Sudah sepuluh hari semenjak June diperbolehkan pulang kembali ke rumah. Keadaannya sudah semakin membaik. Erina pun seperti itu. Keadaan di rumah pun juga semakin membaik sehingga kini June cukup bisa untuk menyebutnya sebagai 'rumah'.
Hari ini mereka sedang mengadakan pesta kecil-kecilan untuk menyambut kepulangan kedua anak keluarga Prasetya itu.
Saat ini Erina dan bundanya sedang sibuk menyiapkan piring-piring di meja makan. June dan Rose sedang lovey-dovey di dapur padahal tadinya berniat membantu Yoyo memasak. Yoyo jadi menyesal tidak mengajak Lisa saja untuk menemaninya masak. Walaupun cewek itu tidak bisa memasak, tapi setidaknya tidak akan membuatnya menjadi obat nyamuk seperti ini.
Akhirnya Lisa, Jisya dan Bobby malah asyik selfie di halaman belakang. Padahal mereka tamu. Tamu yang tidak tahu diri. he he.
Sesekali bunda dan Erina juga membantu Yoyo memasak di dapur. Tapi Yoyo yang lebih handal memasak akhirnya meminta bunda dan Erina untuk istirahat saja.
Jisya, Bobby dan Lisa masuk ke dalam dengan wajah yang masih disertai sisa-sisa tawa—entah apa yang baru saja mereka lakukan di luar—mereka memang happy virus yang selalu menjadi pencair suasana.
Lisa melangkah ke dapur dan langsung menghampiri Yoyo yang sedang sibuk memotong-motong mentimun. Sedangkan Jisya dan Bobby ke ruang tengah yang masih terhubung dengan dapur sehingga mereka bisa melihat kegiatan keempat temannya di dapur.
"Kak, mau dibantuin enggak?" tanya Lisa. Yoyo hanya mendengus.
"Tolong usirin ini bucin berdua bisa enggak?" sahut Yoyo mendelik pada dua pasangan di sebelahnya.
Rose yang duduk di meja pantry dan June yang berdiri di depannya, merapikan rambut panjang Rose—walaupun sudah rapi—sontak mendelik ketika merasa tersindir oleh ucapan Yoyo.
"Apa sih? Kita juga kan bantuin masak," dengus Rose.
"Bantuin masak apanya? Lo berdua tadi cuma bantu masak nasi abis itu malah bucinan di situ gimana gue nggak enek?" gerutu Yoyo sembari memotong-motong timunnya dengan kasar.
"Sorry, tapi yang bucin tuh Bobby. Gue mah masih normal," sahut June tak tahu diri. Membuat Yoyo dan Lisa kompak berdecih tak suka.
"Ganyadar diri anjeeerrr!"
Sementara Jisya dan Bobby diam-diam memperhatikan dari ruang tengah.
"Yang, liat gak tuh? Si June?" tanya Bobby sambil memainkan rambut Jisya yang sedang bersandar di lengan kanannya.
"Hah? Kenapa?"
"Bocah kayaknya kemakan omongan sendiri dah,"
"Maksudnya?"
"Liat aja tuh, sekarang bucin gitu sama si Rosie. Halah, dulu aja ngeledek-ledekin kita bucin sendirinya sekarang begitu,"
Jisya mencibir, mengiyakan perkataan Bobby.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Perfect Rose - I got her [JUNROS]
Teen Fiction[COMPLETED] "What's in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet." - William Shakespeare (was Dear Roseanne) A June x Rose fan(teen)fiction -NON BAKU- Dear Roseanne start : 080218 @delareine