31

577 36 10
                                    

Author pov.

"Sayang kemarilah" panggil momy alfin kepada intan.

Dan intanpun berjalan mendekati momy alfin.

"Ya mom ada apa?" tanya intan

"Coba kau pakai ini masuklah kedalam ruang ganti".

Intan begitu terperangah melihat gaun yang hanya sebatas lutut, memiliki warna cream dan sangat cocok sekali untuk kulit intan.

"Momy menyuruhku memakai gaun ini?" tanya intan

"Iya sayang pakailah".

Kemudian intan berlalu dari hadapan momy dan mulai memasuki ruang ganti.dan di pakailah gaun tersebut,intan menatap pantulan dirinya di cermin sungguh dia pun hampir tidak mengenali dirinya.

Dengan rambut yang dia biarkan terurai,warna bajunya sangat pas untuk kulit intan. ukuran dan semua yang ada di gaun itu sangat intan sukai.

Lalu kemudian dia keluar dari dalam ruang ganti,dan di luar sudah terdapat momy alfin dan mamah intan sendiri,mereka begitu terkejut saat mendapati intan keluar dari dalam ruang ganti itu.

"Ya Tuhan puteriku". Ucap mamah intan seraya mendekati intan lalu kemudiam melihat intan dari atas sampai bawah.

"Mah" ucap intan

"Gaun yang pas untukmu intan". Ucap momy sambil berjalan mendekati intan.

"Emm,, makasih mom". Jawab intan dengan tersipu malu.

"Baiklah gaun ini akan kau kenakan malam nanti". Ucap momy alfin

Intan mengernyit, maksud momy alfin apa? Dan ada acara apa malam nanti sehingga melibatkan dirinya untuk berdandan se elegant mungkin tapi entahlah intan tidak perduli soal itu.

Lihatlah intan kini terlihat lebih elegant dengan berpenampilan layaknya gadis seutuhnya. Bisa di bilang ini pertama kalinya intan memakai pakaian seperti ini biasanya dia hanya memakai kaos dan celana jeans nya, atau sekedar kaos polos dengan di baluti blezzer dan dengan bawahan jeans yang tepat pada bagian lututnya sobek karena model masa kini.

"Ya Tuhan,gadisku manis sekali" ucap seseorang membuyarkan lamunan intan.

"Alfin" ucap intan seketika

Alfin mendekati intan dia menatap intan dari atas sampai bawah dengan intens.

"Sayang,lihatlah kau sungguh berbeda" puji alfin

"Jangan memuji seperti itu,aku jadi merasa tersanjung"

Kalau alfin tahu,dia pasti akan terus menerus meledek intan yang pada bagian pipi chubunya sedang merona itu.namun untungnya alfin tidak begitu memperhatikan bagian wajah intan, dia lebih memilih menatap seluruh bagian lekuk tubuh intan yang tercetak dengan jelas.

Alfin meneguk salivanya dengan susah payah, fikirannya mulai menjalar ke segala arah,saat melihat gaun yang di kenakan intan ternyata memiliki bahan yang transparan pada bagian belakangnya.

"Alfin". Pekik intan

Alrfin mengerjap lalu kembali ke depan untuk melihat intan dari depan.

"Ya sayang".

"Kau sedang apa ada di belakangku,dan berjalan memutari tubuhku tanpa menghiraukan ada momy dan mamah di sampingku." ucap intan panjang lebar.

Alfin hanya tersenyum kikuk, dia baru sadar bahwa yang dia lakukan hampir saja membuat momynya dan mamah intan jadi marah besar padanya.

Terpaksa ku pergi [completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang