Judul : Jangan Pernah Menyalahkan Cinta
Waktu Pembuatan : Tahun 2013▪▪▪
Atha dan Tittha adalah dua orang yang bersahabat, dimana ada Atha disitu pasti ada Tittha. Siapa yang tidak mengenal kedua gadis ini. Mereka sangat populer karena pintar, cantik, dan ramah serta mudah berteman.
Mereka bersekolah di SMP TUNAS BANGSA. Prestasi demi prestasi yang mereka raih membuat guru-guru sangat bangga dan perhatian kepada mereka.
Namun perbedaan mereka agak mencolok dari segi penampilan dan sifat. Atha anaknya agak tomboy dengan khas penampilan simpel, hobby yang berbau music, dance, dan olahraga. Atha bisa bermain gitar, menyanyi, dance, dan jago pula karate. Dan yang paling lucunya karena Atha justru tidak tahu masalah percintaan. Bila ada teman lelakinya yang memberi perhatian khusus, ia hanya mengganggap hal itu biasa.
Berbeda dengan Tittha, ia anaknya sangat feminim, sangat memerhatikan style, ia menganggap penampilanya adalah kualitas hidupnya. Tittha suka gonta-ganti pacar, setiap ia jomblo maka ada-ada saja yang menjadikannya pacar. Tittha sangat unggul di semua bidang pelajaran.
Bel berbunyi, semua aktifitas siswa terhenti. Mereka segera memasuki ruangan kelas. Begitupula dengan kelas IX-A, kelas Atha dan juga Tittha.
Kelas kembali riuh, sebab ada-ada saja tingkah Atha yang membuat teman-temannya terhibur. Kebiasaan itu selalu dilakukanya sebelum guru memasuki kelas. Terkadang ia bernyanyi sambil memetik gitar atau ia nge-dance.
Gemuruh tepuk tangan dari teman sekelas Atha ketika ia selesai menyanyikan lagunya Sedangkan kebiasaan Tittha sebelum guru memasuki kelas yaitu sibuk berdandan dan menata stylenya.
Terdengar derap langkah dari luar kelas, semua anak-anak terdiam di bangkunya masing-masing. Masuklah seorang guru wanita muda yang menuntun seorang cowok. Semua mata menatap murid baru itu.
"Atha, ganteng banget!" bisik Tittha yang duduk di sebelah Atha.
"Masa sih? menurut aku biasa aja," ungkap Atha tenang.
"Gimana sih kamu, cowok setampan dan sekeren dia dianggap biasa aja!" Cibir Tittha menggelengkan kepala.
"Tampan itu relative kali!" ungkap Atha acuh.
"Silahkan perkenalkan diri!" perintah Bu Asyila kepada murid baru itu.
"Hai teman-teman, nama aku Fiko Arjuna Fego. Kalian boleh panggil aku Fiko," Tutur Fiko sambil menatap satu-persatu teman-teman barunya.
"Saya murid pindahan dari SMP UNGGULAN YOGYAKARTA, senang bertemu kalian." lanjut Fiko melempar senyum kearah teman-temannya sehingga nampaklah ia memiliki lesung pipi.
Bu Asyila mempersilahkan Fiko untuk duduk di kursi kosong, bagian belakang.
Pelajaran pun di mulai selama dua jam, setelah itu bel pun berbunyi menandakan bahwa waktu istirahat telah tiba. Semua anak tersenyum lega karena sejak tadi mereka memang sudah jemu. Setelah Bu Asyila meninggalkan ruangan kelas, bukannya istirahat anak-anak malah mengerumuni si murid baru tadi kecuali Atha. Atha sejak tadi sudah ngeloyor pergi sambil membawa gitar kesayanganya.
"Fik, kamu mau nggak ke rumah aku nanti sore, kita main bareng?" tawar Gogor diantara kerumunan itu.
"Kamu bisa main basket nggak, ikut di timku aja?" kata Kian, ketua tim basket "Elang" di SMP Tunas Bangsa.
"Lho kok kamu sih, aku yang mau nawarin Fiko untuk masuk di tim aku!" Hardik Viyon tidak mau kalah. Dia merupakan ketua tim basket "Harimau" di SMP itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEJUTA RASA UNTUK CERITA
Short StoryKUMPULAN CERPEN Mahes: Din, gue ada hadiah spesial buat lo. Arula: apa? Mahes: hadiahnya ada di belakang lo balik badan sekarang. Arula: mana Hes? Arula: lo boongin gue ya? Mahes: di depan lo Din, itu hadiahnya. Mahes: gue ada di depan lo. Setelah m...