Judul : Cinta Sosmed, Tawuran No!
Waktu Pembuatan : Tahun 2016▪▪▪
Bukan Anak Putih Abu-abu namanya jika tidak tahu tawuran. Itulah prinsip yang diidelogikan oleh kedua kubu siswa SMA 01 JAYANEGARA dan SMU TUNAS BANGSA.
Entah berasal dari buntut mana hingga kedua sekolah ini menjalin tali permusuhan bukannya silaturahmi.
Berbagai sengketa yang menjerat, Perkelahian yang telah lama menjadi hobi, dan Adu mulut yang terus berkelanjutan mewarnai permusuhan kedua kubu ini.
Sepanjang buntut ular tidak ditemukan ujungnya maka tidak ada yang bisa mengakhirinya. Padahal kedua sekolah ini bertetangga, memalukan.
Sejak pertandingan basket yang berlangsung bulan lalu. Tim basket dari SMA 01 JAYANEGARA tak bisa menerima kekalahannya. Hingga akhirnya lahirlah benih benih kebencian dan tawuran pun mulai terjadi.
Rupanya buntutnya berasal dari SMA 01 JAYANEGARA. Dia tidak bisa menerima kekalahannya. ABG labil. Terlalu, kata Bang R*ma.
Kedua guru yang berasal dari kubu sekolah masing masing menyerah untuk menjadi mediasi demi mempersatukannya kembali.
Jika melibatkan kepolisian maka akan mencemarkan nama baik kedua pihak sekolah. Tidak ada jalan lain kecuali membiarkan dan mulai memikirkan jalan pemecahan dari permasalahan itu. Bang, jalan menuju Roma banyak kok.
Tasya yang merupakan salah satu siswa di SMU TUNAS BANGSA biasa saja menanggapi permusuhan itu. Dia terlihat enggan untuk terlibat dengan hal hal bodoh semacam itu.
Jika melihat siswa dari sekolahnya Adu Mulut dengan sekolah tetangga itu, Dia malah menyibukkan diri memandangi layar Handphonenya.
Kala benda tersebut sudah berlabuh pada mata dan tangannya. Refleks muncullah Sesungging senyum yang menghiasi bibirnya. Seakan ada magnet yang menarik perhatiannya untuk terus membaca balasan chat dan sesegera mungkin menekan deretan abjad pada layar iphonen itu sebagai balasannya.
Di sela keasyikan Tasya bergelut di sosmed, tiba tiba muncul Dion. Dia ternodai eh maksudnya di cap sebagai salah satu siswa yang paling jago adu jotos dan punya kewibawaan dalam memimpin. Huek, pantas jadi bapak gubernur tuh.
Itulah sebabnya Dion diangkat sebagai pemimpin "SJT" (SISWA JAGO TAWURAN). Hah...gila!!! Ada ada saja.
Sebutan itu paling marak beredar di lingkungan sekolahnya. Sebuah fakta yang mengungkap bahwa Dion bangga menjadi pemimpin komplotan tawuran. Heh, bangga yah pemirsa.
"Sya, Gue denger-denger lu punya cowo dari sekolah musuh kita?" tanya Dion dengan nada melunak.
"Kalo iya kenapa? Kalo engga juga kenapa? Suka Suka gue dong bukan urusan lu kali!" tantang Tasya dengan nada meninggi.
"Mau lu apa sih?dilembutin gak mau! Dikasarin mewek!"
"Gue udah peringatin lu berkali kali yah, kalo lu sampai punya pacar dari SMA itu, awas aja!" imbuh Dion lagi mengancam.
"Berani lu sama gue?" Bentak Tasya seraya ngeloyor pergi.
"Lu benar benar berubah!" Teriak Dion sambil mengacak rambutnya frustasi.
Tasya hanyalah seorang manusia biasa, yang darahnya bakalan mendidih tingkat maximal jika tingkah Dion menjadi seenak jidad.
Anak itu benar benar keterlaluan. Walaupun Dion adalah sahabat Tasya tetap saja Tasya tidak dapat menerima kenyataan jika haknya dibatasi karena masalah Mereka. Masalah situ tanggung sendiri jangan bagi bagi. Namun jika larangan itu masih saja tetap berlaku, bukankah itu tidak adil. Jelas saja melanggar hak asasi dan prinsip privasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEJUTA RASA UNTUK CERITA
Short StoryKUMPULAN CERPEN Mahes: Din, gue ada hadiah spesial buat lo. Arula: apa? Mahes: hadiahnya ada di belakang lo balik badan sekarang. Arula: mana Hes? Arula: lo boongin gue ya? Mahes: di depan lo Din, itu hadiahnya. Mahes: gue ada di depan lo. Setelah m...