34

585 101 11
                                    

Sharon dan Taeyong masih belum masuk ke aula. Mereka duduk di bangku yang ada di koridor. Pertahanan Sharon benar-benar runtuh. Ia tidak bisa membohongi dirinya, ia tidak bisa membohongi perasaannya lagi.

"Kenapa Kakak bisa mencintaiku?" tanya Sharon tiba-tiba.

"Entahlah, aku mencintaimu begitu saja."

"Sejak kapan?" tanya Sharon lagi.

"Mungkin sejak kita menyiapkan kue ulang tahun Doyoung?"

"Tapi kita baru berkenalan sebulan."

"Walaupun sebulan, interaksi kita sangat intens, bukan? Kita bertemu sepanjang hari. Semakin aku mengenalmu, semakin aku jatuh padamu," kata Taeyong.

"Aku bukan gadis yang spesial. Aku tidak cantik, tidak baik, tidak pula menyenangkan. Aku biasa-biasa saja."

"Kata siapa?" Taeyong menatap Sharon. "Bagiku kau luar biasa kok. Bagiku kau yang paling sempurna."

"Apakah aku pantas untukmu?"

"Begini saja, bagaimana untuk beberapa tahun ini kita saling berusaha untuk berkembang? Sampai pada tahap kita akhirnya merasa pantas untuk satu sama lain. Karena kalau ditanya, aku juga merasa tidak pantas untukmu. Aku tidak cukup kuat."

"Aku setuju. Tapi jika Kakak bertemu dengan seorang gadis yang jauh lebih baik dariku, tolong beri dia kesempatan"

Taeyong cemberut. Ia tidak suka Sharon selalu merasa tidak pantas. Apakah hanya Taeyong yang berjuang untuk hubungan mereka?

"Aku mohon, Kak. Tolong buka hatimu juga untuk gadis lain. Aku tidak mau jadi penghalang."

Taeyong menggeleng. "Tidak mau."

"Kakak harus mau," Sharon beranjak berdiri. "Aku masuk duluan ya."

"Sepertinya kau semakin keras kepala, huh?"

"Untuk kebaikan kita," Sharon tersenyum lalu ia melangkah masuk.

Taeyong masih terdiam di luar. Ia menyentuh bibirnya. Ciuman pertamanya, yang berakhir baik. Namun cinta pertamanya, yang tidak berakhir baik.

Begitu Taeyong masuk ke dalam ia sudah melihat Sharon mengobrol dengan akrab dengan Jaehyun dan Winwin. Kedua saingan terberatnya. Sebenarnya yang tidak pantas siapa? Sharon yang tidak pantas atau justru Taeyong yang tidak pantas untuk Sharon?

"Taeyong, dari mana saja?"

"Bukan urusanmu, Chloe."

"Sepertinya ada yang pernyataan cintanya tidak berjalan baik," ucap Chloe dengan nada sedih. "Aku turut sedih untukmu. Jadi bagaimana kalau mencintaiku saja?"

Taeyong tidak tahu mengapa, tapi ia refleks mengiyakan kalimat Chloe. "Baiklah," katanya singkat.

"Bagus, ayo kita berdansa."

Taeyong tidak menolak. Sudut matanya mencari Sharon dan gadis itu tengah menatapnya. Sharon tidak terlihat kesal, ia tersenyum. Sharon sungguh-sungguh tidak mencintai Taeyong lagi ya? Sepertinya lebih baik Taeyong melupakan Sharon saja. Ia sudah berkali-kali ditolak, dan ini juga keinginan Sharon, kan?

"Kau baik-baik saja, Sharon?" tanya Winwin.

"Tentu."

"Aku benar-benar tidak mengerti dengan kau dan Kak Taeyong," kata Jaehyun. "Bukannya kalian saling mencintai?"

"Kak, ini rumit sekali. Dan aku rasa lebih baik Kak Taeyong bersama Kak Chloe saja. Lihat, mereka cocok, kok."

Jaehyun menggeleng. "Apanya yang rumit?"

BLACK ON BLACK [NCT - UNB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang