Author pov.
"Aku pulang ,ini sudah hampir larut malam". Ucap gege
"Pulanglah kita akan bahas lagi besok". Jawab alfin
Gege berlalu dari hadapan alfin dan tampak alfin mengekorinya sampai ke pintu utama.
"Kenapa kau pulang secepat ini ge? Aku belum bertemu dengan intan sejak tadi!" ketus Ray.
Alfin menatap lekat wajah Ray, dan tampak nyali Ray menciut begitu saja saat mendapati tatapan sinis dari alfin.
"Hehe,ayo ge kita pulang ini juga sudah larut malam". Tambah Ray seraya mengalihkan pembicaraan.
Sedangkan gege dia hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan ray yang di rasa semakin tidak waras itu.
Alfin mengantarkan mereka sampai mereka pergi dari rumah alfin,lalu kemudian alfin kembali masuk kedalam rumah dan saat ingin menutup pintu rumah,terbukalah kembali gerbang depan rumah alfin,disana terdapat seorang gadis yang sudah tidak asing lagi bagi alfin.
Alfin tersenyum melihat wajah gadis tersebut,akhirnya alfin mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam rumah,gadis itu mulai mendekat dan tampak alfin melipat kedua tangannya di depan dada lalu alfin menempelkan tubuhnya di sandaran pintu.
"Kau datang sayang malam-malam seperti ini? Bersama siapa?" tanya alfin
"Aku di antar oleh supirku" ucap gadis tersebut.
Alfin lalu menggenggam tangan gadis tersebut,di tatapnya mata gadis itu dengan lekat, terdapat sirat kegelisahan di sana.
"Kenapa?" tanya alfin.
Gadis itu menggelengkan kepalanya,sebagai tanda tidak apa apa.
"Alfin,kenapa intannya tidak kau ajak masuk?" ucap momy mencairkan suasana keheningan.
Ya sebenarnya yang datang ke rumah alfin malam-malam seperti ini adalah intan, sebenarnya alfin juga terkejut karena intan tidak memberitahunya terlebih dahulu.
"Intan,ayo masuk sayang" ajak momy
"Iya mom".
Intan menatap alfin,dan alfin hanya menuruti kemauan momynya saja.
"Momy tinggal saja ya,soalnya momy sedang mendesain gaun untuk konsumen momy". Ucap momy.
"Tapi mom.." ucap intan
Momy alfin tampak mengelus punggung intan seraya tersenyum.
"Tidak usah takut anggap sjaa ini rumahmu, jangan takut apapun di sini kan kau bersama dengan alfin". Papar momy
"Baiklah". Singkat intan
Dan akhirnya momy alfin meninggalkan alfin dan intan di ruang tv.
"Sayang" panggil alfin.
Sungguh perasaan intan saat ini sangat tidak bisa di tebak, jantungnya berdetak lebih kencang dari sebelumnya,bahkan peluhnya saja hampir menetes.
Di raihnya wajah intan oleh alfin dan alfin merengkuh wajah intan dengan kedua tangannya.
"Tatap mataku,jangan menatap kesana kemari, karena di sana tidak ada siapapun dan tidak ada apapun.bukankah aku yang selama ini selalu kau cari hmm". Ucap alfin seraya menaik turunkan alisnya.
Wajah intan yang semula tegang,kini seketika berubah dan terkekeh melihat wajah alfin saat ini.
"Percaya dirimu selalu kau Dahulukan ya" ucap intan akhirnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa ku pergi [completed] ✔
RomanceJika keberadaanku hanya sebagai pemanis dalam hidupmu Maaf aku tidak bisa. Karena aku tidak ingin seperti sebuah rasa yang awalnya di minati banyak orang. Namun tetap pada akhirnya di buang setelah sudah tidak di butuhkan. *Fiaanggraeni