Judul : Kue Coklat Ajaib
Waktu Pembuatan : Kamis, 16 Agustus 2012
□■□Tika adalah anak seorang penjual coklat yang terkenal di desanya yaitu Desa Sekartaji. Sekarang ia sudah menduduki kelas lima di SD Inpres 05 Sekartaji. Dalam hidupnya, Tika belum pernah mencicipi kue coklat buatan keduaorangtuanya walaupun segigit. Namun ia tidak pernah marah ataupun kesal jika membantu kedua orangtuanya membuat kue coklat tanpa mencicipinya. Tika memang anak yang sangat baik, patuh, dan penurut.
Keesokan harinya di kelas, pada saat guru meninggalkan ruangan kelas lima. Tiba-tiba kelas yang dulu sepi berubah menjadi ribut. Apa yang menyebabkan teman-teman Tika ribut?
Rupanya mereka berbicara masalah kue coklat yang dibuat orangtua Tika. Mereka semua memuji kue coklat buatan orangtua Tika. Akan tetapi Tika hanya terdiam.
Asti, teman sebangku Tika pun heran lalu bertanya, "Tika, kok kamu diam saja saat teman-teman bertanya tentang rasa kue coklat itu?"
Tika pun menjawab dengan wajah cemberut, "Aku belum pernah mencicipi kue coklat itu walaupun orangtua aku yang membuatnya."
Spontan semua teman-teman Tika menoleh ke arahnya lalu menertawainya. Mereka menganggap jawaban Tika itu sangat lucu.
Dono pun menyela, "Mana ada orangtuanya penjual kue coklat yang enak anaknya nggak pernah mencicipi. Gila kali kamu Tik."
Tika cemberut mendengar perkataan Dono dan mulai berpikir untuk mencoba merasakan kue coklat buatan kedua orangtuanya.
Pada suatu waktu sambil duduk bersantai di teras rumahnya, Tika bertanya kepada Ayah dan Ibunya kebetulan mereka juga duduk di samping Tika.
"Yah, Bu, kenapa sih aku nggak pernah mencicipi kue coklat buatan Ayah dan Ibu. Sebenarnya aku malu bilang begini sama Ayah dan juga Ibu, maafin Tika kalau bertanya begini." Curhat Tika dengan ekspresi takut.
Ayah Tika pun menjawab sambil tertawa, "Salah kamu sendiri kenapa nggak kamu cicipi. Ayah sama Ibu kan nggak pernah melarang."
"Kan aku malu Yah, Ayah dan Ibu nggak pernah cicipin. Aku kan nggak enak kalau aku mencicipi sementara Ayah sama Ibu nggak pernah." Jawab Tika dengan wajah cemberut.
Pada saat Ayah dan Ibu Tika ke pasar untuk membeli bahan-bahan kue coklat, Tika pun pergi ke ruangan pembuatan kue coklat. Dia bermaksud mencicipi kue coklat buatan Ayah dan Ibunya secara sembunyi-sembunyi karena takut ketahuan dan berujung ditertawakan.
Tika mengambil sepotong kue coklat untuk dicobanya dari dalam toples. Saking enaknya kue coklat itu tanpa terasa ia habiskan satu toples penuh. Tika terus berpikir mengapa ia bisa terhanyut sehingga bisa menghabiskan sebanyak itu. Akhirnya ia dapat menyimpulkan bahwa kue coklat tersebut benar-benar ajaib karena kita bisa terhayut ke dalam kelezatan kue tersebut dan tanpa sadar menghabiskan dalam jumlah yang sangat banyak.
Keesokan harinya, Tika bercerita kepada semua temannya tentang kejadian kemarin yang dialaminya. Tika pun memberitahu teman-temannya bahwa kue coklat biatan Ayah dan Ibunya ia namai kue coklat ajaib.
Teman-teman Tika pun serentak tertawa.
Made pun bertanya, "Kenapa kamu menamainya kue coklat ajaib?"
"Karena jika kita memakannya kita dapat terhanyut dalam rasa kue coklat yang enak." Jawab Tika.
Dono pun menyela, "Itu karena kamu baru pertama kali ini mencicipinya."
Seisi kelas itu pun tertawa riuh oleh jawaban Dono. Mereka pula menganggap bahwa Tika hanya berbuat sekadar lelucon.
●●●
Cerpen baheula.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEJUTA RASA UNTUK CERITA
Short StoryKUMPULAN CERPEN Mahes: Din, gue ada hadiah spesial buat lo. Arula: apa? Mahes: hadiahnya ada di belakang lo balik badan sekarang. Arula: mana Hes? Arula: lo boongin gue ya? Mahes: di depan lo Din, itu hadiahnya. Mahes: gue ada di depan lo. Setelah m...