76. TujuhPuluhEnam

23.3K 786 116
                                    

-Author's POV-

***
Setelah membuat Syifa ditalak, Kirana memindahkan Arsy ke tempat lain.
Sudah berbulanbulan Arsy dikurung. Jika kalian berpikir tempatnya seperti gudang gelap, kotor dan penuh barang berserakan, maka kalian salah.
Arsy dikurung di sebuah  kamar kosong tanpa jendela dan ada kamar mandi kecil.
Hanya ada tikar dan sebuah tv besar di dalam kamar itu.
Kaki Arsy diikat pada sebuah tiang pakai rantai besi. Dia masih bisa berjalan di sekitar kamar, tapi rantainya hanya cukup sampai satu meter di depan pintu.

TV dalam kamar itu memperlihatkan seluruh aktivitas Syifa di dalam rumah Kirana. Pandai sekali Kirana menyiksa batinnya.
Arsy harus melihat penderitaan Syifa yang menangisinya tiap malam sebelum dia tidur.
Hatinya teriris melihat kepayahan Syifa menghadapi morning sickness. Harusnya dia ada di samping Syifa.

Perut Syifa yang kian membesar membuat Arsy bertambah pilu.

"Sorry sayang!" ucap Arsy lirih.

Arsy tak tahu waktu sholat. Saat melihat Syifa sholat, dia pun akan ikut sholat. Adanya kamar mandi memudahkannya untuk berwudhlu. Walaupun baju yang dia pakai kotor, tapi dia tetap sholat.
Semoga Tuhan menerima sholatnya.

Dia selalu berdo'a pada Tuhan agar mereka bisa dipersatukan kembali. Dia merindukan kenangannya saat mengimami Syifa.

Pernah Arsy mendapat kesempatan untuk menghubungi Syifa. Entah bagaimana, tapi Kirana lupa membawa hp Arsy.
Arsy mencoba menghidupkan hp nya dan ternyata masih ada baterainya meskipun hanya tinggal 19%. Dia langsung share location pada Syifa, hanya no Syifa yang dia ingat. Kontaknya telah dihapus semua oleh Kirana.

"Shit!" umpat Arsy saat anak buah Kirana masuk. Dia mengambil HP Arsy lalu meletakkannya jauh dari jangkauan Arsy. Setelah itu dia keluar lagi dengan senyuman sinis. Arsy berharap pesannya sampai pada Syifa. Dia tahu Syifa tak pernah membuka hp lagi. Tapi dia tetap tak boleh putus harapan.

Sungguh dia tak pernah menyangka akan mengalami hal ini. Dia pikir penculikan seperti ini hanya ada di drama tv saja.

Yang Arsy tak pernah tahu, kenapa Kirana membenci Syifa. Apa yang sudah Syifa lakukan?
Dia benarbenar bertanyatanya.
Dan kenapa Kirana tak langsung membunuh dirinya dan Syifa saja, padahal kesempatan dia untuk membunuh mereka besar.
Apa Kirana tak berani membunuh? Ah rasanya tak mungkin.

....

Drrrrkkkk!

Pintu terbuka!!!

"Isterimu hilang! Sepertinya musuhnya bukan cuma aku." Ucap Kirana tibatiba.

Arsy mendongakan wajah yang dari tadi menunduk.

'Syifa hilang? Bagaimana bisa?'

Dia memang belum melihat Syifa pulang dari pasar sejak pagi tadi.

"Bodoh! Menjaga satu perempuan saja orangmu tak becus!" Arsy berusaha memanasi Kirana, padahal hatinya risau sekarang.

"Hey apa kau tak khawatir pada isterimu? Janganjangan jantan mana entah sudah menangkapnya dan menjadikan isterimu pelampiasan nafsu mereka." Balas Kirana.

Kalau diikutkan hati, ingin sekali Arsy mencabik mulut sampah Kirana. Tapi rantai di kakinya membuat dia tak bisa mencapai Kirana.

Arsy sudah mengeraskan rahang menahan marah!!!

"Kau tenang saja. Aku pasti akan menemukan kembali isterimu itu. Dia masih belum menderita sepertiku. Dia tak boleh mati dulu." Ucap Kirana.

"Betina sialan!!! Kenapa kau berperilaku seperti iblis hah?" teriak asli.

Nikah Muda (?) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang