12

909 45 2
                                    

Intan Pov.

Sinar matahari masuk  melalu jendela kamarku dan mulai memancarkan sinarnya, dan dalam satu tarikan nafas aku sedikit membuka perlahan-lahan mataku.

Dan jam menunjukan pukul 06:00 dan itu cukup lah buat kembali ke alam mimpi lagi.

Ah shittt!!!!!!

Aku telat....! Aku yang sedari tadi bermalas-malasan kini langsung berlari menuju kamar mandi untuk bergegas.

"Mampus! Kenapa sih mesti pake acara kesiangan segala bisa telat nih". Gumamku sendirian

Setelah selesai beres-beres akhirnya gue langsung turun ke lantai bawah dan mendapati Ibu serta ayahku sedang sarapan,aku lantas menghampiri mereka dan tunggu sebentar siapa seorang remaja laki-laki yang duduk di sebelah ayahku itu.

Ya,aku tidak bisa mengenalinya karena dia duduk membelakangiku,tapi rasa-rasanya aku sangat familiar dengan bentuk tubuhnya.

"Kesiangan lagi?makanya di biasain pake alarm".ucap ibuku.

Aku ga jawab pertanyaan ibu, aku sibuk memandangi sosok remaja laki-laki tersebut sebenarnya siapa dia itu.

"Kau mulai, ingin tau sekali ya rupanya".

Dan aku mengerjap membuyarkan rasa keingintahuanku.

"Hay,chubbyku." ucap seseorang.

"Alfin".aku melongo dan sama sekali ga percaya karena alfin sudah berada di rumahku pagi-pagi sperti ini.

Alfin tak menjawab,dia hanya tersenyum geli melihat ekspresiku yang tercengang.

Aku sadar dari keterkejutanku, aku kembali ke sikapku yang biasa saja.
Dan tiba-tiba aku baru ingat ternyata aku sudah kesiangan, aku melirik arlojiku, dan waktu menunjukan pukul 06:30 ah sudah pasti gerbang sekolahku tidak menerima 1 siswa pun.

"Ahh, aku telat kenapa kalian tidak membangunkanku?".ketusku

Dan tak ada yang menanggapi ucapanku,kupandangi orang-orang di sekitarku dia tampak saling pandang dan tertawa sejadi-jadinya, aku yang merasa tidak tau apa apa, jadi terasingkan.

"Sayang hari ini, kamu akan pergi bersama Alfin". Ucap ayahku.

"Apah!" aku terlonjak kaget dan hampir menyemburkan susu yang baru saja ku teguk.

"Hey,kenapa kau kaget seperti iti chubby?" tambah alfin.

"Ah, tidak apa apa" singkatku.

"Om, tante, intannya saya bawa dulu ya".  Sambil menarik tangan intan

"Bawa saja alfin hahaha". Ucap ibuku seraya tertawa.

Aku memandang ayah dan ibuku dengan tatapan memohon tapi yang ku dapatkan hanya binar kebahagiaan melihat anak gadisnya di bawa pergi dengan teman lelakinya.

Dan akhirnya aku masuk ke dalam mobil mewah milik alfin, kadang aku suka bertanya sebenarnya keluarga alfin itu seperti apa kenapa setiap dia menggunakan mobil bahkan moblinya selalu berbeda-beda.ah sudahlah aku pusing.

"Fin". Ucapku memecahkan keheningan

"Ya".

"Kita mau kemana?".

"Entah".

Aku mengerutkan dahiku, dan sesekali menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan.
Setelah obrolan singkat tadi,suasana di dalam mobil pun kembali hening.

"Bagaimana kalau kita ke rumahku?". Ucap alfin.

Aku yang mendengar ajakan alfin lantas menegakkan tubuhku yang bersandar di bagian kursi.

Terpaksa ku pergi [completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang