#29 SAHABAT TETAP SAHABAT

2K 21 0
                                    

Judul : Sahabat Tetap Sahabat (Kisah Nyata)
Waktu Pembuatan : Tahun 2013

□■□


Namaku Nisa. Sekarang Aku sudah duduk di kelas delapan Sekolah Menengah Pertama. Aku memiliki sahabat sejati sejak Sekolah Dasar yaitu Maya dan dua orang sahabat laki-laki yaitu Mursyid dan Datsir. Sejak menaiki Sekolah Menengah Pertama persahabatanku dengan Mursyid dan Datsir jadi renggang karena kami jarang bertemu.

Penerimaan siswa baru pun dibuka di sekolahku. Calon siswa baru mulai berdatangan untuk mendaftar. Datsir mendaftar di sekolah yang sama denganku. Namun anehnya karena setiap kali aku dan dia bertemu, kami sudah tidak seakrab dulu lagi.

Ramadhan adalah saat terindah bagiku. Bulan ramadhan ini telah merubah hari-hariku menjadi cerah. Sahabatku yang dulu renggang mulai membaik. Aku mulai akrab lagi dengan Mursyid dan juga Datsir berkat adanya remaja mesjid.

Pada suatu subuh ketika aku selesai sahur dan shalat subuh. Aku diajak jalan-jalan subuh oleh Datsir, Mursyid, Rian sepupuku, dan juga beberapa anak remaja mesjid lainnya. Pembicaraan kami sangat seru dalam perjalan

Namun ketika Mursyid mulai berbicara serius padaku, jantungku mulai bertingkah aneh, ia deg-degan.

"Nis, apakah kamu mau menjadi sahabatku lagi?" Tanya Mursyid.

Aku mengangguk pelan. Bibirku tidak pernah bisa berhenti tersenyum. Bagaimana tidak momen ini adalah hal yang sangat penting bagiku. Karena mengingat hubunganku dengan Mursyid maupun juga Datsir dulunya sangat renggang.

"Jadi sahabat atau pacar?" Timpal Datsir.

"Jadi pacar dong." Tambah Rian dengan nada meledek.

Aku pun jadi tersenyum malu. Begitupula dengan Mursyid. Kemudian Datsir pun mulai bertingkah lagi. Dia mulai bertekuk lutut di depan Rian dan menembaknya. Adegan yang sama persis pernah dilakukan Mursyid kepadaku saat mereka SD dulu. Yeah, kami pernah saling menyukai dan mungkin perasaan itu masih ada sampai sekarang.

Pada suatu malam, Aku duduk termenung di dalam kamar sambil menyaksikan bulan purnama. Aku mulai terkenang pada masa SD ku yang begitu indah. Dimana aku memiliki banyak sahabat dengan kenangan yang begitu indah.

Hingga mataku berat dan aku mulai terbaring. Aku bermimpi bertemu dengan seorang lelaki. Wajahnya tidak jelas. Dia mengajakku untuk berdansa. Suasana begitu romantis. Tiba-tiba mimpi itu buyar seketika karena Ibu membangunkanku untuk sahur. Rasanya aku tidak mau meninggalkan mimpi indah itu. Dengan bibir tersenyum aku pun menuju meja makan.

Ketika lebaran tiba, selesai shalat idul fitri. Aku bergegas pulang. Tiba-tiba tanpa disangka, Mursyid serta Rian dan Atif, adiknya datang untuk bersilaturahim ke rumahku. Mereka kupersilahkan duduk dan kujamu dengan baik.

Saat mereka pulang aku, Riyan dan Atif kuberikan uang. Aku sengaja tidak memberikan uang kepada Mursyid. Aku ingin memancing reaksinya.

"Nis, kok aku nggak kamu kasih uang sih?" Tanya Mursyid.

Aku tersenyum lalu menyerahkan uang lima ribuan kepadanya.

Itulah kisah persahabatanku. Sahabat adalah tetap sahabat, meskipun dulunya Mursyid tergila-gila kepadaku dan sudah menembakku. Namun aku menolak dan lebih memilih persahabatan. Walaupun badai membentang sahabat sejati akan bertahan sekuat baja.

●●●

Banyak typo? Alur nggak jelas? Membosankan? Lihat waktu pembuatan. Ini adalah karyaku zaman baheula. Karya jelek kenapa dipost? Aku cuma mau menghargai semua karya-karya jadulku dengan mempost di wattpad.

SEJUTA RASA UNTUK CERITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang