Part 28

103K 4.1K 122
                                    

Meski sudah mengetahui kebenarannya dari Loly kemarin, namun ada keraguan dalam hati Adiba untuk kembali pada Adham.

"Hei, kenapa melamun??" Zein menghampiri Adiba yang sedang duduk di balkon.

Sedari tadi Zein mengetuk pintu tapi tidak kunjung di bukakan oleh Adiba yang ternyata sedang melamun.

"Zein, gak papa ko"

"Kamu mikirin mas Adham??" tebak Zein.

"Ha?? Ng..gak" Adiba menggeleng.

"Kamu gak usah bohong, aku tau ko. Kamu masih mencintai mas Adham??"

"Kamu tau dari mana??"

"Aku udah lama mengenal mu, aku mengenal mu lebih dari siapapun. Kamu gak bisa nutupin apapun dari aku, semua terlihat jelas dimata mu, Adiba"

"Kamu salah Zein. Aku tidak..."

"Dimana salah ku Adiba?? Katakan. Sudah lah Adiba, mau sampai kapan kamu membohongi diri kamu sendiri. Sekeras apapun kamu menyangkalnya, kamu gak akan bisa membohongi perasaan mu sendiri. Kalau kamu mau kembali pada mas Adham, kembali lah. Aku tidak apa apa"

"Tidak Zein. Tetap pada rencana awal kita. Ok"

"Kamu gak harus memaksakan diri kamu Diba. Sudah lah, lupakan rencana itu"

"Gak Zein"

"Pikirkan baik baik Adiba. Apapun keputusan mu, aku terima ko" Zein tersenyum.
"Aku sampai lupa, aku mau mengajak mu makan siang. Kamu mau ikut??" Adiba mengangguk.

Sejak kemarin Adham selalu di rundung rasa gelisah. Tidak bisa di pungkiri, Adham juga merasa bahagia telah di pertemukan lagi dengan Adiba.

Tapi kenapa Adiba sama sekali tidak menghubungi Adham setelah mengetahui semuanya?? Adham terus bertanya pada dirinya sendiri.

Seharusnya Adham sadar, kecil kemungkinan Adiba akan mau menerima nya lagi meskipun sudah mengetahui kebenarannya.

"Kamu kenapa sih mas?? Mondar mandir mulu dari tadi. Pusing aku liat nya. Kya aja sampai heran liat kamu" tanya Loly.

Loly melihat Adham yang terus mondar mandir seperti setrikaan itupun merasa terganggu. Walaupun sebenarnya Loly berada di rumah Adham.

Jangan tanya kenapa Loly ada disana, alasannya karena Kya. Kya memang sangat menyukai Adham. Adham adalah ayah kedua bagi Kya karena ayah kandung nya sangat jarang berada di rumah, karena ayahnya sangat sering keluar kota untuk menjalankan tugas.

"Adiba gak ngabarin aku sama sekali, apa dia semarah itu sama aku??"

"Ya ampun mas. Aku kirain kenapa. Gini ya mas, ini itu waktu nya mas nunjukin ke Adiba kalau mas benar benar mencintainya. Perjuangin dia. Jadilah laki laki sejati. Jangan Adiba terus yang mengejar cinta nya mas Adham. Perempuan akan luluh kalau mas mau melakukan sesuatu demi dia"

"Aku takut Adiba akan semakin membenci ku"

"Kalau Adiba masih mencintai mas, dia akan menerima mas apapun yang terjadi"

Adham masih mencoba untuk mencerna ucapan Loly.

"Terus, apa yang harus ku lakukan??"
Loly menghela nafas, selain keras kepala, Adham juga sedikit lemot ternyata.

"Lakukan sesuatu gitu, kasih kejutan atau apa lah. Itu aja mas gak tau. Kemana mas Adham dulu yang romantisnya bikin meleleh??"

"Apa dulu aku begitu??" tanya Adham membuat Loly terkekeh.

Keesokan harinya, Adiba dan Zein sudah bersiap siap untuk kembali ke Eropa. Sebelum check in, Zein kembali bertanya pada Adiba.

"Kamu yakin akan pergi?? Kamu bisa tinggal kalau kamu mau, biar aku saja yang pergi"

"Tidak Zein. Ini sudah menjadi keputusan ku"

Setelah memikirkan semuanya dengan matang, Adiba memutuskan untuk kembali ke Eropa bersama Zein.

"Tapi Adiba..."

"Sudah lah Zein, jangan di bahas lagi"
Zein menghela nafas.

Zein tau Adiba pasti terpaksa melakukan semua ini. Karena Zein melihat ada keraguan di raut wajah Adiba.

Ayo lah, Zein sangat mengenal Adiba melebihi Adiba mengenal dirinya sendiri.

Zein tidak mau, kalau Adiba terpaksa menerima ajakan Zein untuk menikah.

Benar, sebelum kembali ke Indonesia Zein dan Adiba sudah merencanakan sebuah pernikahan.
Jangan tanya berapa kali Zein melamar Adiba dan baru di terima sehari sebelum penerbangan mereka ke Indonesia.

Zein merogoh sakunya lalu mengambil ponsel dan mengetik sebuah pesan kemudian di kirim kepada Adham.

Ting.

Adham yang masih tidur terbangun mendengar suara notif ponsel nya berbunyi. Adham membuka pesan yang Zein kirimkan padanya.

Maaf mas. Aku tidak bisa menahan Adiba untuk tetap tinggal. Saat ini kami sudah check in di bandara untuk kembali ke Eropa. Aku tau Adiba masih mencintai mas Adham. Tolong tahan Adiba untuk tetap tinggal

Adham langsung berdiri dan keluar dari kamarnya. Berlari menuju mobil, tunggu dulu kuncinya masih tertinggal.

Adham kembali untuk mengambil kunci mobil nya. Setelah menemukan kunci itu Adham kembali berlari menuruni anak tangga.

Karena terlalu terburu buru, Adham sampai terjatuh di anak tangga terakhir, dengan susah payah Adham berdiri dan menghiraukan kakinya yang terasa sakit.

"Adiba, ku mohon tunggu sebentar" gumam Adham sambil menyalakan mobilnya.

Adham melajukan mobilnya dengan cepat tanpa memperdulikan kendaraan yang beberapa kali hampir bertabrakan dengan nya.

Ntah sudah berapa banyak pengemudi yang menyumpah serapahi Adham karena cara mengudi Adham yang bisa saja mencelakai dirinya sendiri bahkan orang lain.

Tapi Adham tidak peduli. Ia terus melajukan mobil sekencang nya agar tiba di bandara secepatnya.

Adham memarkirkan mobilnya sembarang. Dengan cepat Adham berlari memasuki bandara.

"Adiba.." teriak Adham memanggil nama Adiba.

Banyak mata yang menatap heran dengan Adham. Bagaimana tidak, lihat lah penampilan Adham yang hanya mengenakan kaos oblong dan celana kaos yang panjangnya hanya sebatas lutut lalu berteriak teriak di sepanjang bandara.

Orang orang tidak tau saja kalau Adham baru bangun dan langsung ke bandara.

Adham tidak peduli dengan mata mata itu.
Adham terus menelusuri bandara untuk mencari keberadaan Adiba.

Adham terduduk di lantai bandara setelah mengetahui pesawat dengan tujuan Eropa telah berangkat 10 menit yang lalu.

"ADIBAA" Adham teriak histeris di tengah tengah bandara.

Adham melangkahkan kakinya dengan malas menuju tempat dimana ia memarkirkan mobilnya.

Sekarang, kaki nya terasa sakit untuk di langkahkan.
"Kenapa harus pergi lagi" lirih Adham.

Adham memasuki mobilnya, ia memukul stir dengan kuat berkali kali sampai tangan nya memerah.

"Kau menghukum ku lagi Adiba. Tapi tidak begini caranya, tidak dengan kau pergi lagi"

Adham membawa mobilnya meninggalkan bandara. Lagi, Adham melajukan mobilnya seperti orang kesetanan.

Tapi sekarang, keberuntungan sedang tidak berpihak pada Adham. Mobil
Adham tergelincir dan menabrak pembatas jalan saat Adham hendak membelokkan mobilnya.

Kecelakaan pun tidak dapat dihindari.












Maaf ya, aku mengulur waktu banget untuk ending nya.
Aku cuma mau bikin Adham sedikit menderita aja😂

Jahat ya??👊

Mengejar Cinta SUAMI KU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang