Judul : SUDDENLY MARRIED (17+)
Waktu Pembuatan : 04 November 2013
Penghargaan : Mengikuti lomba Menulis Cerpen Nasional Minus One-Dev 2018/2019
⚠ Anak dibawah umur dilarang keras untuk membaca!•••
Dalam hidup dan kehidupan ini, manusia seringkali dihadapkan pada pilihan dan nasib. Nasib yang terkadang tidak selalu cocok dengan pilihan. Terkadang terlalu jauh dari pilihan cita-cita hingga terjadi tragedi demi tragedi terjadi. Tragedi yang meyayat perasaan dan memeras air mata, begitulah yang terjadi pada hidup Reyna, gadis manis yang harus mengikuti seluruh keinginan orang tuanya yang bertolak belakang dengan keinginannya sendiri.
Terdapat empat orang tamu duduk di atas sofa, semua menunjukkan wajah tegangnya. keduanya sepasang suami istri dan satunya lagi adalah anak laki-lakinya sedangkan yang lainnya adalah Romi, papa Reyna, sang pemilik rumah.
Rossa, Mama Reyna sibuk melayani ketiga tamunya dengan sikap santai tanpa ikut merasakan ketegangan. Kemudian ia nimbrung bersama tamu dan suaminya setelah selesai meletakkan minuman dan beberapa toples kue di atas meja.
"Bagaimana Bu Rossa...Pak Romi...apakah sudah mempertimbangkan keinginan anak saya?" kata Denada, tamu wanita tersebut.
"Bagaimana dengan putri, anda?" tanya Jauhari, suami Denada mengernyitkan dahinya.
"Ehm...saya rasa keputusan dari anak saya baik," jawab Romi.
"Dan saya pun sangat setuju dalam hal ini," imbuh Rossa manggut-manggut.
River, anak laki-laki dari Denada dan Jauhari--duduk tertunduk. Hatinya dilanda kegelisahan. Bukan karena ia khawatir lamarannya akan ditolak melainkan ia gelisah karena putri dari sang empu rumah sama sekali tidak memunculkan batang hidung di ruangan itu.
Sebentar-bentar River melongok ke dalam rumah. Benar-benar kurang enak perasaanya. Pikirannya kalut. Bagaimana jika Reyna, membencinya. Ah...sungguh ia tidak tahu harus berbuat apa jika hal itu terjadi.
Di bagian lain, Reyna berlari masuk ke dalam kamarnya setelah mendengar beberapa obrolan antara orangtuanya dengan tamu tersebut. Ia tidak kuasa membendung air matanya lagi. Tubuhnya jatuh tengkurap dinatas tempat tidur sambil memeluk gulingan. Takdir benar-benar tidak berpihak kepadanya. Mengapa orangtuanya sampai tega menerima sebuah lamaran yang bukan berasal dari kekasihnya, Redo. Ia menjalin hubungan asmara dengannya selama 4 tahun lamanya.
"Oh, Tuhan aku mohon, hentikan perjodohan ini!" jerit Rayna sambil terisak pilu.
Bila mengingat perjodohan itu, ia merasa telah berdosa besar dan menghianati kesetiaan Redo selama ini.
"Hiks...hiks..."
Lelaki yang melamarnya pun tidak pernah ia kenal sedikit pun. Namun kata orangtuanya saat memperkenalkan River, katanya ia pertama jatuh cinta kepada Reyna sejak pertemuannya di Mal Tegalredu.
Reyna heran, ia bahkan sama sekali tidak pernah mengingat pertemuan itu.
Reyna tersentak tatkala mendengar bunyi ketukan pintu. Ia segera mengusap air mata yang membanjiri pipinya kemudian bergegas membuka pintu.
"Ada apa Ma?" tanya Reyna bertindak seperti biasa, seperti tidak ada kesedihannya sama sekali.
"Sayang, kamu dipanggil Papa ke ruang tamu," ucap Rossa penuh kasih sayang.
Reyna mengangguk lemah.
"Loh?" Kejut Rossa menatap wajah kusam Reyna dengan penuh selidik.
Buru-buru Reyna tertunduk agar Rossa tidak menaruh curiga bahwa ia tadinya sudah menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEJUTA RASA UNTUK CERITA
Short StoryKUMPULAN CERPEN Mahes: Din, gue ada hadiah spesial buat lo. Arula: apa? Mahes: hadiahnya ada di belakang lo balik badan sekarang. Arula: mana Hes? Arula: lo boongin gue ya? Mahes: di depan lo Din, itu hadiahnya. Mahes: gue ada di depan lo. Setelah m...