannya terus meremas takut ia benar-bensmar positif hamil dan James akan mengatakannya pada Alex. "Apa kau hanya merasa mual akibat masuk angin saja, Claudya?" Tanya James.

Claudya melirik kesekitar lalu ia pun menarik tangan James masuk ke kamar Alex. "Sepertinya kau sudah tau apa yang terjadi padaku, James. Apa kau bisa menutupinya sementara dari siapapun?"

James meletakkan tasnya lalu duduk. "Kenapa kau menutupinya dari Alex? Apa pria itu tidak menginginkan anak lagi? Ck, melakukan saja dia mau dengan keringat dimana-mana sekali ada hasilnya dia tidak mau. Dasar brengsek!!"

"Bukan begitu, aku masih ingin melihat keseriusan Alex padaku. Ya, karena-.."

"Aku tau, dia masih sangat mencintai ibu Ellie sampai sekarang, bukan? Jadi kau menyembunyikan anak itu darinya dan akan memberitahukan nya setelah ia serius padamu? Kenapa dia masih mengincar bitch itu?" Gerutu James.

"Baiklah, aku akan menutupinya dari Alex. Akan kuberi kau beberapa vitamin untuk kau dan si kecil Morgan disana."

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Claudya pov

"Bunda.." Aku berhenti melangkah dan melihatnya berlari. "Ada apa sayang?" Tanyaku,

My Angel, My Wife (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang