Adiba bangun dengan mata sembab nya. Jejak air mata yang mengering masih jelas terlihat disana. Kantung mata yang membengkak akibat terlalu lama menangis tidak bisa di elakkan.Sampai Adiba membasuh wajahnya sekali pun, matanya tetap terlihat sembab.
Adiba sadar, sampai berkali kalipun ia mencoba untuk membasuh wajah nya, bekas air mata itu tidak akan hilang semudah itu.Setelah selesai menjalankan ibadah, Adiba mempersiapkan segala sesuatu keperluan Adham. Meskipun Adham sudah menyakiti Adiba berkali kali, tapi Adiba masih tetap setia dan menjalankan tugasnya sebagai seorang istri yang baik.
Berharap Adham akan menerima nya.
Matahari semakin jelas menampakkan sinar nya, tapi Adham tidak kunjung datang ke kamar mereka. Sedari tadi Adiba sudah menunggu, tapi Adham tidak terlihat batang hidung nya.
"Mas Adham kemana?? Apa masih tidur??" Adiba pun berniat untuk menyusul Adham.
Sampai nya disana, Adiba tidak melihat suami nya itu. Kemana parginya Adham??
"Apa mas Adham sudah berangkat?? Tapi bagaimana dengan baju dan yang lainnya??" gumam Adiba.
"Apa yang kau lakukan disini??" Adiba terlonjak kaget mendengar suara Adham.
"Mas, mas dari mana??"
Tanpa menjawab, Adham berjalan melewati Adiba.Adiba menghela nafas. Sekarang Adham benar benar kembali pada dirinya beberapa bulan yang lalu.
Setelah mengenakan pakaiannya, Adham pun bergegas pergi ke kantor. Bahkan, Adham tidak memakaikan pakaian yang sudah Diba siapkan.
Melihat itu, Adiba hampir saja menangis kalau ia tidak mengingat masih adanya calon anak yang akan selalu menjadi penyemangat nya.
"Sayang, baik baik ya disana" Adiba berusaha untuk tetap tersenyum.
Sesaat, Adiba sadar bahwa Adham belum mengetahui tentang keberadaan calon anak nya.
"Bagaimana cara bunda memberitahukan keberadaan mu pada ayah sayang??" Adiba tampak sedang berfikir.
Adiba mendapatkan sebuah ide.
"Kita akan beri kejutan pada ayah sayang. Tepat di hari ulang tahun ayah minggu depan. Kamu yang sabar ya nak. Sebentar lagi ayah akan mengetahui keberadaan mu" Adiba tersenyum bahagia setelah menemukan cara yang tepat.Setibanya Adham di kantor, ia sudah di tunggu oleh Loly.
"Sudah lama??" tanya Adham pada Loly."Belum mas, baru beberapa menit" jawab Loly.
"Kita ke ruangan ku saja" ajak Adham.
Mereka pun berjalan menuju ruangan Adham.Jangan tanya bagaimana respon para karyawan yang bekerja disana. Mereka yang melihat itu menaruh rasa tidak suka pada Loly.
Tentu saja, mereka tau kalau Adham sudah menikah dan istrinya adalah Adiba. Apalagi sosok Adiba yang ramah dan baik pada mereka semua.
"Siapa wanita yang sedang bersama pak Adham itu??" tanya salah satu karyawan.
"Aku juga tidak tau" jawab karyawan lainnya.
"Apa kalian sepemikiran dengan ku??" tanya yang lain dan mereka pun mengangguk.
"Kasian bu Adiba"
Dua anak manusia berlawan jenis itu kini sedang menikmati kebersamaan mereka. Mereka adalah Adham dan Loly.
Di ruangan itu, mereka tidak segan segan bermesraan. Tanpa memperdulikan jika tiba tiba orang lain akan datang.
"Uci, apa Adham ada di dalam??" tanya seseorang pada sekretaris Adham itu.
"Ada bu, tapi pak Adham nya sedang ada tamu"
"Oh, begitu. Apa tamu nya sangat penting??"
"Saya tidak begitu yakin bu"
"Baik lah, kalau begitu saya masuk saja. Terima kasih Uci" orang itu pun melangkahkan kakinya menuju pintu yang berjarak kira kira 5 meter dari meja Uci.
Pintu tersebut terbuka, dan memperlihatkan sepasang sejoli itu sedang berpelukan mesra.
"ADHAMM" teriak orang itu sampai menggema di seluruh ruangan.
"Mama"
Ya, orang itu adalah Nita. Tadinya Nita ingin langsung ke rumah Adham saja, tapi ia urungkan karena ada beberapa berkas titipan suami nya yang harus di berikan untuk Adham.
Plak.
Nita menampar pipi Adham."Mah, dengarin Adham dulu"
"Jadi begini kelakuan kamu di belakang Diba?? Tega kamu Dham. Mama gak pernah mengajarkan kamu menjadi laki laki brengsek Adham. Mama kecewa sama kamu"
"Tapi semua ini terjadi karena mama. Adham tidak pernah mencintai Adiba mah, Adham hanya mencintai Loly. Hubungan kami baik baik saja sampai aku harus menikah dengan wanita itu. Wanita yang sudah merusak kebahagiann Adham mah"
Plak
Sekali lagi Nita menampar wajah tampan Adham.Loly hanya diam melihat perdebatan antara ibu dan anak itu. Sekarang baru lah Loly sadari bahwa ia telah salah.
"Dan kamu" Nita menunjuk Loly.
"Kamu pasti sudah tau kalau Adham sudah menikah. Tapi masih mau saja dengan Adham. Dimana harga diri mu sebagai wanita?? Yang bisa nya hanya merebut kebahagiaan orang lain. Oh, saya lupa. Mungkin kamu tidak punya harga diri" Nita benar benar murka."Mama" suara Adham meninggi.
"Oh, jadi sekarang kamu juga sudah berani meninggikan suara berbicara dengan mama?? Bagus Adham"
"Dengarin mama Adham. Kamu akan menyesal sudah melakukan ini semua. Jangan salahkan mama kalau sebentar lagi Adiba akan meninggalkan kamu" Nita meninggalkan ruangan Adham dengan amarah.
Sepeninggalan Nita, Loly tidak berbicara sama sekali. Di otaknya berputar ucapan Nita yang memang benar adanya.
Loly sadar, ia sudah salah mengambil jalan. Tanpa memperdulikan Adham, Loly pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Adham yang masih dalam mode patung tidak menyadari kepergian Loly.
Nita memasuki rumah Adham dan langsung mencari keberadaan Adiba. Nita mendengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi, yang menandakan kalau Adiba ada di dalam sana.
Nita mengeluarkan koper milik Adiba dan memasukkan beberapa baju dan perlengakapan Adiba lainnya.
Adiba keluar dari kamar mandi dan terkejut dengan keberadaan Nita di dalam kamarnya.
"Mama?? Kapan mama datang??" tanya Adiba.
"Bersiaplah nak, kamu akan tinggal dengan mama beberapa saat"
"Kenapa ma?? Lalu bagaimana dengan mas Adham?? Siapa yang akan mengurusi nya disini kalau Adiba pergi bersama mama"
"Adham udah besar sayang, dia pasti bisa mengurus dirinya sendiri"
"Tapi mah.."
"Dengarin mama, ini semua demi kebaikan kamu. Bersiaplah, kita harus segera pergi"
Adiba tidak bisa membantah lagi. Kalau Nita sudah berbicara selembut itu, hati siapa yang tidak luluh.
"Mama harap, kamu cepat sadar kalau semua ini salah, Adham" batin Nita.
Singkat??
Maafkan ya??
Soalnya masih dalam mode mengantuk😆😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta SUAMI KU
ChickLit#6 in Chicklit 23 juni 2018 Aku tau mas Adham tidak mencintai ku. Tapi salah kah aku bila mengharapkan cinta nya?? cinta suami ku sendiri Adham Faiz Al Arkhan.. ~Adiba Ufairah~