46. Lari

19.8K 746 151
                                    

-Syifa POV-

***
"Abang kenapa?" tanyaku.

"Kenapa kau menyuruh Rama meninggalkan Arisya?" tanyanya dingin.

"Ma...maksud Abang apa?"

"Aku dengar yang kau katakan pada Rama tadi."

What???

"Abang salah paham. Ak..."

"Diamlah Syifa. Teganya kau menyuruh Rama meninggalkan Arisya. Sebenarnya apa masalahmu dengan Arisya hah? Kenapa kau tega menikung kami seperti ini?"

"Aku tak ada masalah dengan Kak Arisya. Sebenarnya masalahku adalah dengan Alif." Jawabku takut.

"Alif? Panggilan sayangmu padanya kah? Katakan padaku. Apa kau mencintai Rama?"

Aku menggeleng.

"Lalu kenapa kau ingin menggagalkan pertunangan Adikku dan Rama?"

"Itu kaa...kaar...rena..."

"Karena apa? Katakan saja kau menyukai Rama. Iya kan?"

"Tidak!!!"

"Terus kenapa kau mencoba menggagalkan pertunangan mereka dengan merusak bajunya pula? Childish."

"Aku yang merusak baju Kak Arisya!!!" Ucap Intan yang tibatiba datang dari arah dapur.

PLAAAKKKK

Tanpa diduga sebuah tamparan elok mendarat di pipi Intan.

"Bunda?" ucap Intan sambil memegangi pipinya.

Tibatiba saja Bunda datang dari belakang Arsy. Aku kaget dia langsung meluru menampar Intan.

"Aku sudah menganggapmu sebagai anak sendiri. Kenapa kau melakukan ini pada Arisya?" marah Bunda pada Intan.

"Bunda salah paham Bund." Ucapku.

"Diam Syifa!!!"

"Intan, kenapa kau melakukan itu? Aku tak pernah membedabedakanmu dengan Arisya. Kuanggap kau sebagai adikku." Ucap Arsy.

"Tolong jangan salahkan Intan! Kumohon! Semuanya salahku. Intan hanya ingin membantuku saja. Intan sangat menyayangi Kak Arisya. Bahkan dia rela menolak Dafa agar Kak Arisya bisa bahagia dengan Dafa."

"Justru itulah yang membuat ini jadi sangat menyedihkan." Sampuk Arsy. "Dia tega melakukan semua itu. Untuk apa? Kebahagian Arisya? Kebahagian Arisya atau kebahagiaanmu Syifa? Berulang kali kau tak jujur padaku. Kau menyembunyikan banyak hal dariku. Inikah yang dinamakan suami isteri? Penuh Rahasia. Aku tak mengharapkan ini darimu Syifa!!! Aku sakit saat mendengarmu meminta Rama  meninggalkan Arisya. Dan Intan, aku sangat percaya padamu. Aku tak menyangka kalian bersekongkol untuk menghancurkan Arisya. Persaudaraan macam apa ini. Yang kalian lakukan ini menjijikan sekali. Dengki sangatkah kalian pada Arisya? Menyesal aku menganggapmu sebagai adik Tan. Dan aku juga menyesal telah menikahimu Syifa! Kau egois, demi dirimu sendiri kau tega menghancurkan Arisya, Rama bahkan Dafa. Pantas saja akhirakhir ini kalian terlihat aneh. Ternyata kalian sedang merencanakan hal buruk."

Setiap kata dari mulut Arsy kenapa terasa sangat menyakitkan??? Apakah ini hanya mimpi? Cepat bangunkan aku dari mimpi buruk ini.

Sedangkal itukah kepercayaan Arsy padaku? Menuduhku tanpa usul periksa.
Aku memang tak mengatakan apapun padanya, bukan karena aku tak percaya padanya. Tapi karena aku tak percaya pada diriku sendiri. Bagiku Rama adalah kenangan yang ingin kulupakan. Aku tak ingin mengingatnya lagi. Aku tak ingin mengungkit hal itu lagi.
Aku tak sekuat itu.

"Aku sangat menyayangi kalian. Kenapa kalian begini? Apa salah kami pada kalian? Sayang kami pada kalian sama dengan sayang kami pada Arisya." Ucap Bunda.

Nikah Muda (?) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang