SEJUTA RASA UNTUK CERITA

#5 GIRL IN THE BOX

Judul : Girl in The Box
Waktu Pembuatan : 19 Februari 2020
Penghargaan : Mengikuti Lomba Menulis Cerita Pendek yang diadakan oleh Instagram @keppo.official pada bulan Februari 2020.

***

S E O R A N G gadis cantik menyusuri lorong yang hanya disinari oleh lampu jalan dan cahaya bulan. Langkahnya tertatih dan sempoyongan. Sesekali Dia berhenti sambil menenggak sebotol bir menggunakan tangan kirinya. Sementara itu tangan satunya memijat keningnya yang sedikit sakit.

Butiran permata dari mata hazelnya berhasil meluncur deras. Berakhir teriakan histerisnya yang membelah sepinya malam. Dia melempar botol birnya yang tersisa setengah kearah tembok rumah yang tidak bersalah. Lalu meremas rambutnya hingga menonjolkan urat kepalanya yang kehijauan.

Gadis itu menjatuhkan tubuhnya di atas tanah yang dipenuhi kerikil. Duduk berpangku tangan tanpa peduli terhadap pakaiannya yang mulai berdebu. Tangisnya semakin lama semakin kencang. Tidak ada yang peduli terhadapnya karena semua orang telah terlelap di dalam tidurnya yang berhiaskan mimpi indah.

Jangan salah sangka, Gadis itu bukanlah wanita nakal yang terbiasa dengan kehidupan malam ataupun simpanan para lelaki hidung belang. Dia adalah Bella Gudytha Laurent, seorang anak tunggal dari Laurent Agoria yang merupakan seorang Chief Executive Officer atau CEO dari Perusahaan ternama di negara itu. Kehidupan serba mewah sudah menjadi hal biasa bagi Bella. Semua aktivitasnya mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali dimanjakan oleh banyak pelayan. Namun hal itu tidak membuatnya bahagia sama sekali karena Bella seperti hidup terkurung di dalam kotak yang terasa seperti penjara. Sejak kecil sampai berumur dua puluh satu tahun sekarang ini, Dia tidak pernah memiliki kebebasan untuk bermain di luar rumah seperti gadis seusianya. Bella bahkan menjalani homescoling dan melakukan program kuliah berbasis online.

Sebuah kenyataan pahit menerpanya tadi sore yang membuatnya mengibuli para pelayan dan bodyguard yang selalu mengawasinya untuk kabur dari rumah sehingga Dia berkelana liar tak tentu arah di tempat ini. Menyusuri jalan yang tidak pernah terjamah oleh kakinya serta dunia luar yang membuatnya sedikit takut menghadapinya.

Bella tidak menyangka sama sekali bahwa keharmonisan antara Laurent dan Monara, Mamanya hanyalah sebuah kebohongan semata. Dia memergoki Laurent sedang bercumbu ria bersama seorang wanita jalang yang tidak tahu malu. Dengan perasaan hancur dan tangis yang sudah tidak tertahankan lagi, Bella berlari menemui Monara. Bermaksud melaporkan perilaku bejat Papanya yang telah menghianati Monara yang setia terhadapnya. Namun apa yang ditemuinya? Monara juga tengah tertangkap basah sedang berciuman mesra dengan seorang lelaki asing.

Sakit. Hancur. Bahkan saat itu juga Bella merasa ingin mengakhiri hidupnya. Tidak ada lagi hal yang membuatnya perlu hidup di dunia ini jika kedua orangtuanya yang bahkan sangat jarang bersamanya, kini saling menghianati dan berpura-pura menjadi kedua orangtua yang baik untuknya.

Beberapa jam yang lalu sebelum Bella mabuk, Dia mendatangi sebuah diskotik karena rasa penasaran mendengar dentuman musik yang begitu keras dan kerlap-kerlip lampu yang menyilaukan matanya. Tanpa Bella sadari sebuah tangan kekar menariknya. Tersenyum nakal kepadanya sambil membelai pipinya yang ranum. Lelaki tersebut menyodorkan sebotol bir kepada Bella lalu menyuruhnya minum. Dengan polosnya Bella terhipnotis dan menenggak minuman tersebut karena merasa haus. Beberapa menit kemudian Bella pun mulai mabuk. Dalam setengah sadarnya, Bella sempat merasakan dirinya melawan kepada Pria itu karena telah berbuat tidak senonoh kepadanya. Dia pun menerobos keramaian diskotik dan berlari meninggalkan tempat itu sambil membawa botol birnya.

Sebuah mobil koenigsegg Agera berwarna hitam mengkilap dengan kaca gelap berhenti tepat di hadapan Bella. Sinar lampunya menyorot kearah gadis itu hingga membuatnya tersadar dari lamunan panjang dan segera mengangkat kepala. Spontan tangannya menghalangi matanya yang silau.