Alfin Pov.
"Momy". Panggilku setelah aku masuk ke dalam rumah.
Hening tak ada jawaban dari siapapun. Tanpa basa-basi aku langsung menaiki anak tangga satu per satu menuju ke lantai atas.
"Kemana momy ini heh". Ucapku sendirian
Aku langsung naik ke lantai 3 dimana kamarku berada. dan saat aku hendak memasuki kamarku tiba-tiba saja aku kaget karena mendapati momy yang sedang merapihkan seluruh pakaianku dan mengemasnya ke dalam sebuah koper.
"Mom". Ucapku sambil berjalan ke arah Momy.
Momy tersenyum hangat kepadaku seperti biasanya, kemudian dia berdiri dari posisinya dan mulai menatapku yang sedang berjalan ke arahnya.
Hatiku rasanya amat sangat berat akan meninggalkan rumah ini,meninggalkan kamar ini,meninggalkan Negara Ini dan tentunya aku sangat berat meninggalkan Intan disini.
Aku langsung lari ke arah momy dan berhamburan memeluknya, momy tampaknya sudah tau akan perasaanku dengan begitu momy merentangkan kedua tangannya untuk menangkapku yang hendak memeluknya.
Dan tanpa hitungan menitpun air mataku luruh begitu saja, entah kenapa aku menangis untuk pertama kalinya saat akan meninggalkan Negara ini, sebelumnya waktu aku berkunjung ke jerman aku merasa biasa saja, tapi sekarang setelah aku di tugaskan Dady untuk melanjutkan kuliahku di Luar negeri mengapa hati ini rasanya amat sangat berat.
"Alfin,kenapa kau tampak kacau seperti ini sayang"ucap Momy
Aku hanya diam dalam pelukan momy,untuk mengucapkan satu kalimat saja rasanya itu sulit bagiku.
Dan momy akhirnya melepaskan pelukanku kemudian dia merengkuh wajahku dan menyeka air mataku yang telah membasihi pipiku.
"Hei,why? Ada apa dengan my prince momy?"
"Entahlah mom, rasanya begitu berat meninggalkannya disini". Ucpaku.
"Meninggalkannya? Maksudmu intan?"
Aku hanya mengangguk pasrah,karena aku tau yang momy katakan itu benar, aku paling berat meninggalkan intan disini.
"Sayang, dengarkan momy intan akan baik baik saja disini yang terpenting kau tidak melupakannya saat kau berada jauh darinya".
"Tetap saja mom, aku berat meninggalkan semua kenangan bersamanya". Ucapku.
"Jika kau kuat akan janji yang kau buat dengannya sebesar apapun badai menghantam hubungan kalian,percayalah Semuanya kan baik dan indah pada waktu yang telah Tuhan siapkan untuk kalian". Ucap Momy.
Aku hanya mengangguk mendengar semua kata-kata yang Momy ucapkan.
"Sudahlah sekarang momy sudah siapkan semua barang-barang yang kan kau bawa ke New york dan selebihnya cobalah kau periksa kembali barang apa lagi yang perlu kau bawa ke sana".tegas momy.
"Thanks mom". Singkatku,
"Sekarang kau bersiap siap sebentar lagi dady kan menjemputmu dan membawamu ke bandara".
Aku hanya diam dan mengangguk mengiyakan akan perintah momy.aku langsung bergegas membersihkan badan dan bersiap siap menunggu kedatangan Dady.
-------
Setelah selesai mandi aku menatap sendu sebuah foto yang ku pajang di samping ranjang tidurku. Disana terdapat aku dan intan saat duduk di atas gedung sekolah Kami sewaktu SMA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa ku pergi [completed] ✔
RomanceJika keberadaanku hanya sebagai pemanis dalam hidupmu Maaf aku tidak bisa. Karena aku tidak ingin seperti sebuah rasa yang awalnya di minati banyak orang. Namun tetap pada akhirnya di buang setelah sudah tidak di butuhkan. *Fiaanggraeni