Author pov.
4 tahun berlalu,dimana Intan dan Alfin kini sudah menginjak masa-masa dewasanya,setelah mereka lulus bersama pada saat sekolah menengah pertama dan akhirnya intan dengan alfin memilih SMA yang sama juga, akhirnya kini mereka lulus dengan nilai yang memuaskan.
Tapi sangat di sayangkan Alfin lebih memilih harus menuruti permintaan ayahnya yakni melanjutkan kuliah di New york,mau tidak mau Alfin menerimanya dengan berat hati akhirnya alfin meninggalkan intan di indonesia.
"Intan".lirih alfin
"Ya fin". Jawab intan.
Alfin tampak menggenggam kedua tangan intan lalu dia mendaratkan kecupan-kecupan kecil di punggung tangan intan.
"Kamu janji bakalan nunggu aku nyelesaiin kuliah aku di New york?" tanya alfin hati hati.
Intan tampak mengambil nafas lalu menghembuskannya perlahan,dan dengan ragu intan memberanikan diri untuk menatap mata Alfin.
"Kalau kamu memang layak aku tunggu,aku bakal nungguin kamu fin,apapun itu resikonya".
"...hanya satu yang aku takutkan dari dirimu, aku takut jika kau malah pulang ke asalmu tapi membawa sesuatu yang baru."tambah intan.
Alfin tampak menggelengkan kepalanya sambil terus menatap mata Gadisnya dan tetap dalam menggenggam tangan intan.
"Jika pun itu terjadi,kau pantas membenciku." ucap alfin dengan menundukan kepalanya.
"Fin,jika kau tidak main-main dengan janjimu, seharusnya kau tidak mengucapkan kalimat seperti itu". Tegas intan
Alfin mendongakan kepalanya untuk menatap kembali wajah intan yang sedang tersenyum hangat padanya.
"Kamu wanita terhebatku, chubby aku akan selalu mengingatmu,dan mengingat tentang kita". Ucap alfin seraya menunjukan wajah bahagianya.
Hari ini adalah hari terakhir untuk Alfin dan intan menghabiskan waktu berdua saja.
Karena alfin akan terbang ke New york pukul 19:00 WIB mendatang, maka dari itu dia menghabiskan waktu bersama sama hanya berdua saja untuk menikmati indahnya Kota jakarta dan sekitarnya.Sebelumnya alfin dan intan sekarang sudah resmi menjadi sepasang kekasih, waktu mereka lulus sekolah menengah pertama alfin mengutarakan isi hatinya dan tanpa penolakan intan tampak bersedia menjadi teman hidup alfin.
"Halo mom".
Saat alfin sedang duduk berdua dengan intan tiba-tiba saja Ibu alfin menelfon.
".sekarang kau dimana?"
"Aku di taman dengan intan mom".
"Cepat pulang penerbanganmu tinggal 2 jam lagi".
"Apah?!"
Intan yang sedang duduk memperhatikan alfin sedari tadi ikut merasakan kepanikan. Alfin menatapnya dan semakin membuat intan panik.
"Cepatlah nak kalau tidak kau akan ketinggalan pesawat yang akan mengantarkanmu."
"Baik mom aku akan segera pulang".
Alfin mematikan ponselnya dan kembali menatap intan yang sedang panik sekaligus bingung.
"Ada apa fin?"tanya intan
"Chubby aku harus pulang, pesawat yang mengurusku untuk terbang ke New york akan lepas landas 2 jam mendatang".
"Bukankah kau akan terbang pukul 19:00 nanti?"
"Justru itu Momy mengatakan penerbangan di majukan". Ucap alfin dengan lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa ku pergi [completed] ✔
RomanceJika keberadaanku hanya sebagai pemanis dalam hidupmu Maaf aku tidak bisa. Karena aku tidak ingin seperti sebuah rasa yang awalnya di minati banyak orang. Namun tetap pada akhirnya di buang setelah sudah tidak di butuhkan. *Fiaanggraeni