#6 SEPUCUK SURAT CINTA UNTUK SENIORKU

4K 64 12
                                    

Judul : Sepucuk Surat Cinta Untuk Seniorku
Waktu Pembuatan : Tahun 2016

▪▪

"Irka...nggak capek lo ngelamun terus?"ujar Tiwi sambil menepuk bahuku.

Aku tersentak. Beberapa film tanpa sutradara di dalam kepalaku menghilang seketika.

"Iya gue capeklah ngelamun...bagaimanapun juga melamun itu butuh tenaga extra!"balasku sambil tertawa kecil.

"Kalau gitu, cabut kantin yuk...lo kayaknya butuh asupan gizi buat ngelamun lagi!"

Tiwi ngakak so hard. Mirip Mak Lampir ketemu mangsa.

"Gak ah...gue betah disini!"tolakku.

Tiwi membuang muka dariku dengan wajah dilipat berkali kali.

"Jangan ngambek dong...kalau lo ngambek gue nggak punya sahabat lagi!"

Aku mencolek Wiwi berkali kali untuk meredakan proses ngambeknya yang biasanya berkepanjangan.

"Nemenin ke kantin aja susah!"ungkap Tiwi ketus.

Gue memutar bola mata dengan malas.

"Tiwiii...yang namannya ke kantin ya pasti makan...kalau nggak makan ya minum...masak gue ke kantin cuma untuk ngeliat lo makan, kan kelihatan kere'!"tuturku penuh penekanan

"Alah banyak alasan!"

"Hari ini lo PMS yah? Ngambekan banget!"tudingku semakin membuat mood Tiwi hancur.

"Udah ah, gue malas ngomong sama lo!"

Tiwi meninggalkanku yang ikut ikutan kesal kuadrat dengannya.

Aku kembali ke alam bawah sadar. Berkutat dengan berbagai macam lamunan yang tidak bakalan membuatku kebanjiran uang.

Lamunanku terpecah menjadi beberapa bagian saat mendengar tawa renyah beberapa cowo yang semakin dekat dari arah depanku.

Aku memalingkan wajah ke depan.

Mataku melotot. Tubuhku entah mengapa susah bergerak seakan persendiannya copot.

Aku menelan saliva berkali kali.

Aku rasanya ingin berlari. Namun Aku tekankan sekali lagi. Persendianku rasanya mau copot sehingga kakiku yang rapuh ini tidak mungkin bisa menopang badanku yang berat.

Aku hanya mampu menggigit bibir melihat gerombolan cowo yang semakin dekat dengan tempat yang Aku duduki.

"Omegat, Kak Afrizal ganteng banget!"

Kak Afrizal, senior gue di sekolah ini yang berasal dari kelas XII IPA 1. Dia idaman banget menurut gue. Sudah dua tahun ini hati dan pikiran gue diisi melulu hanya olehnya.

Saat Kak Afrizal lewat di sampingku. Ini hanya lewat loh. Bahkan efeknya membuat jantungku berlompat lompatan. Saraf saraf tubuhku terasa menegang. Keringat dinginku mengalir tanpa henti.

"Tuhan, hentikan waktu!"

Gue meremas rok dengan kuat. Dia sungguh ciptaan tuhan yang terpahat dengan sempurna.

Aku menarik nafas dalam dalam.

"Ah... sial!"

Bahkan sisa aroma parfum yang dikenakannya masih menusuk hidungku. Aku kecanduan oleh baunya yang menenankan hatiku.

"Nyadar lo, gak gitu amat kali ngeliatnya!"

Tiwi muncul di hadapannku. Dia lagi lagi ngikik so hard. Menertawakan wajah mupengku jika bertemu dengan Kak Afrizal.

SEJUTA RASA UNTUK CERITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang