Part 07

91.7K 4.5K 22
                                    


Adham dan Adiba tiba di rumah sakit dimana Kayla melahirkan. Ya, tadi Galih menghubungi Adham untuk memberi tahukan bahwa Kayla akan segera melahirkan.

Setelah menemukan ruangan dimana Kayla di rawat, Adiba bergegas mendahului Adham memasuki ruangan tersebut.

"Assalamu'alaikum, mbak Kayla" Adiba langsung menghampiri Kayla yang sedang menggendong bayi nya itu.

"Wa'alaikum salam" balas Galih dan Kayla.
"Adiba, kamu sudah datang" sambung Galih.

"Iya mas, mbak ini..." Adiba menunjuk bayi kecil itu.

Kayla menggangguk mengerti dengan ketergantungan kalimat Adiba.
"Baby boy, Diba"

"Wahh, selamat ya mbak. Ihhh lucu banget. Udah di beri nama mbak, mas??" cerocos Adiba senang dan juga gemas dengan bayi tersebut.

Kayla dan Galih saling menatap.
"Nararya Swaran"ucap Galih dan Kayla.

Adiba terkejut bukan main mendengar nama baby boy, pasalnya nama itu adalah nama yang pernah Kayla inginkan untuk menjadi nama anak nya kelak.

Bahkan ia juga memberitahukannya pada Galih. Tidak, Adiba tidak marah kalau Galih memberikan nama itu pada anaknya, karena Adiba juga pernah mengatakan jika Galih memiliki anak laki laki pertama ia boleh menggunakannya, itupun jika Galih menyukai nya.

Adiba malah senang mengetahui nama itu benar benar Galih berikan pada anak laki laki pertama nya.

Adham yang baru saja memasuki ruangan melihat keterdiaman diantara ketiganya. Sebenarnya ia merasa penasaran, tapi ia tidak mau ikut campur. Adham pun menghampiri Galih dan mengucapkan selamat atas kelahiran anak pertamanya.

"Selamat ya Lih. Lo udah jadi bapak sekarang" ucap Adham.

"Terima kasih Dham, udah nyempatin waktu lo untuk datang"

"Lo itu kakak nya istri gue Lih, wajar saja kalau gue datang. Terkadang ucapan lo benar benar gak bermutu"

Galih geram mendengar penuturan Adham. Baru kali ini ia merasa di permalukan di depan istri, adik bahkan anak nya yang belum berumur sejam itu.

"Heh, sejak kapan lo jadi banyak ngomong dan ngeselin gini?? Huh, dosa apa Adiba punya suami seperti lo"

Adiba menatap Galih dengan tatapan yang sulit di artikan. Galih yang mendapatkan tatapan itu bungkam seketika. Galih mencerna kembali ucapannya yang ternyata bisa saja menyinggung Adham.

"Boleh Diba gendong baby boy nya mbak??" tanya Adiba memecah situasi yang mungkin mencekam bagi Galih.

"Tentu Diba"
Adiba mengambil alih baby boy dari gendongan Kayla. Ia membawa baby boy sedikit menjauh dari Kayla, Galih dan Adham.

"Dham, lo berencana punya anak kapan??" tanya Galih dan seketika Kayla memalingkan wajah nya menatap Adham.

"Gue gak pernah menunda untuk punya anak, mungkin belum rezeki"jawab Adham seperti biasa saat di tanyakan tentang anak.

Adiba merasa bahagia bisa menimang bayi, walaupun itu bukan bayi nya sendiri. Berulang kali Adiba menciumi wajah bayi Nara yang sangat menggemaskan.

Bagimana tidak, lihat lah pipi nya yang tembem itu, mampu membuat siapa saja ingin mencium bahkan mencubit nya. Bobot bayi Nara memang cukup berat yaitu 4,3 kg.

Bayangkan saja, bayi baru lahir berbobot seberat itu. Pantas saja selama kehamilan Kayla terlihat sangat gemuk.

Setiap gerak gerik Adiba tidak lepas dari perhatian Adham. Mulai dari cara Adiba menimang, menyanyikan sholawat sampai mengelus elus pipi dan menciumi Nara.

Mengejar Cinta SUAMI KU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang