45

610 25 12
                                    

Author pov.

Setelah acara pertunangan intan dengan alfin telah selesai di laksanan akhirnya kini mereka semua keluar dan meninggalkan caffe tersebut.

"Akan ada acara makan malam hari ini, dan saya harap ibu dan bapak dari intan bisa ikut menghadirinya". Ucap momy alfin

"Ah tentu saja Nyonya, kami pasti akan datang ke rumahmu". Jawab mamah intan

"Jangan memanggil saya seperti itu sebentar lagi kita ini akan menjadi besan jadi bersikap lah biasa saja ya".

Dan kini mereka semua sibuk bercengkrama satu sama lain dady alfin juga ayah intan saling mengobrolkan bisnisnya, karena rupanya ayah intan adalah seorang Arsitek terkenal di indonesia.

Awalnya yang intan fikirkan adalah hal hal negatif pada orang tuanya, sampai intan pernah berfikir kalau dia pasti akan mengalami broken home seperti yang di alami sisil sahabatnya.

Namun itu semua salah, selama ini orang tua intan meninggalkan intan dan adiknya semata mata untuk melatih intan belajar mandiri dan jangan salah segala fasilitas telah di jamin oleh orangtua intan.

"Sayang". Panggil alfin seraya berbisik

Intan terkejut saat melihat alfin tiba tiba sangat dekat dengan wajahnya,  dan ah ya hampir saja sedikit lagi wajah mereka bersentuhan.

Bukan saling bersentuhan lebih tepatnya bibir alfin menyentuh pipi intan.

"Kau mengejutkanku". Gerutu intan

Alfin hanya terkekeh lalu menjauhkan wajahnya.

"Kita pulang saja, aku ingin mengajakmu ke tempat yang lain"

"Kemana?" tanya intan

"Sudah ikut saja".

Alfin bangkit dari duduknya seraya menggenggam tangan intan dan alhasil intan pun ikut berdiri karena tangannya di tarik oleh alfin.

"Mom, dad dan semuanya aku dan intan ingin mengunjungi satu tempat lagi jadi aku pamit terlebih dahulu". Ucap alfin

"Kau mau kemana alfin?" tanya dady

"Ingin membahagiakannya" singkat alfin

Mereka semua yang mendengarkan jawaban alfin lantas tergelak sedangkan alfin hanya menyunggingkan senyuman handalannya saja.

"Baiklah tapi ingat malam nanti kalian sudah kembali kerumah" tegas momy

"Baiklah".

Dan kini alfin mulai pergi meninggalkan semuanya, dan tak lupa intan pun meminta izin kepada orangtuanya.

Setelah mendapat izin kini mereka berjalan keluar menuju arah parkiran untuk mengambil mobil.

"Kau tunggu disini sayang, aku akan mengambil mobilnya".

Intan hanya diam dan membiarkan alfin mengambil mobil.

Kini alfin sudah ada di dalam mobil dan di susul intan yang mulai masuk ke dalam mobil.

"Biar ku pasangkan". Ucap alfin seraya memasangkan selt belt untuk intan

Intan hanya diam dan memperhatikan alfin yang sedang memasangkan selt belt untuknya

"Jangan terus menatapku seperti itu". Goda alfin

Intan terjaga dari lamunannya

"Percaya diri sekali" singkat intan

"Bukankah seperti itu?"

"Tidak"

"Kau mau tahu sesuatu tidak?" tawar alfin

Terpaksa ku pergi [completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang