Sharon mengikuti punggung Johnny dengan matanya. Johnny sudah membaur dengan pangeran lain dan ia juga sudah bercanda dengan tuan puteri lain. Jangan salah paham Sharon, Johnny bukan hanya baik padamu saja. Dia baik pada semua orang, tapi dia sangat baik malam ini karena Sharon adalah pasangannya. Tadi.
"Kalau begitu Sharon, mau menjadi pasanganku?" tawar Jaehyun sambil tersenyum lembut.
Sharon tidak suka dengan situasi ini. Ia merasa menerima tawaran Jaehyun bukanlah hal bagus. Ia sudah sepakat menjadi pasangan Johnny dan ia sudah sangat nyaman menjadi pasangan Johnny. Jaehyun juga baik, namun Sharon tidak merasa senyaman saat bersama Johnny.
"Tidak apa-apa kalau kau tidak mau. Tapi temani aku menyapa Lucas, ya?" ucap Jaehyun lagi karena Sharon hanya diam.
"Baiklah," putus Sharon akhirnya.
Jaehyun mengulurkan tangannya dan Sharon menyambutnya untuk menggandeng Jaehyun. Mereka berjalan berdua menghampiri Lucas. Sebenarnya Sharon juga malu menyapa Lucas lagi dengan lelaki yang berbeda. Tapi apa boleh buat, setelah ini Sharon akan menghampiri Johnny lagi untuk meminta penjelasan.
"Lucas, selamat ulang tahun," kata Jaehyun sambil menyalami Lucas.
"Jaehyun, kau sedikit terlambat," balas Lucas. "Tapi terima kasih!"
"Aku ada sedikit urusan di sekolah tadi."
"Dasar sok sibuk," Lucas mendengus. Tatapannya teralih ke Sharon. "Hai Sharon, kita bertemu lagi."
Sharon tersenyum canggung. "Ya, hai."
"Jadi kau berpasangan dengan dua lelaki? Kau tidak sepolos penampilanmu ya. Sepertinya aku salah menilaimu."
Wajah Sharon langsung memerah. "Aku permisi sebentar," ucapnya pelan, nyaris seperti berbisik.
Sharon menunduk sambil berjalan cepat keluar. Ia benar-benar malu, sepertinya Lucas sudah salah paham dengannya. Tidak hanya Lucas, bisa saja yang lain juga salah paham dengannya. Sharon benci situasi ini, ia merasa dipermainkan oleh Johnny. Ia benar-benar kesal dengan Johnny. Mereka sudah sepakat menjadi pasangan, tetapi Johnny berpura-pura tidak ada kesepakatan mereka adalah pasangan, dan malah menyuruh Jaehyun untuk berpasangan dengan Sharon. Gadis itu sungguh tidak mengerti.
Sharon terus berjalan. Ia tidak tahu ia ke mana, tapi ia ingin menjauh dari suasana pesta. Sharon terus berjalan sampai seseorang memanggilnya.
"Sharon!"
Suara lelaki, dan Sharon tidak mengenali suara itu. Sharon berhenti berjalan dan ia menatap sekelilingnya. Pandangannya tertuju pada sosok lelaki tinggi yang berdiri di tengah taman. Sharon berjalan mendekat untuk melihat lelaki itu lebih jelas. Lelaki itu tinggi, rambutnya hitam, matanya bulat, dan ekspresinya terlihat dingin. Tapi lelaki itu tampan.
"Apakah aku mengenalmu?" tanya Sharon hati-hati.
"Tidak," lelaki itu tersenyum.
Sharon selalu dikelilingi oleh pangeran-pangeran tampan, namun lelaki ini juga sangat tampan walau memiliki aura yang berbeda. "Lalu apa kau mengenalku?" tanya Sharon lagi untuk memancing lelaki itu bicara.
"Ya. Kau adalah adikku," jawab lelaki itu serius. "Namaku Ji Hansol. Kau mungkin tidak mengenalku tapi aku sudah menunggu momen ini sangat lama. Aku sudah menunggu bertahun-tahun untuk menyapamu, adikku."
Sharon mundur selangkah, apakah ini trik modus baru? Sharon menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku tidak punya kakak."
Sorot mata Hansol menjadi sedih. "Kau melupakanku ya? Memang saat itu kau masih kecil. Tapi kau melupakanku? Sungguh?"
"Aku benar-benar tidak mengenalmu," ucap Sharon hati-hati.
"Begitu. Tidak apa. Aku adalah Hansol, kakakmu. Dan sebenarnya kau bukan Sharon. Tapi tidak apa, aku akan memanggilmu Sharon."
Hansol melangkah mendekat dan ia menatap Sharon lekat. "Adikku, kau tumbuh menjadi gadis cantik. Apakah kau masih cengeng dan nakal?" Hansol tertawa kecil seolah sedang mengenang masa lalunya.
Sharon tidak berani menatap lelaki itu. Entah kenapa menatapnya membuat Sharon iba dan ingin berbohong untuk mengakui bahwa ia adalah adik lelaki itu. "Aku tidak mengerti."
Hansol menghela napas. "Tidak apa-apa Sharon. Pelan-pelan kau mungkin mengingatku. Dan pelan-pelan kau mungkin akhirnya mengetahui jati dirimu."
"Jati diriku?"
"Ya."
"Tapi aku sudah tahu. Aku Sharon, murid akademi kelas 1."
"Itu bukan dirimu yang sebenarnya. Kau tidak seharusnya berada di sini."
Sharon mengangkat kepalanya dan menatap lelaki itu lekat. Sharon berusaha mencari kebohongan di sorot mata lelaki itu. Tapi tidak ada. Lelaki itu serius, dan tampaknya jujur.
"Lalu? Kakak mau apa ke sini? Apakah Kakak adalah temannya Lucas?" tanya Sharon lagi.
Hansol menghela napas. "Tidak seharusnya kita berteman dengan mereka Sharon. Aku bukan teman Pangeran Lucas. Dan aku tidak akan mau menjadi temannya."
"Lantas kenapa Kakak menghadiri pesta ulang tahunnya?"
"Aku tidak menghadirinya. Aku ke mari untuk bertemu denganmu. Sudah lama aku ingin menyapamu, tapi kau tidak pernah sendirian. Sharon, jangan dekat-dekat dengan orang kerajaan. Mereka menipumu."
"Kak, aku tidak suka mendengarnya. Jangan mengatakan hal yang tidak-tidak tentang mereka. Mereka sangat baik dan selalu membantuku."
"Masih keras kepala ya."
Sharon menggelengkan kepalanya. Ia tidak mengerti. Ia mempercayai teman-temannya. Sangat malah. Mereka adalah teman-teman terbaik Sharon. Namun lelaki yang mengaku sebagai kakaknya mengatakan bahwa ia tidak seharusnya berteman dengan mereka.
"Kenapa? Kenapa jangan dekat-dekat?" lagi-lagi Sharon bertanya.
"Kau akan mengetahuinya, Sharon. Maaf aku tidak bisa lama-lama di sini. Ada yang mencarimu. Kalau begitu aku pergi dulu. Kita akan bertemu lagi minggu depan. Jadi, sampai jumpa."
Belum Sharon merespon, lelaki itu sudah hilang. Tak lama terdengar langkah kaki mendekatinya.
"Sharon, sedang apa kau di sini?"
Sharon membalikkan badannya dan ia melihat Johnny. Kekesalan yang sempat hilang muncul kembali. Sharon tidak merespon. Ia berjalan pergi tanpa mengatakan apa-apa.
"Sharon!" Johnny berlari untuk menyusul Sharon.
Sharon masih tidak mengatakan apa-apa. Ia benar-benar kesal dengan Johnny yang seenaknya. Melihat Sharon yang tidak mau berhenti, Johnny menahan pergelangan tangan Sharon.
"Maafkan aku," kata Johnny pelan. "Aku tidak bermaksud mempermainkanmu atau mengopermu begitu saja pada Jaehyun. Aku mendengar perkataan Lucas. Ia juga tidak bermaksud yang tidak-tidak padamu. Aku benar-benar merasa bersalah dengan situasi yang kau hadapi tadi. Aku minta maaf."
Sharon menghela napas panjang. Terlalu banyak yang terjadi pada malam ini. Ia yang kesal dengan Johnny, kakaknya yang tiba-tiba muncul dan tiba-tiba menghilang, dan Sharon mulai bertanya-tanya siapa dirinya yang sebenarnya.
"Biarkan aku sendiri dulu."
Johnny melepaskan genggamannya pada pergelangan tangan Sharon. "Baiklah. Tapi nanti aku akan ke mari lagi. Karena kita pergi bersama, kita juga harus pulang bersama. Aku bertanggungjawab sebagai pasanganmu."
"Kau bukan pasanganku," lirih Sharon kemudian ia berjalan masuk ke dalam taman lagi.
Johnny hanya tetap berdiri. Ia menatap ke arah Sharon yang terus berjalan semakin jauh. Ia memang salah. Tidak seharusnya ia mengatakan pada Jaehyun bahwa mereka bukan pasangan dan menyuruh Sharon untuk berpasangan dengan Jaehyun. Ia hanya tidak enak dengan Jaehyun. Mungkin seharusnya ia tidak meminta Sharon menjadi pasangannya. Mungkin pergi sendirian seperti biasanya lebih baik.
Ia, Johnny, untuk pertama kalinya kebingungan menghadapi perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK ON BLACK [NCT - UNB]
FanfictionSharon baru mengetahui fakta bahwa ia bukan manusia biasa tepat setelah ia akan beranjak SMA. Ia melanjutkan sekolahnya di sebuah akademi untuk anak-anak dengan kekuatan super, Ad Infitum Academy. Sharon merasa kehidupannya berubah total, namun enta...