30.SukaSukaKau

22.3K 797 21
                                    


-Syifa POV-

***

"Abang jalanin motornya lelet banget ish. Intan aja yang cewek gak selelet Abang. Kalau lomba sama kukang juga pasti Abang kalah. Tahu kan kukang? Kalau gak tahu coba tonton film zootopia tuh, ada di film itu tuh dia. Namanya flash. Aneh sih ya namanya Flash tapi lelet.
Atau Abang tahu gak film India yang suka ada adegan slowmotion nya yang larilari? Nah mereka udah pelukan kelar larilari, Abang masih disini aja gak majumaju. Lelet." Bebelku pada Arsy yang jalanin motor kayak kurakura.
Kami sudah tertinggal jauh dari yang lain.

"Cerewet!" Balas Arsy lalu ngegas motornya dengan kencang membuatku hampir ngejengkang. Aisshhh bahasa negeri mana itu ngejengkang. Wkwk

Aku menjerit kuat lalu semakin erat memeluk Arsy.

"Abang, aku tahu kita ini sweet couple. Sehidup semati. Tapi jangan ngajak aku mati sekarang. Aku masih belum puas natap muka cakep Abang."

"Kamu berisik sekali!" ucap Arsy yang sepertinya sudah sangat geram dengan omelanku. Aissshhh padahal selama ini dia selalu sabar denganku.

Uhh baiklah aku akan diam saja. Aku menyandarkan kepala ke punggung Arsy lalu mulai diam tak mengoceh lagi. Sukasuka Arsy lah mau jalanin motor kayak gimana. Aku tak mau komentar lagi.

"Syi, kamu tidur ya?" tanya Arsy.

Aku tak menjawab.

"Syi, jangan tidur sayang. Bahaya!" ucap Arsy lagi.

Aku masih tak menjawab.
Kurasakan satu tangannya memegang tanganku yang elok melingkari pinggangnya.
Mungkin dia pikir aku tidur beneran kali ya dan takut aku jatuh. Bisa risau juga ya encik Abangku ini.

GEDEBUUUKKKKK!!!

Awww sakit sekali badanku.
Kuliarkan mata melihat keadaan sekeliling, berharap ada yang mau menolong.
Tapi waitttt! Ini di kamar??? Bukannya aku lagi dibonceng Arsy?
Yaa Tuhan apa aku mimpi?
Tapi ini kamar siapa ya? Kok bukan kamarku.
Aku coba meloloskan diri dari lilitan selimut. Isshhh kenapa aku harus jatuh dengan terbelit selimut seperti ini.
Dengan susah payah aku berusaha bangun.

"Yeayyy!!!" teriakku saat berhasil melepaskan diri. "Akhirnya selimut menyebalkan ini bisa kulepas juga. Gatal sekali ini selimut pake pelukpeluk segala. Kalau Arsy yang peluk sih tak apa lah ya. Gak dilepasin juga gpp. Hahah gatal sekali Syifa." Aku berbicara sendiri.

Aku terkejut saat tanpa sengaja memandang cermin.
Aku meletakkan kedua tanganku di pipi. Lalu bergumam tentang betapa cantiknya bidadari yang sedang kupandang saat ini.
Aiissshhh okayokay aku bohong sebenarnya. Aku tak senarsis itu okay.
Aku terkejut melihat pakaian yang menempel di tubuhku sekarang.

"Baju gamis siapa ini?" teriakku.

Sebenarnya bukan gamis sih. Kemeja yang ukurannya besar banget kayak gamis tapi cuma sepaha aja panjangnya. Aku yang mungil ini sampai kelelep kayak gini. Tapi kulihatlihat lagi, not bad sih.
Tapitapitapi(lagi), sejak kapan aku ganti pakaian?

Baju aneh, kamar yang asing!!!
Oemjiii apa aku ada di hotel sedang honeymoon sama Arsy? Waks jelas gak mungkin. Aku sama sekali gak berpikiran seperti itu sih sebenarnya.
Aku yakin aku pasti sedang diculik sekarang. *ehhMalahTambahNgaco

Aku kembali memandang cermin.
"Aku seluchu itu ya sampai diculik begini? Hmm tapi kalau ini penculikan aku pasti sudah terikat sekarang."
Aku membelek tubuhku.
"Gak ada luka. Gak ada memar." Gumamku lagi.

Aku bergerak menuju pintu.

Dikunci!!!

Aiiikkkk "Papaaaa! Tolong Kakak Pa!" teriakku sambil gedorgedor pintu.

Nikah Muda (?) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang