Author Pov.
Hari ini intan sengaja bangun lebih awal dari biasanya, karena kini intan mulai menjalani seperti biasa kehidupan waktu masa masa sekolahnya.
Ya intan kini kembali menjadi gadis sekolah, namun bedanya kini intan akan menjadi calon mahasiswi.
"Selamat pagi mah,pah" ucap intan seraya menuruni anak tangga dengan sedikit mempercepat jalannya atau lebih tepatnya setengah berlari kecil.
"Hey, jangan berlarian seperti itu,ini masih terlalu pagi nanti kau.." seketika ucapan mamah intan terpotong ketika intan lantas memeluknya dan mencium mamahnya yang tengah menyiapkan sarapan untuk papah intan.
"Rupanya kau lebih terlihat bahagia". Sambung papah intan.
Intan hanya tersenyum dan menarik kursinya kemudian dia mulai mengambil sehelai roti dan mengoleskan selai kesukaannya.
Sedangkan mamah intan hanya menggelengkan pelan kepalanya melihat anak gadisnya tampak berbeda di pagi ini.
"Apa yang alfin lakukan semalam sehingga dapat merubahmu pagi ini?" tanya papah intan.
Intan lantas mendongak dan menatap ke arah Papahnya.
"Maksud papah?".
"Ya maksud papah, apa alfin semalam menelfonmu dan mengucapkan kata kata romantis sehingga membuatmu berbeda di hari ini heh?"
"Iya apakah alfin melalukan itu?" tambah mamah intan.
"Apa yang membuat kalian ini menjadi ingin tahu sekali huh?" jawab intan.
"Karena kakak terlihat berbeda pagi ini". Ucap seorang anak laki-laki berusia 12 tahunan yang baru saja turun dari kamarnya di lantai atas.
"Morning mah, pah" tambahnya.
Intan hanya menatap sinis seorang anak lelaki tersebut yang lantas langsung mengambil posisi duduk di sebelahnya.
"Kau ini mencampuri urusanku saja!" ketus intan.
Ya, dia adalah Adik kandung intan Calvin syahputra dia merupakan adik satu satunya yang Intan miliki Calvin berusia sekitar 12 tahunan dia sekarang duduk di kelas 1 Sekolah menengah pertama.
Calvin terbilang sangat jahil dan selalu ingin tau soal intan, dan calvin juga tampak sudah akrap dengan Alfin waktu alfin mengunjungi kediaman Intan. Tapi intan masih bersyukur karena Calvin mampu menampung segala keluh kesahnya.
"Kurasa tidak, benar kan mah,pah?" jawab Calvin.
Kedua orang tua intan tampak menggelengkan kepalanya melihat suatu perdebatan kecil di pagi hari yang di lakukan oleh kedua putra dan putri mereka.
"Sudahlah kalian sarapan dulu, sebentar lagi kalian akan pergi ke sekolah". Ucap mamah intan
Intan dan calvin tidak menolak perintah mamahnya lagi lantas mereka langsung menyantap roti yang sudah tersedia di depan mereka, kemudian di rasa sarapan telah selesai intan lebih dulu berpamitan kepada ke dua orangtuanya.
"Mah,pah intan ke kampus duluan ya". Ucap intan seraya berdiri dan mengambil tas kesayangannya.
"Tunggu kak, aku ikut satu mobil denganmu". Cegah Calvin
"Kau ini kenapa sih?sepertinya ingin mengikutiku saja kau ikut saja pada papah, atau kau minta antar supir". Cecer intan
"Kalau aku ingin ikut denganmu memangnya kenapa? Arah kampusmu dan sekolahku kan sama". Papar calvin
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa ku pergi [completed] ✔
RomanceJika keberadaanku hanya sebagai pemanis dalam hidupmu Maaf aku tidak bisa. Karena aku tidak ingin seperti sebuah rasa yang awalnya di minati banyak orang. Namun tetap pada akhirnya di buang setelah sudah tidak di butuhkan. *Fiaanggraeni