8

1K 199 6
                                    

“Eh, Sharon?” tanya Johnny terkejut saat Sharon dan Elisa tiba di ruang makan.

“Selamat malam, Kak,” sapa Sharon sopan.

“Wah, kenapa tidak ada yang mengatakan Sharon ke mari? Aku kan juga bisa menemani Sharon tadi.”

“Dan membiarkan Kakak menggoda Sharon sepanjang waktu? Tidak, terima kasih,” balas Elisa sengit lalu ia mengajak Sharon untuk duduk.

“Kak Johnny tidak pernah menggodaku, kok,” Sharon membela Johnny.

“Aku tidak pernah menggoda Sharon, tuh! Izinkan aku ikut main!” rengek Johnny.

“Dengan syarat hanya kau saja. Jangan ajak yang lain, yang ada aku malah dicuekin Sharon,” Elisa mengangkat telunjuknya memberi syarat.

“Elisa memang adikku yang terbaik!” seru Johnny senang.

Sharon melirik Elisa yang tersenyum canggung. Sharon sudah tahu bahwa mereka bukan saudara kandung dan sebelumnya Johnny juga sudah memiliki adik perempuan. Namun semua keluarga Johnny tiada, jadi dia diangkat sebagai anak oleh Lay dan menjadi kakak Elisa untuk melindungi Elisa.

Makan malam disajikan oleh pelayan. Tidak seperti biasanya, Elisa dan Johnny sedikit lebih tenang. Mungkin mereka terikat tata krama di meja makan sehingga tidak banyak bicara. Padahal di sekolah keduanya termasuk yang tidak bisa berhenti bicara. Sehingga hanya sekilas, tampak bahwa mereka adalah kakak adik betulan.

Jujur saja Sharon masih tidak biasa dengan keluarga kerajaan di sekitarnya dengan berbagai macam sejarah. Ada yang latar belakangnya baik-baik saja, ada yang seperti Doyoung, Yuta, dan yang lain, yang orang tua kandungnya adalah pemimpin kerajaan namun harus memberikan kerajaan mereka pada Raja dan Ratu yang baru, ada pula anak-anak pengawal yang diangkat oleh kerajaan karena orang tua mereka sudah berjasa. Setidaknya mereka memang memiliki keluarga, namun pasti canggung rasanya.

Sharon menarik napas panjang. Apakah hanya dia yang terlalu normal di sini?

Sayangnya, Sharon hanya belum mengetahui identitas aslinya.
Dia mungkin akan menjadi sangat berbahaya jika dari awal ia tahu dari mana ia berasal dan di mana seharusnya ia tinggal.

---

Sharon menjadi pasangan Johnny untuk pesta malam ini.

Johnny yang memohon. Karena, mumpung Sharon ada di rumahnya dan mumpung ia tidak tahu mau mengajak siapa. Sharon setuju-setuju saja karena memang tidak ada salahnya berpasangan dengan Johnny. Mereka sudah lebih dekat setelah menghabiskan hampir seharian bersama. Mungkin mereka sudah terlihat seperti sahabat lama.

“Kau terlihat sangat cantik malam ini,” kata Johnny basa-basi sambil menggandeng Sharon memasuki istana.

“Aku sudah mendengar kalimat itu saat pesta perpisahan sekolahku dulu. Iya, aku memang hanya cantik di saat-saat seperti ini,” balas Sharon.

“Kalau aku bilang kau cantik setiap hari, itu bohong namanya,” kata Johnny lalu nyengir.

“Jahat!” seru Sharon, protes.

“Bercanda. Ayo beri salam pada Lucas. Aku akan mengenalkanmu padanya.”

Johnny menggandeng Sharon menghampiri seorang lelaki yang tengah mengobrol dengan Ten. Benar kata Elisa, lelaki ini tampan.

“Lucas,” sapa Johnny.

“Oh, Johnny,” balas Lucas lalu ia tersenyum. “Kau datang.”

“Aku selalu datang ke pesta ulang tahun, Lucas, sesibuk apapun aku.”

“Hei, kau mengatakan seolah belajar di akademi sangat sibuk,” ucap Lucas.

“Memang sibuk,” sela Ten. “Lucas, aku pamit dulu. Selamat ulang tahun ya.”

BLACK ON BLACK [NCT - UNB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang