28

629 45 8
                                    

Author Pov.

Intan kini sudah sampai di Negara kelahirannya,dengan perjalanan melalui udara yang cukup melelahkan akhirnya dia sampai di Bandara Sokarno Hatta.

Intan mencari sosok yang menjemputnya,dia mencari kesana kemari dan sesekali melangkah untuk mencari pintu keluar, cukup lama intan tidak menemukan sosok yang dia cari-cari, akhirnya intan menangkap sosok Calvin adikknya,intan langsung melangkah lebih cepat untuk mendekati calvin.

"Calvin".Pekik Intan

Calvin sontak terkejut dan langsung membalikan posisi tubuhnya menghadap ke intan,tidak hanya calvin seorang diri yang menjemput kedatangan intan,namun disana sudah ada Mamah intan.

Intan yang melihat mereke berdua menjemputnya merasa sangat bahagia sesekali intan tersenyum namun jauh di lubuk hatinya dia membutuhkan sosok ayahnya sekarang ini.

Entahlah sejak kapan ayah intan sibuk dengan bisnisnya,hingga melupakan keluarga begitu saja.tapi intan tidak menganggap benci ayahnya karena bagaimanapun juga beliau lah yang menafkahi keluarganya saat ini.

"Kakak". Ucap calvin seraya tersenyum lebar menatap intan.

Kemudian intan mendekati calvin dan mamahnya dia berhamburan memeluk adik serta mamahnya itu.

Tak terasa air mata intan mengalir,dia menangis karena ingat sosok alfin yang sudah memberikan sejuta kenangan pahit yang harus intan bawa ke Indonesia kembali.

"Kenapa menangis sayang?" tanya mamah intan.

Intan menggelengkan pelan kepalanya dan sesekali masih menunjukan senyuman yang terukir jelas di bibirnya,meski sesekali tangannya sibuk menyeka air mata, intan merupakan salah satu gadis yang beraga kuat namun jauh pada relung hatinya dia merupakan gadis yang rapuh.

"Aku tidak apa-apa mah, ayo kita pulang". Ucap intan mengalihkan pembicaraan.

Mamah intan hanya mengiyakan permintaan puterinya itu,lalu calvin intan dan mamahnya mulai berjalan meninggalkan bandara dan segera bergegas masuk kedalam mobil pribadi yang mereka bawa.

________________________________

"Mom, alfin berangkat kuliah". Ucap alfin

Ya,semenjak dia sadar dari Amnesianya alfin kini mulai menjalani aktivitas seperti biasanya walaupun sesekali dia selalu mengingat semua kesalahan yang dia perbuat pada intan.

Alfin kini kembali seperti semula,bersifat hangat kepada siapapun yang dia kenal, bahkan pada orang lain yang berusaha menyapanya.biasanya alfin paling suka mengumbar senyum andalannya pada gadis-gadis yang coba menyapanya.

Semua itu dia lakukan semata-mata bukan untuk menebar pesona ketampanannya,namun dia berusaha untuk ramah kepada siapapun.

"Kau yakin sayang?" jawab momy

Alfin mengangguk mantap.

"Momy pasti berani kan aku tinggal sendirian di mansion ini?" tanya alfin.

"Kau ini". Jawab momy.

"Aku berangkat ya mom". Ucap alfin kembali seraya mencium tangan momynya dan lantas langsung bergegas keluar mansion.

"Terimakasih Tuhan kau telah mendengar semua Doa yang telah aku panjatkan padaMu,semoga kebahagiaan ini selalu menimpa keluargaku". Ucap momy sendirian

Kini momy alfin membereskan bekas sarapannya tadi, dan sekarang momy hanya di temani oleh Para pelayan mansion, karena Mr.Marcelino dan Alina telah terbang kembali ke Jerman.

Terpaksa ku pergi [completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang