23

733 125 5
                                    

"Tidak boleh."

Sharon sudah mengikuti saran Chan untuk meminta izin pada pagi hari, tapi Hansol menolak mentah-mentah.

"Kak, aku kan bosan ada di sini terus."

"Biasanya juga kau berada di asrama dan tidak bosan," Hansol masih tidak membolehkan Sharon pergi. "Kalau kau sudah sebulan di sini, baru kau boleh pergi."

Sharon cemberut. "Kakak sangat mengesalkan," gerutunya.

"Tolong dengarkan aku, Sharon. Kau sekarang sudah punya kakak tolong dengarkan kakakmu," bujuk Hansol.

Usai sarapan, Sharon langsung meminta izin ingin pergi keluar. Ia bahkan sudah mengatakan akan meminta Chan untuk menemaninya. Namun jawaban Hansol tetap sama.

"Aku tahu apa yang terbaik untukmu. Memangnya apa yang kau butuhkan dari luar? Di sini kita punya semuanya."

"Aku mau main ke pantai," ucap Sharon asal.

"Tidak boleh. Nanti sore mungkin akan badai, lebih baik diam di sini saja. Kalau butuh sesuatu biar aku yang cari."

"Kalau begitu besok aku boleh keluar?"

"Kau mau kabur?" tanya Hansol curiga.

"Kalau aku mau kabur seharusnya sudah aku lakukan dari awal. Aku hanya ingin keluar."

"Kau baru ada di sini dua hari, kau tidak betah?"

"Aku senang berada di sini. Aku hanya ingin melihat-lihat keluar."

"Tidak ada apa-apa di sini."

Sharon mendengus kesal. "Kenapa aku tidak boleh keluar?"

"Di luar tidak ada apa-apa Sharon. Jangan berharap keadaan di sini sama seperti di kerajaan yang pernah kau kunjungi. Karena di sini berbeda. Kau tidak perlu keluar. Kita punya semuanya di sini."

"Ya sudah, aku tidak akan keluar. Tapi janji bulan depan aku boleh keluar?"

"Janji jangan kabur?"

"Astaga, aku bukan anak kecil, Kak. Aku tidak mungkin kabur dari rumahku sendiri," gerutu Sharon sebal.

Hansol mengusap kepala Sharon. "Aku hanya khawatir. Aku sudah kehilanganmu selama 10 tahun, aku tidak ingin kau pergi apalagi atas kemauanmu sendiri."

"Aku tidak akan meninggalkan Kakak. Aku janji."

"Kau benar-benar tidak akan meninggalkanku kan?"

"Tidak akan. Aku akan menuruti Kakak. Aku akan tinggal di sini dan jadi anak baik "

Hansol tersenyum lega. Ia memeluk adik satu-satunya erat. Tidak akan ada yang bisa menggantikan posisi Sharon di hatinya. Tidak ada.

---

"Sayang sekali, Kak. Sepertinya aku tidak bisa pergi dalam waktu dekat," ucap Sharon saat Chan sedang menemaninya di taman istana setelah Hansol menolaknya mentah-mentah untuk pergi keluar.

"Kak Hansol tidak memperbolehkan?"

"Iya, Kak Hansol takut aku kabur."

"Apakah kau akan kabur?"

Sharon menarik napas panjang sebelum menjawab, "Tidak. Tempatku di sini. Aku tidak tega meninggalkan Kak Hansol lagi. Ia terlihat khawatir saat membahas hal itu."

Chan tersenyum. "Syukurlah. Aku senang dan lega mendengarnya."

"Kakak juga tidak mau aku kabur?"

"10 tahun bukan waktu yang singkat, Sharon. Kami semua menunggumu kembali," ucap Chan pelan.

"Tapi, Kak, aku merasa tempatku di sana."

BLACK ON BLACK [NCT - UNB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang