#16 BANDARA AIR MATA

2.2K 34 0
                                    

Judul : Bandara Air Mata
Waktu Pembuatan : Tahun 2016

▪▪▪

Sahabat. Mereka adalah orang yang paling dekat dengan kita atau mereka yang selalu datang di saat kita membutuhkan mereka. Ataupula juga mereka yang menjadi teman curhat kita. Semuanya benar.

Namun menurutku, sahabat adalah Mereka yang datang di saat keadaan kita susah karena tidak semua orang bisa peduli dengan kesengsaraan orang lain.

Jika kita tidak mampu menjadi sebuah pena untuk menulis kebahagiaan orang lain setidaknya kita bisa menjadi penghapus untuk menghapus kesedihan orang lain. Jangan datang di saat orang lain sedang tertawa gembira tetapi datanglah disaat orang lain sedang meneteskan air matanya. Sebab orang lain akan selalu mengingatmu sebagai seorang sahabat disaat kau datang dalam keadaan orang lain sedang dihimpit masalah.

Aku adalah bayangan dari kedua sahabatku. Dan Mereka pula adalah ketegaran langkahku. Adakah yang seindah dari dendang lagu persahabatan, bersiul merdu kala pagi hari. Berkobar berani saat terik memanggang. Dan berkerlap-kerlip dengan indahnya di bawah kejora.

Kami bertiga bersahabat sejak kecil. Melewatkan masa silam dengan cinta dan kasih sayang. Persahabatan yang bak persaudaraan sejati. Kekal dan tidak akan bisa goyah. Suka dan duka selalu kami lewati bersama.Tidak akan ada kata permusuhan dan perpisahan di dalam rumus persahabatan kami. Sekalipun maut yang memisahkan tetapi persahabatan itu akan selalu kekal bersama dengan senyuman mentari sepanjang masa.

Aku. Kedua sahabatku memanggilku dengan nama Galuh. Galuh yang pendiam, Galuh yang cuek, Galuh yang tidak banyak protes, Galuh yang selalu mengalah, dan Galuh yang----STOP!

Giliran mereka yang akan aku perkenalkan. Pertama adalah Ajeng, dia sahabatku yang berparas cantik dan memikat dibandingkan dengan Aku. Tidak pernah absen curhat dengan kami. Jika bercerita, sepanjang malam tidak akan selesai. Entah itu cerita tentang pengalamannya, artis idolanya, atau bahkan jika dia sedang ngambek dengan orang tuanya yang sibuk berbisnis dan ditinggal sendiri di rumah mewahnya.

Terakhir Vino, dia sahabat laki-laki kami. Anaknya tampan, pintar, dan punya banyak fans. Bahkan di SMAN Jaya Giri, anak-anak membuat semacam club yang dinamakan 'Vino Fans Club'. Siapa sangka lelaki yang mereka idolakan itu memiliki sifat yang jail di depan sahabat-sahabatnya.

Kami bertiga memang bersahabat. Namun terkadang perhatian yang kuberikan untuk Vino berbeda dengan perhatian yang kuberikan untuk Ajeng. Jika perhatianku untuk Ajeng karena kasih sayang untuk seorang sahabat, untuk Vino agak berbeda. Aku menyukai Vino. Apakah aku salah jika menyimpan rasa itu yang kusimpan semenjak aku bersahabat dengannya. Rasa yang terkadang sepanjang malam menyiksa batinku, yang membuat jantungku berdebaran kencang tatkala bola matanya menatapku, terkadang pula rindu menyiksaku saat berpisah dengannya.

Sekian lama aku menyimpan rasa itu. Kubiarkan tetap memendam dan menguburnya rapat-rapat. Biarkanlah hal itu menjadi rahasia terbesar di dalam hidupku yang tidak akan seorang pun tahu, walaupun Ajeng, sahabatku sendiri. Aku takut jika pengungkapan cintaku kepada Vino akan memusnahkan cerita-cerita indah saat kami bersama.

Tidak terasa akan menjelang Ujian akhir dan sebentar lagi kami akan memilih Universitas impian kami masing-masing. Aku ingin menjadi seorang desainer, Ajeng memilih menjadi seorang Jurnalistik, dan Vino ingin menjadi seorang Dokter spesialis.

Hingga suatu malam yang dipenuhi taburan bintang yang bertebaran di antariksa. Benar-benar indah dipandang mata.

Di bawah pancaran rembulan, aku dan Ajeng memuaskan diri untuk membuka rahasia terbesar di dalam hidup kami. Malam ini aku ingin mengungkapkan luapan perasaanku tentang Vino. Aku tidak ingin lagi menyimpan rahasia di hadapan Ajeng. Lagi pula aku tidak kuat memendamnya sendirian.

SEJUTA RASA UNTUK CERITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang