KUMPULAN CERPEN
Mahes: Din, gue ada hadiah spesial buat lo.
Arula: apa?
Mahes: hadiahnya ada di belakang lo balik badan sekarang.
Arula: mana Hes?
Arula: lo boongin gue ya?
Mahes: di depan lo Din, itu hadiahnya.
Mahes: gue ada di depan lo.
Setelah m...
Judul : Love Spinner Gamer Waktu Pembuatan : Sabtu, 18 Juni 2022
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Contoh Spinner yang digunakan.
🔴🔴🔴
SELAMAT MEMBACA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENT. WAJIB!
SUASANA kelas XII IPA 2 sangat ramai berhubung bel tanda masuk belum berbunyi. Semuanya sibuk dengan aktifitas masing-masing seperti duduk di pojokan sambil bergosip ria atau bermain game di ponsel.
Liana yang baru saja melangkahkan kaki memasuki kelas spontan berteriak, "Ara, Illy, gue punya game seru!"
Arabella Brianna, gadis cantik dan populer di SMA Galaksi spontan memutar bola matanya malas. Emilly Markenzie yang dipanggil Illy menutup telinga. Tidak heran lagi melihat kelakuan Daisy Liana, sahabat mereka. Layaknya bunga daisy, gadis itu akan berhenti berulah hanya pada saat malam hari, ketika kelopak matanya tertutup.
"Lo bawa apa lagi?" Tanya Ara tatkala Liana duduk di kursinya, walau begitu dia tetap penasaran mengenai game aneh apa lagi yang dibawa sahabat bar-bar-nya yang satu ini. Sudah SMA tapi kelakuan masih bocah. Suka membawa mainan anak kecil seperti kartu kuartet mini, monopoli, ular tangga dan masih banyak lagi game lainnya. Pantes jomblo, pikirannya game melulu.
Mereka berdua pun jadi korban dan harus menemani Liana bermain.
"Kejutan!" pekik Liana sambil membentangkan dua buah game spinner di atas meja Ara. Game tersebut terbagi-bagi dengan berbagai warna, dalam warna berisi nama yang akan diperintah dan isi perintah. Spinner yang kecil berisi sekumpulan perintah kepada orang contohnya katakan kepada sahabat dan spinner yang lebih besar berisi perintah yang harus dilaksanakan seperti aku benci kamu.
"Setidaknya ini normal," ucap Illy lega. "Daripada gue harus main kartu kuartet boboboy." imbuhnya sambil membaca isi game spinner.
Liana melirik jamnya. "Kita main sekarang mumpung bel masih lama. Tapi kita harus main di luar biar nggak sumpek di kelas lama-lama." Gadis itu segera mengambil game spinner-nya kemudian menarik kedua sahabatnya ke luar dari kelas.
Ketiga gadis itu mengambil posisi duduk di depan kelas sambil menikmati udara segar dan menikmati pemandangan indah dimana cogan-cogan lewat.
"Kita mulai dari yang tertua. Jadi gue dulu, terus Illy terakhir Ara. Tapi janji yah perintahnya harus dilaksanakan, kalau nggak nyawa kalian jadi taruhannya."
Ara menggeplak kepala Liana, "Iya bawel banget. Pake ngancem-ngancem segala. Liat darah bekas gigitan nyamuk aja nangis."
Illy terbahak sedangkan Liana manyun kemudian meletakkan game spinner di lantai. Gadis berkuncir satu itu segera memutar jarum kedua game spinner secara bersamaan.
