#38

5.2K 186 1
                                    

Claudya pov

Aku duduk dalam diam menunggu Alex dan Ellie datang keruang makan. Makanan kesukaan anak itu sudah tersusun rapi ditempat biasa ia duduk untuk makan. Sesekali tanganku terangkat keatas melihat cincin yang entah sejak kapan sudah melingkar dijari tengahku.

Permata berwarna biru langit yang sangat indah..

"Pagi, bunda! Daddy belum pulang?" Tanya Ellie yang melihat kursi milik Alex masih kosong. Raut wajah anak itu berubah senang ketika melihat Alex berjalan sambil menyampirkan jasnya.

"Daddy!!" Kaki kecilnya berlari cepat menghampiri Alex membuatku terharu melihatnya menyayangi Alex walau pria itu terkadang kasar dan cuek padanya.

"Pagi semuanya..." Aku melirik dan mendapatkan Anna masih memakai lingerie disaat sarapan akan dimulai. "Ellie kemarilah, nak." Ellie berjalan menghampiri ku dan aku memeluk nya ketika Anna mencium Alex tanpa penolakan dari Alex sedikitpun.

"Uhh.. Ibu sangat merindukanmu." Kataku pelan agar Ellie masih dalam pelukanku. Aku menatap sedih melihat Alex sepertinya masih mencintai Anna. Buktinya ia tidak perduli ada aku, yang jelas adalah istrinya.

Ia lebih memilih bersama Anna dan membiarkanku melihat kemesraan mereka. "Nanti malam kamu mau ajak aku makan dimana? Kamu kan ulang tahun, apa kamu tidak ingin dinner denganku?"

"Kita akan dinner bersama, kamu juga harus ikut Claudya." Alex pun melepaskan pelukannya dari tubuh Anna dan berjalan menuju kursinya. "Aku ingin dinner berdua saja, Alex!"

"Berempat atau tidak sama sekali, Anna? Aku ingin merayakannya berama orang terdekatku."

*****

"Kau senanmg bukan, Alex mulai memilihmu dibandingkan diriku?" aku menoleh menatap Anna yang menatapku tajam. "Dia memilihku hanya demi anaknya, dia mencintai mu Anna." Jawabku jujur.

"Kenapa kau begitu pasrah sekali jika kau tau dia masih mencintaiku? Dan kalau kau tau, kenapa kau masih ada disini mengganggu kami?"

"Ada saatnya aku pergi dari sini." Anna melipat kedua tangannya sambil tersenyum sinis. "Waktu itu akan datang dengan cepat, kau harus pergi dari sini dan jangan pernah menemuinya lagi."

Aku berdiri dari kursi dan tersenyum. "Apa yang sedang kamu lakukan? Aku bisa pergi dengan sendiri."

"Merencanakan sesuatu yang akan membuatmu diusir dan dibenci oleh nya. Bukankah aku sangat membantu mu, jalang?"

Aku diam menatapnya, menahan emosi yang memuncak mengatakan ku jalang dan aku sudah menduga ia sedang merencanakan sesuatu yang akan membuatku pergi dari sini.

"Kamu kejam sekali, Anna."

Burggh.. Aku terjatuh dan langsung merasakan sakit dipergelangan kaki serta pinggangku. "Ini baru namanya kejam. Aku ingin sekali melenyapkan mu dan anak sialanmu itu. Tapi aku ingin melihatmu menderita bersama anak itu lebih dulu dan setelah itu mati secara mengenaskan."

Ia berjalan meninggalkanku setelah mengatakan keinginannya yang ingin melenyapkanku. "Nyonya.." beberapa pelayan menghampiriku dan membantu untuk berdiri. "kakiku terkilir."

Tidak hanya kakiku saja yang sakit, pinggangku juga sangat sakit untuk digerakkan. Beruntung sekali aku jatuh diatas sofa jika tidak, aku tidak tau aa yang akan terjadi pada anakku.

"Ada apa?" Serentak kami melihat ke belakang menemukan Nick berdiri diambang pintu. "Nyonya tadi.."

"Aku terjatuh dan kakiku terkilir." Jawabku cepat tanpa mengalihkan pandanganku pada Nick. Pelayan itu menatapku bingung karena aku memotong ucapannya yang akan memberitahukan Nick aku terjatuh akibat Anna.

My Angel, My Wife (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang