Hari ini, hari di mana acara 7 bulanan istri Galih. Setelah berperang melawan pemikirannya, akhirnya Adham memutuskan untuk mendatangi acara tersebut.Begitupun dengan Adiba. Undangan yang ia terima dari seseorang semalam, Adiba berniat untuk menghadiri nya.
"Mas, hari ini Diba mau menghadiri undangan saudara Diba. Mas ikut tidak??" ajak Diba.
Adiba dan Adham berada di kamar, Adiba sedang merapikan tempat tidur, sedangkan Adham sedang bersiap siap untuk ke rumah Galih.
Terlalu cepat?? Tentu saja, bahkan sang tuan rumah saja masih molor, mungkin. Tapi itu adalah cara Adham untuk menghindari Adiba.
"Tidak, saya ada urusan lain" ucap Adham dengan nada dingin.
Adiba menghela nafas pelan. Ia sudah tau akan di tolak.
Hari sudah siang, Adiba sedang mengendarai motor nya menuju rumah saudara yang tadi di maksud.
Setelah tiba Adiba langsung masuk dan mencari sosok saudaranya tersebut.
"Adiba, sini" seru seseorang pada Adiba sambil melambaikan tangan.
Adiba menghampiri orang tersebut.
"Masya Allah, mbak Kayla. Apa kabar?? Diba kangen banget sama mbak" ucap Adiba seraya memeluk Kayla.
"Kamu itu, kamu udah lupa sama mbak?? Sampe sampe acara nikahan kamu aja gak ngundang mbak" rajuk Kayla.
"Maaf mbak, Diba juga nikah nya dadakan" sesal Adiba.
"Trus suami kamu mana??" mata Kayla mencari cari seseorang.
"Gak ikutan mbak, mas Adham lagi ada kerjaan"
"Ya sudah, mbak ke tamu yang lain dulu ya?? Mama sama yang lainnya ada disana" Kayla menunjuk ke salah satu ruangan.
Adham, yang juga sudah tiba di rumah Galih mencari cari keberadaan sang sahabat.
"Dham, lo nyariin siapa??" tegur Galih yang tiba tiba sudah ada di belakang Adham.
"Nyariin Mak gue!! Yaa nyariin lo lah, pake nanya lagi" sungut Adham.
Galih mendelik mendengar ucapan Adham, sungguh Adham terkadang ngomong suka gak pake logika.
Acara pengajian pun telah selesai. Adiba yang hendak pulang pun mencari cari keberadaan Kayla.
"Mbak, Diba pamit pulang ya?? Sekali lagi selamat ya mbak" ucap Adiba setelah bertemu dengan Kayla.
"Tunggu, kamu kan belum ketemu sama mas mu, bentar mbak panggilin dulu.
Setelah mencari dan menemukan suami nya, Kayla datang bersama dengan suami nya dan teman nya yang akan pulang juga.
"Mas, Diba nya udah mau pulang tuh" tunjuk Kayla pada Adiba yang sudah berada di depan pintu.
"Diba, ya ampun adik gue. Kemana aja sih kamu??" ucap suami Kayla.
Adiba membalikkan tubuh nya dan mendapati suami Kayla sudah berdiri di hadapannya sekarang bersama........
Adham.
Galih, adalah suami dari Kayla.
"Mas Adham, ko bisa ada di sini??" tanya Adiba heran. Begitu pun Adham, ia tak menyangka bertemu Adiba disini.
"Kalian saling kenal??" tanya Kayla pada Adiba dan Adham.
"Jangan bilang Diba istri yang lo maksud itu Diba sepupu gue ini Dham??" selidik Galih.
Kayla dan Galih saling tatap, pasal nya mereka tau apa yang terjadi dalam rumah tangga Adiba dan Adham. Tentu saja dari Adham sendiri.
"Dham, lo utang penjelasan sama gue" tuntut Galih.
"Hmm, besok gue jelasin. Sekarang gue mau pulang dulu"
"Eh, gak bareng sama Diba Dham??" tanya Kayla saat Adham hendak beranjak.
"Gak mbak. Diba bawa motor, kalau pulang nya bareng mas Adham, motor Diba di kemanain??" ucap ADiba menolak.
"Soal motor itu gampang. Nanti biar mas yang anterin ke rumah kalian. Iya kan Dham??" Galih menatap tajam Adham.
"Terserah lah" Adham pasrah.
"Ya sudah, sana. Pulang bareng suami kamu. Hati hati di jalan" Kayla mendorong tubuh Adiba agar memasuki mobil Adham.
Setelah kepergian Adiba dan Adham, Galih dan Kayla kembali memasuki rumah mereka kembali.
"Mas, seperti nya kita harus melakukan sesuatu untuk mereka deh" Kayla memberi usul.
"Hmm. Nanti aku pikirkan"
Di dalam mobil Adham, baik Adiba ataupun Adham sama sama diam, tidak ada yang berniat untuk membuka suara.
Lama kelamaan Adiba merasa jenuh dengan keheningan tersebut.
"Maaf mas, Diba gak tau kalau mas ada disana. Kalau mas gak suka Diba ada di sini, mas bisa turunin Diba disini aja. Nanti Diba bisa cari taksi"
Adham membawa mobil nya menepi ke pinggir jalan setelah Diba selesai berbicara.
Jangan bilang Adham benar benar akan menurunkan Adiba di jalan malam malam begini."Ko berhenti mas??" tanya Adiba polos.
"Bukannya kamu minta turun??" Adiba tercengang.
Yang benar saja, ini kan sudah malam, mana jalanan nya juga sepi begini. Apa Adham tega menurunkan nya di sini??
Diba melihat ke seluruh penjuru jalan. Tidak terlihat tanda tanda kehidupan disana. Dengan berat hati, Diba keluar juga dari mobik Adham.
Tanpa mempedulikan Diba, Adham benar benar pergi meninggalkan Diba di jalan itu sendirian.
Ternyata selain pendiam dan juga cuek, Adham itu kejam juga. Bagaimana bisa ia meninggalkan perempuan yang notabene nya adalah istrinya sendiri di tengah jalan malam malam begini??
Ya ampun, dosa apa Diba mendpatkan suami yang tidak punya hati seperti Adham.
Diba merasa ketakutan, ia menyesali perkataan nya yang membuat dirinya berakhir di pinggir jalan begini.
Diba berniat untuk menghubungi seseorang, tapi sayangnya ponsel Diba mati karena kehabisan daya.
"Ya Allah, lindungi lah hamba" do'a Diba di dalam hati.
Hampir setengah jam menyusuri jalanan yang sepi itu, akhirnya Diba bisa bernafas lega setelah sebuah mobil berhenti di dekat nya.
"Mbak, sedang apa disini malam malam begini??" tanya seorang gadis yang menghampiri Diba dari dalam mobil tersebut.
"Saya tersesat. Yah, ini pertama kalinya saya lewat jalan ini" jawab Diba berbohong.
Mana mungkin ia akan memberitahukan yang sebenarnya kalau ia di tinggal oleh suami nya. Bisa bisa orang akan berpikiran buruk tentang suaminya. Dan Diba tidak mau itu terjadi.
"Baiklah, kalau begitu mari saya antar" tawar gadis itu.
"Apa tidak merepotkan mu??"
"Tentu tidak. Mari" gadis itu mempersilahkan Diba masuk ke dalam mobil nya.
Akhirnya Diba selamat dari bahaya yang mungkin saja akan terjadi bila gadia itu tidak segera datang.
Akhirnya Diba tiba di depan rumahnya dan mengucapkan terima kasih pada Loly yang telah berkenan mengantarkan Diba pulang.
Loly, Diba mengetahui nama gadis itu setelah sempat berkenalan di dalam mobil tadi.
Kesan pertama Diba saat pertama kali bertemu Loly adalah Loly gadis yang baik.
Setelah Loly pergi, Diba memasuki rumah yang ternyata sepi itu. Sebelum masuk, Diba melihat ke garasi dan tidak menemukan mobil Adham terparkir disana.
"Mas Adham belum pulang??" batin Diba.
Diba pun memasuki kamarnya dan berniat untuk membersihkan tubuh nya. Saat ia keluar dari kamar mandi, Adham sudah berada di kamar dan berbaring di tempat tidur.
"Astagfirullahal adzim" Diba mengelus dada nya karena kaget.
Setelah mengenakan pakaian tidur, Diba ikut berbaring di samping Adham dan mulai memasuki alam bawah sadar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta SUAMI KU
ChickLit#6 in Chicklit 23 juni 2018 Aku tau mas Adham tidak mencintai ku. Tapi salah kah aku bila mengharapkan cinta nya?? cinta suami ku sendiri Adham Faiz Al Arkhan.. ~Adiba Ufairah~