One Perfect Rose - I got her [JUNROS]

1 | Si Mata Elang

Semuanya bermula di malam minggu di awal Februari waktu itu. Dua orang gadis sedang ribut kecil di depan sebuah club malam di pinggir kota. Gadis berponi rata dengan pakaian minim yang modis itu terus-terusan menarik tangan gadis yang satunya. Gadis dengan tubuh sama idealnya dengan si poni rata, yang mengenakan hoodie kebesaran dan jeans model cut-bray, yang terus mengomel enggan mengikuti ajakan temannya.

"ayo elah, Ros. Bentar doaaangg pliiisss!" gadis berponi rata itu terus memohon sambil menarik-narik lengan hoodie kebesaran temannya.

"ck gue tunggu di luar aja. lo nggak inget terakhir kali gue masuk tempat ini gimana?" omel gadis tinggi bernama lengkap Roseanne itu, mengingatkan pada sahabatnya kejadian dua minggu lalu.

Saat itu Roseanne atau yang akrab disapa Rose, mengantar sahabatnya, Lisa, ke club ini dan berakhir dengan gadis itu ditarik paksa kekasihnya karena kepergok sedang digoda oleh laki-laki brengsek penunggu club.

"enggak, Ros. Gue janji kali ini gak bakal ninggalin lo sendirian. Ya? Lagian bentar kok, cuma nganterin ini, nih, pesenannya Kak Joy," keukeuh Lisa sambil menunjukkan papperbag berisi lingerie pesanan salah satu kakak tingkatnya di kampus itu.

Rose berdecak dan melipat tangannya di depan dada. "lagian kalau nganterin itu kenapa enggak di kampus aja sih?" Lisa langsung melotot mendengar ucapan Rose. "Lo gila kali?! Bisa ketauan lah Kak Joy sama cowoknya! Ayo ah, bentaran doang kok!" dan kali ini Lisa menarik paksa Rose yang pada akhirnya hanya bisa bersabar dan pasrah menuruti permintaan sahabatnya.

Bau alkohol menyeruak begitu kedua gadis itu memasuki club. Rose berjengit dan menutup hidungnya sesaat. Sebenarnya Rose sudah taka sing dengan suasana club malam saking seringnya Lisa minta dia untuk menemaninya ke berbagai club malam. Namun untuk club yang ini, baru dua kali Rose menginjakkan kakinya.

Begitu beberapa langkah memasuki club, mereka disambut oleh seorang lelaki yang sudah tak asing lagi bagi mereka.

"ooh halloo my hunny bunny sweety baby akhirnya lo dateng jugaaaaa," katanya sambil merentangkan tangan dan langsung berhambur ke pelukan Lisa. Membuat gadis itu mundur sedikit dan menyingkirkan kepala lelaki itu dari area lehernya.

"ck Kak Bobby, Kak Joy mana?" Tanya Lisa yang dibalas anggukan lemah oleh Bobby.

Dengan tubuh sempoyongan efek alkohol, Bobby bergerak ke samping Lisa dan merangkul gadis itu. "nggak usah buru-buru lah, main aja dulu,"

"elah gue buru-buru kak, nih bawa anak bayi," dagu Lisa menunjuk ke arah Rose yang masih berdiri dengan tatapan datarnya ke arah Bobby. Gadis itu berdecak tak suka.

"oh! Lo bawa dia lagi?" mata sayu Bobby melirik ke arah Rose. "nggak dicariin lagi sama cowok lo?" tanyanya sarkas. Rose hanya berdecak dan memalingkan wajahnya.

"sombong banget gilaaaaa!!" pekik Bobby sambil tertawa bodoh. "yaudah yuk Lis. Joy di sana," Bobby menarik rangkulannya di leher Lisa. Membawa gadis itu masuk lebih dalam. Dan dengan refleks tangan Lisa yang bebas langsung menarik tangan Rose takut-takut kalau gadis itu bakal diganggu lelaki lain.

Gadis itu membenarkan letak kacamata bundarnya. Sesekali berdecak karena merasa bosan menunggu Lisa yang kebiasaan mengobrol lama kalau sudah bertemu teman-teman malamnya. Lisa yang tadi berjanji tidak akan meninggalkan Rose sendirian, sekarang malah asyik berkerumun di dekat salah satu meja di sudut ruangan. Riuh-riuh terdengar dari sana. Begitu memekakkan telinga. Beradu dengan musik EDM yang menggema memenuhi ruangan.

Rose mengacak rambut panjangnya sesaat lalu dengan jengah menghampiri Lisa, menerobos kerumunan teman-temannya.

"Lisa! gue mau ke toilet!!" teriak Rose di telinga Lisa, membuat gadis yang tengah heboh menyoraki atraksi di depannya menoleh sesaat. "yaudah sana! Toilet ada di sebelah kanan! Yang pintunya merah! Ada tulisan toiletnya!" balas Lisa lalu kembali pada tontonannya.