BELINDA melipat tangannya di depan dada sambil bersandar di daun pintu. Kedua mata tajamnya menatap dua kakak beradik yang tengah berpelukan di atas tempat tidur.
"mau sampe kapan berdiri di situ? Mbak masih gengsi buat minta maaf sama Rose?" suara berat Chandra menginterupsi keheningan di antara ketiga kakak beradik itu.
Belinda mendelik malas. "lempar batu sembunyi tangan. Yang salah siapa yang harus minta maaf siapa," desisnya sombong. Chandra tak menghiraukan. Ia hanya menghela napas dan kembali mengeratkan pelukan pada adiknya yang tengah sesenggukan dalam pelukannya itu.
"Rose butuh perhatian kita, Mbak. Dia pergi dari rumah bukan karena dia bandel atau apa," Chandra menggertakkan giginya merasa sedikit kesal pada kakak tertuanya itu.
"pergi dari rumah, satu bulan, Chan. Dihubungin nggak bisa, situ ngerasa udah punya segalanya? Udah nggak butuh orang tua? Nggak butuh rumah?" cecar Belinda yang emosinya kembali tersulut mengingat kelakuan adik bungsunya.
"selama ini makan duit dari kita buat kuliah, tapi nggak ada balas budinya sama sekali. Dari kecil dibesarin sama orang tua! Udah besar malah mangkir! Anak gak tau diri bukan, sih?!" nada bicaranya meninggi seiring emosinya yang semakin memuncak. Adik bungsunya kembali menangis sesenggukan di pelukan kakak laki-lakinya.
"mbak, udah! Jangan nyalahin Rose terus!" Chandra terus-terusan membela adiknya. Berkebalikan dengan Belinda yang memiliki pemikiran sama seperti kedua orang tuanya. Menganggap Rose yang paling salah.
"halah capek ngurusin anak bandel. Dah kamu aja yang biayain dia kuliah, Chan. Kalo masih sanggup," Belinda melengos meninggalkan kamar Rose.
Chandra terus mengusap-usap punggung Rose yang semakin bergetar seiring tangisnya yang belum berhenti sejak kedatangannya ke rumah enam jam yang lalu.
"Rose, tenang aja. Jangan diambil hati ucapan Mbak Linda, Mas bakal tetep biayain kuliah kamu, kok," Chandra berbisik lembut di telinga Rose.
"Rose berhenti kuliah aja, Mas," gadis itu memberanikan diri mendongakkan kepalanya menatap Chandra dengan mata super bengkaknya.
Chandra mengernyit dan menggeleng cepat. "enggak, enggak. Nggak boleh, Rosie. Sebesar apapun masalah kamu, cita-cita dan tekad kamu tetap harus lebih besar dari itu. Bersabar, sayang. Semua bakal ada jalan keluarnya,"
Rose tidak tahu harus berkata apa lagi pada kakak laki-lakinya itu. Ia telah begitu banyak membantu Rose. Secara moril maupun materil. Di antara keluarganya, hanya Chandra yang paling mengerti dia. Namun sayangnya setelah menikah, Chandra harus pindah ke Yogya.
Sekarang yang gadis itu lakukan hanya terdiam dengan mata yang tak hentinya mengeluarkan air mata. Chandra mengusap pipi adiknya dan menghela napas saat mengusap tanda kemerahan di pipi Rose. Tanda itu ia dapatkan dari tamparan keras sang ayah tadi sore. Saat ia dan Jeffrey baru saja masuk ke dalam rumah.
"sekarang kamu tidur, ya? Udah malem. Besok Mas anterin ke kampus,"
Rose menggeleng pelan, lalu menarik lengan kakaknya dan memeluknya manja. "jangan pergi dulu," lirihnya.
Chandra memejamkan matanya. Untuk sesaat merasa bersalah karena sejak bertahun-tahun yang lalu meninggalkan adik perempuan kesayangannya di tempat yang baginya seperti neraka. Chandra tidak tahu itu. Karena setiap kali ia pulang ke rumah, Rose dan kedua orang tuanya selalu terlihat baik-baik saja. Hanya baru beberapa hari lalu, Ranida -ibu tirinya, menghubungi Belinda karena tak tahan dengan kelakuan Rose yang selalu kabur dari rumah sampai membuat hubungan ia dan ayah Rose menjadi kurang baik.
"nih, lihat, Mbak! Adikmu ini tuh pengennya ngerusak rumah tangga orang tuanya!" Ranida menunjuk-nunjuk Rose dengan tatapan penuh amarah. Belinda yang pada dasarnya juga temperamen, tanpa basa-basi menarik Rose dan menamparnya di pipi sebelah kiri, setelah sebelumnya ia telah mendapat tamparan di kanan dari ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Perfect Rose - I got her [JUNROS]
Teen Fiction[COMPLETED] "What's in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet." - William Shakespeare (was Dear Roseanne) A June x Rose fan(teen)fiction -NON BAKU- Dear Roseanne start : 080218 @delareine