#18 KUMBANG PEMIKAT HATI

2.1K 20 0
                                    

Judul : Kumbang Pemikat Hati
Waktu Pembuatan : Selasa, 25 Maret 2014

▪▪▪

Hari yang menyebalkan. Begitulah yang dirasakan oleh Natalie sejak kedatangan seorang cowok seumuran denganya yang bernama Rhio. Kata Hendrik, Papa Natalie Rhio akan tinggal bersama mereka sampai Papa Rhio pulang dari Amerika.

Bahkan yang paling menyebalkan lagi Rhio ternyata satu sekolah denganya. Dan setiap pagi mereka harus berangkat berbarengan. Hendrik akan berangkat sendirian ke kantornya karena Natalie sudah ada yang mengantar ke sekolah.

Natalie juga sempat bercekcokan dengan Hendri gara-gara Rhio.

"Pa, kenapasih anak itu harus dititipkan sama papa? dia kan punya banyak uang kenapa enggak tinggal di hotel aja atau di apartemen atau dimana kek. Malah disini lagi," Sungut Natalia berdecak kesal.

"Natalie," Hendrik menatap Natalie lekat kemudian mengelus rambutnya. "Dengarkan papa, Rhio itu anak teman papa dan papanya ngasih amanah buat ngejagain Rhio. Jadi papa harus laksanakan dengan mengajaknya tinggal disini untuk sementara waktu. Kamu juga harus mengerti dengan perasaan Rhio, Dia baru aja ditinggal sama mamanya sebulan yang lalu. Jadi papanya juga berharap dengan adanya dia disini, Dia akan perlahan-lahan melupakan kesedihanya," Tutur Hendrik berusaha memberikan pengertian kepada putrinya.

"Tapi kan pa, Dia---"

"Hus---udahlah Nat. Sekarang anak papa kan sudah dewasa, malu dong kalau sifatnya nggak dewasa," sindir Hendrik meletakkan telunjuknya di bibir Natalie.

Merah padam wajah Natalie mendengar sindiran Hendrik. Ia berusaha menunjukkan kekesalannya dengan berlari masuk kamarnya sambil membanting pintu dengan keras.

Terdengarlah suara dari kamarnya barang-barang yang berjatuhan.

Hendrik menggelengkan kepala melihat kelakuan Natalie. Ia menghela nafas berkali-kali. Entah hal apa yang membuat Natalie membenci Rhio yang notabene belum dikenal sebelumnya.

▪▪▪

Suatu pagi, Rhio berangkat bersama Natalie di SMA-nya seperti biasa. Sebelum menaiki mobil Rhio melemparkan senyuman manis kepada Natalie dan menyapanya, "Pagi Nat,"

Natalie malah membuang muka. "Yang bilang siang siapa sih," gumam Natalie kesal dan segera masuk ke dalam mobil.

Hal yang lebih menyebalkan lagi bagi Natalie. Sesampai di sekolah Rhio malah dikerumuni cewek-cewek. Banyak yang ngefans denganya. Kata cewek-cewek sekolahnya, Rhio itu cowok super handsome dan penuh pesona.

Menurut novel yang pernah dibacanya, sebal melihat seorang cowok dikelingi cewek itu berarti cemburu. Cemburu berarti cinta. Tetapi Natalie menolak argumen itu, ia yakin rasa sebalnya muncul karena tidak memiliki fans.

Natalie memang mengakui bahwa cowok itu memiliki tubuh jangkung bak model, berkulit putih bersih, dengan rambut hitam dan legam. Ditambah dengan style yang rapi, menambah kadar kerennya.

Natalie benci melihat Rhio tidak mempedulikanya, benci apabila Rhio dekat dengan teman-teman ceweknya.

Benci dan cinta memang beda tipis. Tetapi Natalie lagi-lagi menolak hal itu.

▪▪▪

Natalie berhenti membaca novel. Ia spontan terbangun dan menutup novelnya saat mendengar gelak tawa Niko, adik satu-satunya dan Rhio di halaman rumah.

Natalie bangkit dan mengintip dibalik tirai jendela kamarnya. Ia melihat Rhio mendorong tubuh Niko yang sedang bermain ayunan. Rhio dan Niko tertawa lepas.

SEJUTA RASA UNTUK CERITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang