11 | Hanya Pertemuan Singkat

1.8K 285 10
                                    

"Bob, gua udah ganteng belum?" June merapi-rapikan rambutnya yang sudah rapi di depan layar ponselnya. Sesekali ia memasang pose gantengnya dan mengambil selfie.

Bobby yang melihat tingkah tak biasa June jadi berjengit ngeri. "lo kesurupan setan apaan jir? Biasa juga bodo amatan,"

"dih, kata siapa gua bodo amatan? Soal look mah gua nomor satu," sahutnya tanpa menoleh pada Bobby.

"halah nyet. Mau ketemu siapa sih lu? Biasanya kalo gini lu mau ketemu mangsa lagi kan?"

June nyengir menunjukkan deretan giginya lalu menoleh pada Bobby. "ya, gitu dah, lu kaya gatau gua aja,"

Bobby berdecih dan memalingkan wajahnya. "cih, siapa lagi sekarang? Cewek yang kemaren?"

June membalasnya dengan anggukan santai. Lalu duduk di pinggir ranjang Bobby dan kembali membuka ponselnya.

"si Rose Rose itu? Bukannya dia udah punya cowok ya?"

"santai elah. Gua bercanda doang, ga bakal gua sikat juga,"

"ya elunya yang santai njing, kalo dianya baper gimana?"

"ga usah ngegas monyet!" June jadi sebal pada Bobby lalu menoyor kepala pemuda itu. "kayanya kaga bakalan dah. Dia bucinnya lebih parah dari lu,"

"gua biasa aja," elak Bobby dengan nada bicara yang menurun. June menoleh pada sahabatnya itu dan mendapati garis wajah Bobby yang berubah.

"ngomong-ngomong, lu nggak nganterin Mbak Jisya ke kampus?" tanya June. Biasanya kalau pagi-pagi dan Bobby sudah bangun, ia akan menjemput Jisya dan mengantarnya ke kampus. Kalau tidak, ia akan meminta tolong pada June untuk mengantar Jisya ke kampus. Tapi tadi pagi tidak.

"kagak,"

"napa? Gak ngampus dia?"

"ngampus. Biarin ajalah, sekarang ada yang ngurusin," pemuda bermata sipit itu malah membalikkan tubuhnya dan menutupinya dengan selimut. June mengernyit. Mengerti ada yang salah dengan sahabatnya.

"lu kenapa dah nyet? Berantem sama Mbak Jisya?"

Bobby mengangguk dalam selimutnya. June segera menyibakkan selimut yang menutupi wajah Bobby.

"lah kemaren baru bucin bucinan depan gua. Sekarang udah berantem aja. gak biasanya lu berdua berantem dah?"

"males elaaah, gausah bahaaas," balas Bobby dengan suara serak dan dalamnya. Ia kembali menutupi wajahnya dengan selimut. Dan June kembali menyibak selimutnya secara paksa.

"ngapa sih? Elah gua jadi penasaran kan. Kenapa? Jisya dijodohin sama anak konglomerat? Atau dia mergokin lu lagi godain cewek lain?"

"bukaaan,"

"yaudah apaan?"

"kepo banget sih anjing," Bobby duduk dan mengusap wajahnya dengan kasar.

"mantannya Jisya balik lagi anjiiiirrr!"

Mata June membelalak dan langsung memegangi pundak sahabatnya. "tenang Bob. Sabar. Dunia belum kiamat kok lo masih bisa perjuangin Jisya. Walaupun muka mantannya Jisya sama lu ngga bisa dibandingin sih,"

"sialan!" Bobby menepis tangan June dan menghembuskan napasnya kasar. "iya gua tau jir. Theo mukanya kayak porselen gitu dibandingin sama gua,"

"gua sih sadar diri aja. kegantengan udah diatas batas wajar ngga mau sih dibandingin sama dia,"

"goblok!"

Bobby meringis setelah mendapat tabokan dari June. "perjuangin elah. Gua yakin Jisya juga ngga mungkin lah pengen balikan sama dia. Udah nempel gitu sama lu,"

One Perfect Rose - I got her [JUNROS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang