Judul : SAHABAT DAN ULANGAN
Waktu Pembuatan : Tahun 2016▪▪▪
Irka dan Erika adalah dua orang siswi dari SMAN 1 Tanete Rilau yang terkenal dengan persahabatannya. Mereka mendapat julukan permen karet karena sulit untuk terpisahkan. Persahabatan yang Mereka jalin itu telah berjalin selama 5 tahun tepat ketika Mereka dipertemukan di bangku sekolah putih biru-biru.
Hingga waktu yang telah beranjak perlahan menorehkan berbagai tinta yang memenuhi lembaran putih kosong dengan berbagai masalah yang kian rumit. Hingga sesuatu pun mulai terjadi di dalam persahabatannya saat memasuki ulangan tengah semester dua.
Malam itu saat Mereka tengah asyik belajar bersama di rumah Erika.
“Kamu tahu kan otak aku cuman pas pasan," sahut Irka memecah keheningan.
Erika menoleh kepada Irka dengan menautkan alis.
"Aku harap besok kamu akan bekerja sama denganku saat ulangan,” imbuh Irka.
Erika mengiyakan kemudian kembali tenggelam di dalam bukunya.
“Erika, tapi kamu janji kan bakalan mau ngajarin Aku pas ulangan?” Irka lagi menatap Erika penuh harap.
“Iya-iya, tenang aja,” balas Erika tetap fokus pada bukunya tanpa menoleh sedikit pun.
“Oke siiplah, kamu memang sahabat Aku,” ujar Irka dengan mata berbinar.
Esok harinya ketika Ulangan Semester dua sedang berlangsung.
Berselang kemudia, Irka mulai gusar karena Erika sama sekali tak menghiraukan panggilannya. Erika serius mengerjakan lembaran soalnya dan mengabaikan disekelilingnya.
"Apakah Dia lupa dengan janjinya semalam?” batin Irka dengan hati yang kesal.
Hingga beberapa menit lagi lembaran soal akan dikumpulkan.
Irka semakin gusar melihat lembaran jawabannya masih kosong. Dengan terpaksa Ia pun mengisi lembaran kertasnya dengan jawaban seadanya.
Esok paginya dan seterusnya saat ulangan semester dua masih berlangsung. Erika tetap mengabaikan panggilan Irka saat meminta jawaban. Hal itu, membuat Irka mendendam dan mulai membenci Erika.
Persahabatan yang terjalin selama beberapa tahun itu perlahan lahan sirna. Bahkan setelah ulangan semester dua berakhir Irka mulai menunjukkan sikap kurang senangnya terhadap Erika. Hingga tak ada lagi yang terlihat seperti permen karet yang selalu berdampingan. Dan bisa dikatakan persahabatan itu kini telah ditelan bumi.
Hingga waktu yang beranjak perlahan. Saat pembagian raport tiba. Erika menduduki peringkat pertama di kelasnya. Walaupun Ia terlihat bahagia namun tanpa Irka semua kebahagiaan itu tidak akan sempurna.
Hal yang mengejutkan terjadi. Irka mendatangi Erika dengan wajah sendu dan memelas.
"Rik, Aku mau meminta maaf, Aku egois," Nada bicara Irka terdengar menyesali perbuatannya.
Erika tersenyum dan malah memeluknya.
“Aku juga ingin meminta maaf kepadamu karena Aku mengabaikan panggilanmu saat ulangan,” ungkap Erika.
“Enggak, kamu nggak salah kok Erika, justru tindakan kamu itu benar, kita bersahabat bukan berarti kita juga harus bersahabat ketika ulangan,” sahut Irka setelah melepaskan pelukannya dari Erika.
“Syukurlah, jika kamu sudah mengerti,” Balas Erika dengan mata berbinar.
Hingga saat itu, persahabatn mereka pun kembali lagi layaknya permen karet yang susah untuk terpisahkan.
●●●
Sampai jumpa next chapter dengan cerita berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEJUTA RASA UNTUK CERITA
Short StoryKUMPULAN CERPEN Mahes: Din, gue ada hadiah spesial buat lo. Arula: apa? Mahes: hadiahnya ada di belakang lo balik badan sekarang. Arula: mana Hes? Arula: lo boongin gue ya? Mahes: di depan lo Din, itu hadiahnya. Mahes: gue ada di depan lo. Setelah m...