#9 RINTIK JANUARI

4.1K 57 1
                                    

Judul : RINTIK JANUARI
Waktu Pembuatan : Tahun 2016

▪▪▪

Suasana kota Jakarta malam ini tampak semarak. Bintang yang bertaburan menghiasi seantero langit. Suara bising kendaraan yang berlalu lalang semakin menambah pernak pernik keramaian di malam tahun baru. Bunyi terompet mulai bersahutan sejak malam mulai beringsut. Dentuman kembang api yang menyerbu langit seakan tiada akhirnya.

Rena dan keluarganya tetap standby di rumah untuk merayakan tahun baru. Mereka sibuk mempersiapkan aneka makanan di atas meja karena malam tahun baru kali ini---Mereka akan kedatangan tamu istimewa.

Kedua orang tua Rena menggeleng gelengkan kepala disertai senyuman tatkala Rena acapkali mengeritik pembantunya agar persiapan pada saat itu tak kurang sedikit pun.

Terdengar deru mesin mobil dari luar rumah. Buru buru Rena berlari untuk membuka pintu.

"Terimah kasih atas kedatangan Kalian," sambut Rena kepada kedua Sahabatnya.

"Tentu saja, Malam ini kan spesial" Diandra mengedipkan mata.

"Oh ya? Ayah dan Ibu kalian dimana?" Rena melongok ke mobil Mereka.

"Mereka akan menyusul sebentar lagi, tenang aja," kilah Viona santai.

"Oh ya... pacar Kamu mana?" Diandra memandang Rena.

"Rian belum datang!"

Terdengar bunyi klakson mobil dari arah gerbang. Sebuah mobil jazz hitam masuk ke halaman rumah Rena.

Seorang pria tampan dengan gaya rambut cepak dan tubuh jangkung yang dibaluti kemeja kotak kotak yang digulung sampai siku. Dia menggunakan celana panjang hitam polos. Disusul pula kemunculan kedua orangtua Pria tersebut dari balik mobil.

Pria itu melemparkan senyum ke arah Rena.

"Rian, tante, dan om silahkan masuk," sapa Rena mempersilahkan pacarnya dan kedua orangtuanya memasuki rumah.

Rena mengekori Mereka.

"Gila, apa hari ini acara lamaran yah?" seloroh Viona berbisik ke telinga Rena.

"Aku sih berharap begitu," Rena menutup mulut menahan tawa.

"Kalian masuk aja, Aku menunggu Ayah dan ibuku," Sahut Diandra menatap bergantian kedua sahabatnya itu.

"Kalian masuk saja, biarkan Aku yang menunggu Ayah dan ibu kalian" ungkap Rena senyum tulus.

"Ayah dan ibu Rian di dalam, ngga baik kalau kamu gak ada di sana," timpal Viona.

"Kalian tidak apa apa menunggu diluar?" Rena merasa kurang enak.

Diandra dan Viona serentak
mengangguk.

●●●

Rian terlihat gelisah duduk disisi kedua orangtuanya. Sebentar bentar ekor matanya melirik daun pintu.

"Rena, mana sih?" Gumam Rian berdecak pelan.

Senyumanya mendadak mengembang tatkala melihat kemunculan Rena dari balik pintu dan ikut bergabung bersama Mereka. Beberapa menit berselang muncul pula kedua orangtua Viona dan Diandra yang dikawal oleh Mereka berdua. Kedua orangtua Rena segera mengajak tamu tamunya untuk memulai makan malam special itu.

"Sebagai seorang dokter muda tentu kamu memiliki banyak pasien, bukan?" sahut Ayah Rena memecah keheningan.

"Ah... Om terlalu berlebihan," elak Rian malu malu.

SEJUTA RASA UNTUK CERITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang