21

593 43 23
                                    

Author Pov.

Sudah hampir 7 hari ini Alfin tetap di dalam keadaanya yang terbaring lemah di Ranjang putih lengkap dengan alat-alat penunjang kehidupannya.

Alfin masih setia dengan keadaan terlelap pada tidurnya,entahlah mungkinkah dia tidak bosan akan keadaan tertidur panjang selama ini.
Sementara itu disisi lain Dady alfin selalu setia menemani anaknya yang masih mengalami koma,dia rela meninggalkan segala pekerjaannya demi bisa mengurusi putera satu satunya itu.

Sebelumnya dady alfin sudah meminta intan beserta momy alfin untuk menyusulnya ke sini,namun di lain waktu intan yang sedang sibuk dengan skripsinya harus rela mengulur waktu untuk menemui sang kekasih hati yang kini kehidupannya sedang di uji.

"Holla dady!" sapa seorang gadis yang tiba tiba saja memasuki ruangan VVIP tempat di mana alfin di rawat

(*Holla artinya Hallo)

Dady alfin hanya menatap datar gadis tersebut.

"Bagaimana keadaannya?".

"Kau lihat saja bagaimana".

Keheningan kembali menyelimuti,gadis itu mulai mendekat ke sisi ranjang alfin,dimana alfin sedang terbaring lemah.tiba tiba saja gadis itu mengecup pelan kening alfin.

"Apa yang kau lakukan pada puteraku!" pekik dady alfin.

"Tidak,aku hanya ingin mencium keningnya saja apa kah tidak boleh?" jawab gadis tersebut dengan tatapan meremehkan.

"Oh ayolah dady jangan menatapku seolah olah sedang menilai penampilanku saat ini". Tambahnya

Sebenarnya sedari tadi Dady alfin merasa muak melihat keberadaan gadis tersebut karena dia memakai pakaian yang tidak seharusnya dia kenakan di tempat umum, dia sudah tidak layak di sebut dengan sebutan gadis, namun dia lebih mirip dengan seorang jalang!

"Cih.! Kau memanggilku dady! Tutup mulutmu!".

Gadis itu hanya memutar kedua bola matanya dengan malas lalu berjalan mendekati ayah alfin.

"Hey dengarkan aku Tn. Marcelino Briliyan Adaxe! Kau mungkin menilaiku seperti gadis jalang, namun satu yang perlu kau ingat anakmu yang akan menjadi pertanggung jawaban untuk semua penilaianmu terhadapku! Dia Alfino marcelino adaxe saat pulih nanti akan ku buat menjadi tunduk kepadaku!". Papar gadis tersebut seraya melenggang pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Dady alfin hanya diam dan menatap punggung gadis itu yang semakin menghilang dari hadapannya, lalu dia duduk kembali di sofa yang di sediakan oleh ruangan itu seraya mengusap mukanya dengan kasar.

Gadis yang di maksud adalah Allicia frinsca smith dia gadis berusia 22 tahun yang lahir dari sebuah keluarga ternama di Amerika, dia merupakan teman satu kelas Alfin dan sangat tidak di sangka ternyata Allicia menyukai alfin.

"Hallo". Ucap Dady alfin

"Dad aku sudah sampai di Rumah sakit,dimana ruangan alfin?" tanya seseorang.

"Benarkah? Kapan kau sampai? Baiklah kau naik saja ke lantai 25 bagian kelas VVIP". Ucap dady

"Baiklah aku dan momy akan menuju kesana".

Intan! Ya intan yang baru saja menelfonnya,akhirnya dia sekarang bisa mengunjungi kekasihnya yang selama ini dia khawatirkan.

Intan datang ke New york tidak sendirian namun dia datang bersama Momy alfin.

Tok..tok..tok

Lantas dady alfin bangun dari duduknya dan langsung membukakan pintu untuk intan dan momy alfin masuk.

Terpaksa ku pergi [completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang