Special Part!

3.6K 255 80
                                    

***

"Abang!" Syifa memeluk erat Arsy dari belakang. Sengaja dia datang ke rumah sakit untuk mengagetkan suaminya.

"Sayang? Terkejut Abang!" ucap Arsy sambil berbalik. "Pak, nanti kita bicara lagi!" ucap Arsy pada pegawai rumah sakit.

Arsy menggandeng tangan Syifa, berjalan masuk ke kantornya.
"Kenapa datang kemari hurm?" tanya Arsy.

"Rindu!" jawab Syifa lalu memeluk Arsy lagi. Kali ini memeluk dari depan.

"Aiiisshhh sudah jadi emak orang pun masih manja gini ya!" kepala Syifa dielus penuh sayang. Sikapnya sebelum dan sesudah punya anak masih sama saja. Hanya sekarang dia lebih dewasa sedikit. "Hana dengan siapa di rumah?"

"Ada Ayah dan Bunda datang. Aku titipkan Hana pada mereka. Aku datang kesini mau mengajak nyari kado untuk Hana, minggu depan dia ulang tahun kan."
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, rasanya baru kemarin dirinya mengandung Hana. Sekarang anak itu sudah mau ulangtahun yang keempat.

"Aiiissshhh Abang lupa!" ucap Arsy baru ingat hari besar anaknya.

"Tidak apaapa. Ini bukan pertama kalinya Abang lupa," balas Syifa.

Mendengar ucapan istrinya membuat Arsy merasa bersalah. Dia terlalu sibuk sampai jarang ada waktu untuk anak dan istri. Bahkan harihari penting pun dia selalu lupa. Bukan sekali dua kali dia meninggalkan Syifa dan Hana berdua saja di rumah.

"Ayo kita pergi sekarang!" kata Arsy sambil mengambil kunci mobil dan dompet di meja.

Toktoktok!
"Masuk!" jawab Arsy setelah mendengar ketukan di pintu.

"Dokter, ada masalah dengan pasien 191!"

"Saya segera kesana!" ucap Arsy.
Saat hendak keluar ruangan, Arsy menatap Syifa.

"Kalau tak selesai dalam setengah jam, aku akan pergi sendiri!" kata Syifa sambil tersenyum.

"Maaf sayang!" kata Arsy lalu pergi.

Sudah terbiasa dengan pekerjaan Arsy yang seperti itu, jadi Syifa memaklumi. Sebenarnya tujuan dia datang bukan hanya untuk mencari kado Hana, tapi untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama saja dengan Arsy.

***

Di toko mainan, Syifa mulai memilihmilih kado untuk Hana. Pada akhirnya dia hanya bisa datang sendiri karena Arsy masih harus bekerja.

"Asy, kau sedang apa?"

"Helmi? Wahhh tak sangka bisa bertemu di sini!" kata Syifa terkejut.
Sudah lama dia tak bersua muka dengan kordes KKN ini. "Aku sedang mencari kado ulangtahun untuk anakku. Oh iya btw, kau apa kabar?"

"Kabar baik. Yang nanya kabar mau ditanya balik gak?"

"Gak usah!"

"Hahah! Kau sudah dapat hadiah untuk anakmu?"

"Belum. Aku bingung mau memberi apa untuknya," jawab Syifa.
Anaknya itu tak pernah meminta atau menginginkan hal macammacam. Kalau ditanya pun dia tak akan menjawab. Jadi Syifa tak tahu apa yang diinginkan putrinya sekarang.

"Hmm kau kan ibunya. Bagaimanapun kau yang paling tahu tentangnya."

"Ya, harusnya begitu. Eh kau ngapain di sini? Belanja untuk anakmu juga?"

"Tidak. Aku belanja untuk keponakanku," jawab Helmi.

"Oh!"

"Ultah anakmu kapan? Aku boleh datang?"

"Seminggu lagi. Boleh dong. Nanti datang saja!"

"Baiklah!"

"Hmm btw sorry nih aku pulang duluan ya. Sepertinya aku mencari besok saja soalnya sekarang malah bingung harus beli apa. Papay Helmi. Assalaamu'alaikum!"

Nikah Muda (?) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang