Author pov.
Hari ini alfin merasa sangat bahagia, alasannya adalah tidak lain lagi karena dia bisa bersama kembali dengan Gadisnya.
"Hallo sayang, apa kau sudah siap? " tanya alfin dari balik telefonnya.
"Sebentar 5 menit lagi aku akan siap". jawab intan.
"Wanita memang selalu saja ingin di tunggu".
"Memang kodratnya seperti itu wanita di tunggu dan prianya menunggu!".
Intan kesal, karena alfin berhasil menggodanya.
"Ya, ya, ya baiklah sayang, cepatlah sekarang aku akan menuju ke rumahmu".
Alfin mengakhiri panggilannya kini dia pergi keluar dari rumah menuju ke rumah intan.
Ya semenjak hubungan mereka kembali membaik, alfin memberanikan diri mengajak gadisnya untuk menikmati suasana romantis seperti dulu lagi.
Tapi di balik itu semua masih ada kejanggalan di hati alfin, pasalnya dia masih belum saja bermaafan dengan kedua sahabatnya Gege dan Ray.
Alfin tak segan-segan untuk terus menerus meminta maaf pada mereka berdua, tapi pada kenyataannya mereka tidak mau mendengar penjelasan alfin terlebih dahulu.
"Sebrengsek itukah aku di mata kalian, hingga kalian mengasingkan diriku seperti ini". Ucap alfin sendirian.
Kini alfin melajukan mobilnya, dia harus segera bergegas menjemput gadisnya.
"Tunggu sebentar mengapa aku baru berfikiran kalau gadisku itu sudah pandai dalam berdandan, bukankah dia paling menghindari soal itu ah menggemaskan sekali ". Gumam alfin dengan senyuman merekah di bibirnya.
Alfin menepikan terlebih dahulu pemikiran soal masalahnya dengan kedua sahabatnya, kini yang dia fikirkan hanya menikmati kembali saat saat bersama intan.
*************************
"Kak alfin".
Alfin turun dari mobilnya dengan mengenakan kacamata hitam dengan setelan kemeja berwarna abu-abu dan jeansnya yang begitu amat menambah penampilan alfin lebih keren dari biasanya.
"Kakak ingin menjemput kak intan? " tanya calvin
Alfin hanya tersenyum.
"Sebentar aku panggilkan.
Kak in----".Panggilan calvin tiba tiba terhenti saat mendapati seseorang yang sedang di tunggu sudah berdiri di antara mereka.
"Ku fikir kau masih sibuk berdandan, ah rupanya sudah berada di belakangku, ya sudah aku masuk dulu permisi kak". Papar calvin seraya masuk kedalam rumah.
Intan dan alfin hanya memandang calvin dengan heran.
sedangkan intan hanya tersenyum akibat melihat kelakuan adikknya barusan.
Alfin menatap intan dengan tatapan yang tak terbaca, entahlah tatapannya kali ini berbeda dari tatapan tatapan sebelumnya.
"Kenapa menatapku seperti itu?" Tanya intan pada alfin.
Alfin masih tetap menatap intan, sedangkan intan merasa malu dan salah tingkah lantaran alfin tidak seperti biasanya.
"Kau jawaban dari rinduku". Ucap alfin
Intan mengernyit, Dia tidak mengerti maksud dari perkataan alfin.
"Maksudmu?". Tanya intan
"Aku merindukanmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa ku pergi [completed] ✔
RomanceJika keberadaanku hanya sebagai pemanis dalam hidupmu Maaf aku tidak bisa. Karena aku tidak ingin seperti sebuah rasa yang awalnya di minati banyak orang. Namun tetap pada akhirnya di buang setelah sudah tidak di butuhkan. *Fiaanggraeni