18 | Percakapan di Ujung Senja

1.7K 274 20
                                    

"angkat," titah Rose.

"tapi kamu jangan marah, ya?" pinta Jeffrey sambil menatap Rose memelas.

"angkat aja dulu,"

Jeffrey menurut. Ia segera menjawab panggilan Charen. Menempelkan ponsel ke telinga kirinya, namun sedetik kemudian menjauhkannya beberapa senti karena telinganya langsung disambut teriakan cempreng Charen.

"iya, sabar,"

"lagi di mana?"

"taman FIB,"

"jauh banget ngapain sih?? Pacaran mulu!! cepetan siniii udah pada kumpul tinggal nungguin lo doang!!"

Jeffrey melirik sebentar ke arah Rose yang pura-pura tidak mendengar padahal jelas saja teriakan Charen di seberang sana bisa ia dengar.

"iya iya gue ke sana sekarang,"

Jeffrey memutus sambungan teleponnya dan kembali melirik kekasihnya. "boleh?"

"kok minta izin segala sih. Ya udah sana, aku mau pulang juga," mengabaikan Jeffrey, gadis itu langsung melangkah cepat meninggalkan Jeffrey di tempat yang hanya bisa menghela napas karena kini ia agak sulit membagi waktu untuk organisasi, kekasihnya, dan akademiknya.







Rose berjalan malas sambil menendang-nendang kerikil di hadapannya. Hingga seseorang merangkulnya dari belakang.

"woi! Jalan nunduk-nunduk mulu mbak. Tar nabrak tiang aja!" itu Lisa. Dengan wajah cerianya merangkul sahabatnya yang satu senti lebih tinggi darinya itu.

"hm," Rose hanya bergumam singkat dan tersenyum tipis sembari melanjutkan langkahnya.

"woi kenapa sih? Ditinggal Jeffrey lagi?" Rose mengangguk pelan.

"halah manusia kura-kura kayak dia mah ga usah diharepin terus. Mending refreshing yuk sama gue,"

Rose menoleh pada Lisa. "ke mana?"

"eumm.." Lisa nyengir sebelum melanjutkan. "ke cafenya kak Yoyo"

"ih!" Rose menoyor kepala Lisa membuat gadis itu mengaduh. "ayo Rosee tau ngga? Kemaren gua ke sana siang-siang terus ketemu dia yaudah terus kita ngobrol. Eh dapet id line nya, hehe," Lisa menunjukkan ponselnya pada Rose.

Gadis itu berdecih. "kelakuan, bisa aja lo mepet cowok,"

"ya abis ganteng Rose! Astagaa senyumnya itu bikin meleleh. Aduh mana baik ramah banget lagi,"

"awas jangan baper,"

"udah baper, hehehe,"

Rose mendecak lalu tertawa kecil melihat kelakuan sahabatnya yang suka over kalau bertemu cowok ganteng.

"ayo ya Rose, ke sana bentar. Gue udah janjian sama dia nih,"

Rose diam sejenak. Berpikir, kalau ia ke café Yoyo hari ini otomatis ia akan bertemu June. Ia masih malas bertemu dengannya jika teringat kejadian kemarin.

"ayo lah lama banget lo mikirnya," tanpa aba-aba Lisa langsung menarik lengan Rose menyeretnya menuju café yang tak terlalu jauh dari kampusnya itu.









Saat break time tiba, June meletakkan gitarnya dan turun dari panggung mini itu. Ia mendengus keras saat melihat Yoyo tengah asyik berbincang dengan seorang gadis tinggi berponi rata di salah satu meja di sana. Di sebelah gadis poni rata itu, ada gadis lain yang lebih banyak diam dan terlihat agak bosan karena merasa seperti obat nyamuk di antara Yoyo dan sahabatnya.

Gadis itu beranjak. Meminta izin pada dua temannya untuk pergi dari situ. Ia melangkah menuju toilet di belakang panggung. Dan tentu saja, mereka bertemu lagi sekarang.

One Perfect Rose - I got her [JUNROS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang