Adham memasuki kamar nya dengan perasaan lelah. Hari ini ia tidak menyangka akan bertemu dengan Loly dan bisa bisa nya ia melupakan Adiba.Adham melihat Adiba yang sudah tertidur lelap. Adham mendekati Adiba, di perhatikannya wajah Adiba dengan seksama.
"Apa kau habis menangis??" gumam Adham melihat adanya jejak air mata yang telah mengering di pipi Adiba.
"Maaf kan aku, aku belum sepenuh nya bisa melupakan masa lalu ku, kini ia kembali dan membuat ku semakin tidak bisa melupakannya" lanjut Adham.
Adham memasuki kamar mandi, ia berniat untuk membersihkan tubuh nya agar terasa lebih segar karena hari ini terasa begitu melelahkan bagi Adham.
Adham membaringkan tubuh nya di kasur lalu mulai memejamkan mata nya.
Saat tengah malam, Adiba tersentak dari tidur nya karena merasakan sesuatu bergejolak di dalam perut nya dan meminta untuk segera di keluarkan.
Adiba berlari kedalam kamar madi dan membuang semua yang mendesak ingin keluar dari perut nya. Tapi sayang nya, tidak ada apapun yang keluar melainkan cairan bening.
Sementara Adham terbangun karena mendengar suara berisik dari kamar mandi. Saat Adham akan bergerak menuju kamar mandi, Adiba sudah terlebih dulu keluar.
"Kau tidak apa apa??" tanya Adham.
"Bodoh, jelas saja dia kenapa kenapa, apa kau tidak mendengar nya muntah muntah di dalam sana??" batin Adham merutuki dirinya sendiri."Gak papa mas. Maaf sudah membangunkan mas Adham" jawab Adiba.
"Sudah tidak apa apa. Kembali lah tidur" titah Adham dan langsung di turuti oleh Adiba.
Baru akan berbaring, Adiba merasa perut nya kembali bergejolak. Dengan langkah seribu Adiba berlari ke dalam kamar mandi.
Adham yang sudah berbaring kembali pun sontak mengikuti Adiba ke dalam kamar mandi.
Adham mengusap pungung Adiba yang masih berusaha untuk mengeluarkan isi perut nya.
"Manjauh mas, ini menjijikkan" pinta Adiba agar Adham menjauh.
"Ada apa dengan mu?? Apa kau sedang sakit??"
"Tidak mas, mungkin hanya masuk angin"
"Kenapa bisa?? Apa kau belum makan??"
Benar, setelah kembali dari acara pernikahan kakak nya Loly, tidak ada sedikit pun Adiba menyentuh makanan. Hanya saat di sana saja Adiba memakan beberapa potong kue. Itu artinya sejak pagi belum ada sebutir nasi pun yang masuk ke dalam perut nya.
Setelah rasa mual nya sedikit mereda, Adham menuntun Adiba kembali ke tempat tidur.
"Tunggu sebentar, akan ku buatkan teh hangan untuk mu"
Adham pun keluar dan pergi ke dapur untuk membuatkan Adiba teh hangat.Setelah beberapa saat, Adham kembali dengan segelas teh hangat lalu memberikannya pada Adiba.
"Bagaimana??"
"Sudah mendingan mas, terima kasih. Maaf, Diba udah merepotkan mas tengah malam begini"
"Sudah lah. Tidak apa apa. Kembali lah tidur" Adham pun membantu Adiba berbaring.
"Aku harap kamu terus seperti ini mas" batin Adiba.
Berbeda dengan Adiba, Adham justru sebaliknya.
"Maaf, aku tidak bisa seperti ini terus" batin Adham.Keesokan pagi nya, Adham bangun lebih awal dari pada Adiba. Adham sempat heran, tidak biasanya Adiba belum bangun.
"Mungkin Diba masih merasa tidak enak badan" gumam Adham dan langsung beranjak ke kamar mandi.
Setelah Adham keluar dari kamar mandi, Adiba masih tetap setia memejamkan matanya.
Adham menghampiri tempat tidur dimana Adiba biasa meletakkan pakaiannya.
Dan ternyata disana tidak ada baju sama sekali.Tentu saja. Adiba kan belum bangun sedari tadi.
Dengan berat hati, Adham membangunkan Adiba untuk mengambilkan pakaiannya. Bukan Adham tidak bisa mengambil sendiri, tapi mungkin karena sudah terbiasa.
"Adiba, aku akan bekerja. Dimana pakaian ku??" ucap Adham pelan.
Adiba mengerang dalam tidur nya. Perlahan mata nya terbuka hingga terbuka sepenuh nya.
"Mas Adham?? Mas sudah bangun??" tanya Adiba.
"Sudah, aku akan bekerja Adiba, dimana pakaian ku??"
Adiba terjengkit kaget, sontak saja Adiba langsung terduduk yang sebelumnya masih berbaring.
"Astagfirullahal adzim. Mas sudah mau berangkat ya?? Maaf ya mas, Diba ketiduran" sesal Adiba.
"Apa kau sudah merasa baikan??" tanya Adham.
"Alhamdulillah, sudah mas. Kalau begitu tunggu sebentar, Diba ambilin baju mas dulu" Adiba beranjak dari tempat tidur dan mengambil baju Adham.
Setelah Adham mengenakan baju nya, tidak lupa juga ia meminta Adiba untuk merapikan dasi nya.
Adham dan Adiba berjalan menuju ruang makan yang disana sudah ada Nita yang menunggu kedatangan mereka.
"Selamat pagi ma" sapa Adiba pada Nita.
"Pagi sayang. Eh, kenapa wajah mu terlihat pucat?? Apa kamu sedang sakit??" tanya Nita sambil meraba wajah Adiba yang terlihat semakin pucat.
"Gak ko ma. Diba baik-baik aja" sergah Adiba.
"Baik-baik bagaimana?? Adham, apa kamu tidak memperhatikan wajah istrimu yang pucat ini?? Kenapa kamu sampai tidak menyadarinya??" omel Adiba.
"Diba gak papa ko ma. Diba baik..." ucapan Adiba terpotong saat sesuatu akan keluar dari mulut nya.
Dengan cepat Adiba berjalan menuju wastafel dan membuang sesuatu yang sudah memenuhi mulut nya.
Masih seperti malam tadi, yang di keluarkan hanyalah cairan bening.
"Ya ampun, kamu kenapa Adiba?? Kita ke dokter ya??" usul Nita yang datang menghampiri Adiba.
"Gak perlu ma, Diba baik.." kesadaran Adiba pun menghilang.
"Adiba" pekik Nita terkejut.
Adham menghampiri Adiba dan Nita setelah mendengar pekikan itu.
"Ma, apa yang terjadi??" kaget Adham melihat tubuh Adiba tergeletak.
"Bawa Adiba Dham. Mama panggil dokter dulu"
Adham mengangkat tubuh lemah Adiba dan membawa nya ke kamar.
Segitu dulu Ya??👍
Mau masak untuk Berbuka Puasa.
😆😆Semoga Puasa nya lancar untuk kalian😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta SUAMI KU
ChickLit#6 in Chicklit 23 juni 2018 Aku tau mas Adham tidak mencintai ku. Tapi salah kah aku bila mengharapkan cinta nya?? cinta suami ku sendiri Adham Faiz Al Arkhan.. ~Adiba Ufairah~