#15 JEJAK LANGKAH GADIS CAFE

2.2K 29 0
                                    

Judul : Jejak Langkah Gadis Cafe
Waktu Pembuatan : Tahun 2016

▪▪▪

Kadangkala kita harus berubah menjadi bunglon agar bisa membedakan antara teman yang tulus dengan yang tidak. Karena dunia tidak dapat memberikan kita sebuah isyarat untuk mengetahui hal tersebut. Terkadang pula dunia sendiri mengeluh karena lelah menampung orang-orang yang berambisi untuk terus melajukan famournya sebagai orang yang terpandang.

Suatu sore yang terus beranjak meninggalkan matahari yang mulai sempoyongan berdiri di tempatnya. Ia lelah untuk menawarkan keagungannya dan ingin kembali tidur di peraduannya.

Keadaan sangat ramai di kota Yogyakarta menjelang malam kala itu, tepatnya di sebuah Café Asmaraloka. Keadaan yang terang-benderang ditambah lampu yang berkerlap-kerlip tanpa merasa lelah.

Pengunjung tempat itu sangat padat. Beberapa orang di sudut ruangan sibuk bercengkrama dengan teman-temannya, ada yang berduaan dengan pacarnya dan ada pula yang hanya masuk dan beristirahat dari kepenatannya. Dan yang lain tengah serius menikmati makanan yang tertata di atas meja sambil memerhatikan seorang gadis yang mengulas suara merdunya dan dengan lincahnya memainkan sebuah gitar di atas panggung.

Setiap sore gadis itu memang berlangganan untuk menawarkan suara merdunya di café tersebut. Namun bukan mencari uang untuk biaya sekolah melainkan hanya untuk memuaskan hobbinya sekaligus menghibur orang-orang yang meramaikan tempat itu. Pemilik café pun tidak keberatan malah merasa diuntungkan. Selain karena Gadis itu tidak meminta upah, Ia juga telah telah melariskan café itu. Semenjak kedatangannya banyak pengunjung yang datang bahkan café itu banyak kedatangan pria seumurannya. Bahkan acapkali ada yang berani untuk meminta nomor handphone ataupun pin BBM.

Dibalik kesederhanaan gadis itu justru menyimpan banyak hal yang Ia sembunyikan. Ia bernama Renata, anak seorang pengusaha sukses di kota itu. Penampilannya sangat sederhana tidak menunjukkan bahwa Ia berasal dari kalangan atas, wajahnya juga cantik dan memikat hati. Gadis itu pun sangat ramah dan cerdas.

●●●

Di sisi lain, tepatnya di SMU 03 Yoyakarta. Sekolah swasta yang berpenghuni siswa rata-rata berduit yang setiap hari diantar jemput oleh supir pribadi mereka masing masing, penampilan mereka serba mewah.

Tepat pukul 07.00 WIB. Bel berdering sebagai pertanda kepada siswa untuk memasuki kelas mereka masing masing.

Di kelas X1.A, yang tadinya sangat hingar-bingar mendadak hening tatkala seorang guru memasuki ruangan kelas sambi menuntun seorang siswa baru.

Semua mulut siswa yang berada di kelas itu ternganga melihat penampilan siswa tersebut mulai dari ujung sepatu sampai dengan ujung rambut. Mata mereka tiada berkedip melihat penampilannya. Ada apa sebenarnya?

Gadis itu, penampilannya jauh berbeda dengan semua siswa yang ada di kelas, Ia sangat cupu dengan rambut di kepang dua, kacamata bulat dan besar yang menutupi matanya. Di atas mulutnya di sebelah kiri terdapat tompel sebesar kuku jari kelingking.

Pakaiannya pun terlihat tidak disetrika. Sepatunya sedikit kumuh karena terkena lumpur.

"Renata, silahkan duduk dan ajak teman-temanmu untuk berkenalan," ujar guru yang mengantarkan gadis itu sebelum meninggalkan ruangan kelas.

Dengan langkah ragu Renata melangkah menuju meja kosong yang tersedia di kelas itu, tepat di barisan paling belakang bagian pojok kelas. Ia tampaknya risih dengan pandangan teman-teman barunya yang menatapnya sinis. Renata berusaha melirik satu persatu teman-temanya dengan senyuman kecil.

SEJUTA RASA UNTUK CERITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang