16

801 149 6
                                    

Sharon langsung menjadi pusat perhatian karena suara gelas yang pecah. Taeyong dengan cekatan menarik Sharon menjauh dari pecahan kaca di lantai.

"Sharon kau tidak apa-apa?" tanya Taeyong khawatir.

"Aku terkejut mendengar Kakak menyebut nama Raja Kegelapan. Terdengar menyeramkan sekali."

Taeyong langsung memanggil pelayan dan memintanya untuk membereskan pecahan kaca yang berserakan di lantai. Kemudian Taeyong membawa Sharon menjauh.

"Aku minta maaf sudah mengejutkanmu."

"Cerita tentang Raja Kegelapan sangat menyeramkan, mendengar namanya saja sudah sangat menakutkan," ucap Sharon cepat. Ia sangat gugup jika ketahuan memiliki hubungan dengan Hansol, atau Raja Kegelapan yang baru.

Taeyong mengelus rambut Sharon. "Maaf ya, kau pasti masih sangat terkejut."

Sharon tersenyum dan menggeleng kecil. "Tidak kok, aku sudah baik baik saja."

"Aku harap begitu," Taeyong meraih tangan Sharon. "Aku tahu kau sudah mampir ke  lantai dansa bersama Johnny, tapi apa kau keberatan untuk berdansa denganku?"

"Maaf, tapi sepertinya aku harus menyusul Kak Johnny lagi," Sharon menolak karena sebenarnya ia ingin menghindari Taeyong.

"Sayang sekali. Baiklah kalau begitu. Aku akan menunggu jika kau berubah pikiran."

Sharon hanya tersenyum kecil lalu ia berjalan pergi untuk mencari Johnny. Namun ia mengurungkan niatnya untuk mencari Johnny dan memilih untuk berjalan keluar. Di luar sangat sepi berbanding terbalik dengan suasana di dalam yang sangat ramai oleh para siswa.

Sharon berjalan menyusuri koridor. Tidak ada tujuan jelas, ia hanya ingin sendiri untuk sementara. Namun sebuah tepukan di bahunya membuat Sharon terkejut.

Ia menoleh ke belakang dan melihat Winwin ada di sana. Sharon sedikit heran kenapa Winwin tumben menyapanya. Ia dan Winwin tidak terlalu dekat.

"Mau ke mana?" Winwin bertanya langsung kepada Sharon.

"Umm tidak ke mana-mana, hanya ingin sendirian."

"Oh apakah aku mengganggu?" tanya Winwin lagi.

Mungkin kalau itu adalah Jaehyun, Sharon bisa menjawab iya. Namun yang bertanya adalah Winwin dan sepertinya tidak sopan jika mengiyakan kalimat lelaki itu.

"Tidak kok. Kakak kenapa keluar?"

"Hanya ingin menghirup udara segar. Aku jarang melihatmu akhir-akhir ini."

"Oh ya?" Sedikit mengejutkan Winwin menyadari kehadiran Sharon karena mereka memang biasanya tidak mengobrol.

"Aku rasa. Soalnya kehadiranmu cukup terasa."

"Maksud Kakak?"

Winwin hanya mengangkat bahu. "Entahlah, mungkin karena kau baru bergabung dan aku sering melihat mereka aku sering otomatis mencarimu. Atau mungkin aku saja yang tidak sadar ya."

"Walaupun kita satu meja, kita memang jarang mengobrol, kan? Wajar kalau Kakak tidak sadar aku ada."

"Sepertinya begitu. Aku dengar kau dari kemarin sakit, apakah sudah mendingan?" Winwin bertanya lagi. "Oh ya, ayo kita duduk dulu."

Sharon dan Winwin duduk di sebuah bangku panjang. Aneh rasanya mereka hanya berdua saja mengobrol. Mereka tidak satu kelas, sehingga sangat jarang mereka berinteraksi.

"Aku sudah baik-baik saja kok, Kak."

Winwin mengangguk. "Syukurlah kalau begitu. Kak Taeyong dan Jaehyun terlihat khawatir saat mendengar kau sakit. Kalau bukan karena peraturan, mungkin mereka akan menghampiri kamarmu. Kasihan Elisa dan yang lain harus menjawab pertanyaan dari mereka berdua."

BLACK ON BLACK [NCT - UNB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang